- Tersingkirnya wakil tunggal putra dari Asia Tenggara di Olimpiade Tokyo 2020 bukanlah sebuah kegagalan.
- Jonatan Christie (Indonesia) dan Lee Zii Jia (Malaysia) hanya berhasil menginjakkan kaki di babak gugur.
- Kegagalan Jojo dan Zii Jia seakan mengulang kisah Taufik Hidayat serta Lee Chong Wei.
SKOR.id - Tunggal putra Asia Tenggara di Olimpiade Tokyo 2020 hanya tersisa satu orang, yakni Anthony Sinisuka Ginting.
Anthony masih akan bertanding di semifinal Olimpiade Tokyo 2020 pada Minggu (1/8/2021).
Sedangkan dua tunggal putra unggulan lainnya, Jonatan Christie dan Lee Zii Jia, sudah tersingkir di babak gugur.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Namun, tersingkirnya Jojo dan Zii Jia bukan sebuah bencana. Bahkan, bisa jadi keduanya akan mengulang kisah dua legenda, Lee Chong Wei dan Taufik Hidayat.
Memangnya, apa kesamaan Lee Chong Wei dan Taufik Hidayat? Ternyata, keduanya gagal tampil impresif dalam debut Olimpiade.
Taufik Hidayat melakukan debutnya di Sydney 2000 sebagai unggulan. Akan tetapi, sang atlet malah tersingkir di perempat final.
Empat tahun kemudian, dia menebus performanya tersebut di Olimpiade Athena 2004 dengan memenangkan medali emas.
Sedangkan Lee Chong Wei gagal tampil mengesankan di Olimpiade perdananya di Athena 2004.
Namun, performanya meroket dan berhasil menyabet tiga medali perak dalam tiga edisi berikutnya.
Lee Zii Jia dan Jonatan Christie memang masih punya masa depan cerah karena masih berusia 20 dan 23 tahun.
Bahkan, Asia Tenggara masih memiliki bakat yang tak kalah potensial seperti Loh Kean Yew (Singapura) dan Kantaphon Wangcharoen (Thailand).
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
Olimpiade Tokyo 2020: Misi Terakhir Ahsan/Hendra, Balaskan Dendam Minions atas Pasangan Malaysia https://t.co/i6rzuiA1Zi— SKOR.id (@skorindonesia) July 30, 2021
Berita Olimpiade lainnya:
Olimpiade Tokyo 2020: Jelang Semifinal, Anthony Sinisuka Ginting Belajar Mengatasi Harapan