- Pelatih Persik Kediri, Joko Susilo, beberkan kunci sukses bisa tahan Persebaya.
- Joko Susilo mengaku telah pelajari kekuatan Persebaya sebelum laga pramusim.
- Mantan pelatih Arema FC itu juga pompa psikologis dan mentalitas pemainnya.
SKOR.id - Persik Kediri tampil mengejutkan pada partai pembuka Liga 1 2020. Meski berstatus tim promosi, Macan Putih curi poin di kandang Persebaya, Sabtu (29/2/2020).
Laga ini berakhir dengan skor 1-1. Gol Persik dicetak Gaspar Vega pada menit ke-33 dan dibalas Hansamu Yama Pranata pada menit ke-37.
Ini berbeda dengan hasil pramusim, di mana Persik takluk 1-3. Saat itu barisan pemain yang diturunkan berbeda jauh dari komposisi dalam Liga 1 2020.
Pelatih Persik, Joko Susilo, mengatakan, kesuksesan mencuri poin di Surabaya karena dia cukup lama mengamati dan mempelajari permainan Persebaya.
"Sangat lama (saya mengamati permainan Persebaya) mulai sebelum PGJ (Piala Gubernur Jatim 2020) sampai PGJ itu," ujar Joko Susilo.
Baca Juga: Skor Indeks Liga 1 2020: Rating Pemain Persebaya vs Persik
Menurut Joko, pemainnya telah bekerja keras lebih dari 100 persen. "Tapi saya masih punya keyakinan bisa lebih dari itu," ia menambahkan.
Pelatih yang biasa disapa Gethuk itu menjelaskan, sejumlah pemain masih dalam proses adaptasi. Bila telah mengatu, ia yakin Persik akan lebih garang.
"Karena pemain saya masih baru datang, yang striker saya punya keyakinan Persik akan lebih baik lagi ke depannya," ia menegaskan.
Baca Juga: Profil Klub Liga 1 2020: Persik Kediri, Menunggu Kejutan Macan Putih
Satu yang pasti, poin dalam laga tandang menambah kepercayaan diri Faris Aditama dan kawan-kawan untuk menatap pertandingan selanjutnya.
Pada pekan kedua Liga 1 2020, Persik akan berhadapan dengan Bhayangkara FC dalam status kandang. Joko pun yakin pemainnya bisa memetik poin.
"Sekarang pemain dan suporter kami percaya diri. Karena jujur, sebelum ini kami sendiri belum dapat respon bagus dari semuanya," ucap Joko.
Baca Juga: Joko Susilo Jadi Pelatih Persik Kediri di Liga 1 2020
untuk laga selanjutnya, Joko akan kembali genjot motivasi bertanding pemain. Tak bisa dimungkiri, kondisi psikologis sangat pengaruhi performa.
"Kami pompa secara psikologis dan mental pemain. Terbukti, pemain kami seperti keram tapi saya tidak yakin mereka keram, tapi masalah di sini (mental)," ia memungkasi.