- Joan Mir mengungkapkan besarnya risiko jika start dari baris tengah di lomba MotoGP.
- Setiap pembalap pasti akan menumpuk di tikungan pertama setelah start untuk mendapatkan posisi lebih baik.
- Joan Mir meminta Suzuki memperbaiki performa untuk mencatat waktu lap bagus untuk kualifikasi.
SKOR.id - Pembalap Tim Suzuki Ecstar, Joan Mir, mengambil pelajaran dari insiden kecelakaan yang menyebabkan dua pengendara Ducati, Andrea Dovizioso dan Johann Zarco, mundur di awal lomba GP Catalunya, Spanyol, Minggu (27/9/2020) lalu.
Pembalap Tim Ducati, Andrea Dovizioso, bersenggolan dengan Johann Zarco setelah pembalap Tim Esponsorama Racing tersebut menghindari Danilo Petrucci (Tim Ducati) yang melakukan pengereman mendadak usai tikungan pertama Sirkuit de Barcelona-Catalunya.
Akibat kecelakaan tersebut, Dovizioso kehilangan posisi sebagai pemimpin klasemen MotoGP 2020 dan turun ke peringkat keempat dengan enam lomba tersisa (total 14 putaran di MotoGP musim ini).
Joan Mir sendiri menjadi pembalap paling konsisten di MotoGP musim ini. Podium kedua di GP Catalunya lalu membuat posisinya di klasemen naik dari keempat menjadi kedua. Mir terpaut delapan poin dari Fabio Quartararo, pemenang lomba GP Catalunya dari Tim Petronas Yamaha SRT.
Namun, Suzuki GSX-RR masih belum menemukan setelan yang pas untuk mencatat waktu lap baik di kualifikasi. Akibatnya, dari delapan lomba yang sudah digelar musim ini, Mir baru dua kali start dari dua baris depan (satu baris terdiri dari tiga pembalap).
Hasil kualifikasi terbaik Mir sejauh ini diperolehnya saat start dari grid keempat GP Styria. Mir berpeluang besar memenangi lomba di Sirkuit Red Bull Ring itu jika bendera merah tidak muncul. Saat start diulang, Mir pun harus puas finis di peringkat keempat.
Meskipun Suzuki GSX-RR masih kesulitan mencatat waktu lap bagus di kualifikasi, Mir mampu berlomba sangat konsisten hingga selalu naik podium setelah GP Styria tersebut.
Di GP Catalunya lalu, Mir start dari grid kedelapan alias baris ketiga. Namun, Mir sekali lagi mengingatkan Suzuki dan tentu saja dirinya sendiri betapa pentingnya meningkatkan performa motor di kualifikasi.
Jika masih seperti saat ini, kerap start dari barisan tengah, para pembalap Suzuki berisiko mengalami kejadian seperti yang dialami Dovi dan Zarco.
"Start dari barisan tengah sungguh berat. Di lap pertama, Anda harus mengambil risiko sangat besar," ujar Mir.
"Saat berusaha merebut posisi depan, Anda bukan hanya berisiko ditabrak tetapi juga sangat mungkin menghantam pembalap lain karena banyaknya pembalap di tengah saat masuk tikungan pertama setelah start. Itu yang terjadi pada Dovi dan Zarco di Catalunya."
Joan Mir mengaku sejauh ini mampu melakukan perhitungan matang di awal lomba. Kendati begitu, pembalap asal Spanyol, 23 tahun, itu menjelaskan selalu mencoba melewati pembalap lain di dua tikungan awal.
"Saat berada di belakang pembalap seperti Jack Miller (Pramac Racing-Ducati) yang jago start, saya berusaha untuk tidak tertinggal terlalu jauh," kata juara dunia Moto3 2017 itu.
"Saat banyak pembalap mengalami masalah ban yang aus, saya baru berusaha membuat kecepatan yang bagus untuk memperbaiki posisi. Meskipun saya mampu bagus saat lomba, kami tetap harus meningkatkan performa di kualifikasi untuk dapat grid start bagus."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Joan Mir Lainnya:
Double Podium di MotoGP Catalunya 2020, Joan Mir Tegaskan Ingin Menjadi Bagian Sejarah Suzuki
Bila Mampu Finis, Joan Mir Selalu Meraup Poin di Atas 10
MotoGP Catalunya 2020: Joan Mir Anggap Yamaha Rival Terberat di Barcelona