- Setelah menjalani tiga turnamen di Thailand sepanjang Januari dan masa karantina seminggu, para pebulu tangkis Indonesia kembali berlatih.
- Mereka mempersiapkan diri menghadapi rangkaian turnamen bulu tangkis di Eropa yang akan digelar Maret mendatang.
- Prestasi Indonesia di tiga turnamen Thailand bisa dibilang kurang memuaskan karena hanya meraih satu gelar.
SKOR.id - Setelah menjalani tiga turnamen di Thailand, pebulu tangkis Indonesia akhirnya kembali berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung pada Senin (8/2/2021).
Mereka tentu tidak bisa bersantai karena pada Maret mendatang harus kembali menjalani rangkaian turnamen bulu tangkis BWF yang kali ini akan digelar di Eropa.
Tentu banyak hal yang perlu diperbaiki Hendra Setiawan dan kawan-kawan. Pasalnya, prestasi Skuad Merah Putih selama di Thailand terbilang tak memuaskan.
Dari tiga turnamen yang digelar sepanjang bulan lalu, hanya satu titel yang mampu dibawa pulang ke Tanah Air.
Trofi itu dipersembahkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menjuarai nomor ganda putri Yonex Thailand Open 2021.
Sejumlah aspek pun langsung digeber para pelatih dari teknik, mental, hingga daya juang. Tak lupa segi nutrisi dan penerapan sports science juga diperhatikan.
Kepala Sub Bidang Pengembangan Sports Science PP PBSI, Iwan Hermawan menjelaskan langkah yang telah diambilnya untuk memaksimalkan potensi pemain.
Iwan Hermawan bersama Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres), Rionny Mainaky, serta tim pelatih lainnya pun sudah melakukan evaluasi.
Evaluasi dilakukan berdasarkan hasil yang diperoleh para pemain Merah-Putih selama berada di Thailand. Faktor non-tekis pun tak luput dari penilaian.
"Pertandingan di masa pandemi ini memang kasus spesial karena banyak sekali tekanan. Dari mulai pemberlakuan protokol kesehatan hingga pembatasan ruang gerak," ujarnya.
"Tes usap yang berkala juga menjadi kekhawatiran yang terus-menerus dirasakan. Ini memang sebuah tantangan."
View this post on Instagram
Berdasar hasil evaluasi, Iwan Hermawan menyarankan agar simulasi kompetisi dilakukan di lingkungan Pelatnas Cipayung.
Simulasi tidak hanya berkutat pada pelaksanaan pertandingan tetapi juga prosedur kesehatan ketat yang diterapkan sebelum dan sesudahnya.
"Saya menyarankan untuk mencoba simulasi di lingkungan Pelatnas dengan situasi yang sama seperti di dalam pertandingan yang akan dihadapi."
"Saya juga akan berkoordinasi dengan pelatih untuk menambah volume latihan demi mempertahankan daya tahan yang baik untuk atlet kita," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Iwan juga menjelaskan langkah yang diambil untuk mengatasi masalah performa atlet Indonesia yang diakui masih kedodoran selama di Thailand.
“Saya sudah bicara dengan pelatih fisik. Minggu ini kami akan lihat apa yang kurang, lalu minggu depan kami coba memenuhi kebutuhan program agar sesuai standarnya," ujar Iwan.
“Untuk beberapa pemain yang overweight (kelebihan berat badan) juga kami fokuskan kondisi fisiknya agar kembali ideal."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Greysia Polii: Demi Prestasi, Pengurus PBSI Harus Bisa Komunikasi dengan Atlet
Apresiasi BWF untuk Mohammad Ahsan yang Tetap Berjuang meski Harus Terpincang