SKOR.id - Tokyo Marathon 2024 dijadwalkan berlangsung Minggu (3/3/2024). Namun, ajang lari maraton mayor dunia itu akan terasa berbeda tanpa kehadiran Kelvin Kiptum.
Kelvin Kiptum adalah sosok yang dinantikan partisipasinya di Tokyo Marathon 2024 berkat statusnya sebagai pemegang rekor dunia lari maraton.
Pelari jarak jauh asal Kenya itu memecahkan rekor dunia lari maraton kala finis di Chicago Marathon 2023 pada 8 Oktober tahun lalu dengan catatan waktu 2 jam 35 detik.
Sayang, Kelvin Kiptum telah mengembuskan napas terakhirnya pada 11 Februari 2024 usai mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal di negaranya.
Kepergian Kelvin Kiptum yang begitu mendadak tentu mengejutkan banyak pihak tak terkecuali bagi mantan pemegang rekor dunia lari maraton, Eliud Kipchoge.
Dalam sebuah wawancara jelang Tokyo Marathon 2024 yang digelar Jumat (1/3/2024), Eliud Kipchoge mengaku masih sedih atas kepergian kompatriot sekaligus juniornya itu.
“Sangat disayangkan dia pergi meninggalkan kita. Kariernya sedang naik daun dan dia benar-benar berlari di level tinggi,” pelari 39 tahun itu mengungkapkan.
“Saya pikir, ini (persaingan) akan terasa sedikit berbeda karena dia merupakan pemegang rekor,” kata Kipchoge soal persaingan lari maraton usai kepergian Kiptum.
“Kompetisinya selalu sengit dan ada ekpektasi tinggi (untuk pemecahan rekor). Namun, apa yang bisa kita lakukan? Kita tak bisa mengendalikan takdir.”
Pada sisi lain, kesan mendalam terkait kepergian Kelvin Kiptum turut dirasakan oleh Sifan Hassan.
Sifan Hassan adalah pelari maraton asal Belanda yang menjuarai sektor putri Chicago Marathon 2023 alias saat Kelvin Kiptum memecahkan rekor dunia.
“Hari saat saya mendengar kabar itu, saya tak bisa mempercayainya. Itu tak pernah terlintas di pikiran saya,” kata Hassan yang juga akan ikut Tokyo Marathon 2024.
“Saya sebenarnya menantikan momen di mana dirinya memecahkan rekor lari maraton di bawah dua jam.”
“Jadi, ketika saya mendengarnya, itu benar-benar membuat saya patah hati. Hari itu saya benar-benar merasa depresi. Itu sangat menyedihkan,” Hassan melanjutkan.
“Saya sudah berlari di dua ajang maraton dan di keduanya saya berbagi podium dengannya. Saat dia memecahkan rekor dunia, saya pun berbagi podium dengannya.”
Lebih lanjut, perempuan 31 tahun itu turut menyayangkan kepergian Kelvin Kiptum yang dianggapnya cukup dini (24 tahun).
Sifan Hassan pun menyebut meninggalnya Kelvin Kiptum jadi kehilangan yang besar bagi dunia atletik.
“Dia masih sangat muda dan dia telah menunjukkan kepada dunia apa yang mungkin dilakukan. Namun, dia telah meninggal dunia,” Sifan Hassan memungkasi.