- Goh Liu Ying akan menghadapi turnamen terakhir dalam karier profesionalnya di Malaysia Open 2023.
- Peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu pun mengaku tidak berharap banyak di turnamen terakhirnya tersebut.
- Tetapi, Goh Liu Ying tetap ingin mengakhiri kariernya di bulu tangkis dengan penampilan maksimal.
SKOR.id - Malaysia Open 2023 akan menjadi panggung terakhir pebulu tangkis tuan rumah, Goh Liu Ying, di kompetisi internasional.
Atlet berusia 33 tahun itu telah memutuskan akan mundur dari olahraga yang telah membesarkan namanya mulai tahun depan.
Dalam Malaysia Open 2023 nanti, Goh Liu Ying akan kembali bertandem dengan pasangan lamanya saat meraih medali perak Olimpiade Rio 2016, Chan Peng Soon.
Aksi terakhir Liu Ying di turnamen terakhirnya itu akan tersasa makin spesial jika bisa memenangkan gelar.
Namun, Goh Liu Ying sadar bahwa itu akan menjadi tugas yang sulit mengingat performanya bersama Chan Peng Soon sudah tak sekuat beberapa tahun yang lalu.
Liu Ying mengaku tidak berharap banyak di Malaysia Open 2023 tetapi dia tetap ingin mengakhiri kariernya di bulu tangkis dengan penampilan maksimal.
"Turnamen pertama saya dengan Peng Soon adalah di Malaysia Open (2008). Saya berusia 18 tahun saat itu, muda dan bersemangat untuk memulai karier baru saya," kata Liu Ying.
"Sekarang, 15 tahun telah berlalu, dan saya sangat beruntung mendapatkan kesempatan terakhir ini untuk pensiun bersama Peng Soon di turnamen yang sama."
"Ini adalah panggung yang besar. Saya hanya ingin memberikan satu pertunjukan terakhir yang bagus," ujarnya.
Dari hasil drawing pertandingan yang telah diumumkan, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying bakal menghadapi lawan kuat sejak putaran pertama.
Pasangan peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu akan melawan juara Hylo Open 2022, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dari Indonesia.
Jika menang atas Rehan/Lisa, mereka akan bertemu pemenang dari pertandingan sesama Malaysia antara Tan Kian Meng/Lai Pei Jing dan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.
Mereka juga berada dalam satu pool yang sama dengan unggulan kedua turnamen, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dari Thailand.
Selain itu, mereka juga satu bagan dengan unggulan ketiga Yuta Watanabe/Arisa Higashino dari Jepang dan unggulan ketujuh Seo Seung-jae/Chae Yu-jung dari Korea Selatan.
"Babak pembuka melawan pasangan Indonesia akan sulit. Dan jika kami lanjut, saya rasa wakil Malaysia lainnya tidak akan memudahkan kami. Ini akan sulit sejak awal," kata Goh Liu Ying.
Sementara itu, prestasi terbaik Liu Ying bersama Peng Soon sepanjang keikutsertaan mereka di Malaysia Open adalah dua kali menjadi finalis.
Pada final pertama edisi 2013, mereka kalah dari pasangan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen asal Denmark.
View this post on Instagram
Selanjutnya, Peng Soon/Goh Liu Ying kembali gagal membawa pulang gelar pada 2016 usai dikalahkan oleh pasangan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir (Indonesia).
Tetapi pada tahun yang sama, pasangan yang pernah menduduki peringkat tiga dunia itu mencapai puncak karier dengan mendapat medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro.
"Ada gelar lain tetapi berdiri di podium dengan medali perak Olimpiade akan selalu istimewa,” katanya.
"Dan memimpin kontingen kami di Olimpiade Tokyo 2020 sebagai pembawa bendera juga berarti, rasanya seperti berdiri di podium Olimpiade lagi. Biasanya, pebulu tangkis pria yang dipilih."
Sementara itu, Malaysia Open 2023 bakal membuka kalender BWF Tour tahun depan dan bergulir pada 10-15 Januari di Axiata Arena, Kuala Lumpur.
Baca Berita Bulu Tangkis Lainnya:
BAM Siapkan Upacara Perpisahan untuk Goh Liu Ying di Malaysia Open 2023
Chan Peng Soon Ingin Beri Perpisahan Berarti bagi Goh Liu Ying di Malaysia Open 2023