- Pengalaman buruk diderita pemain ganda campuran Malaysia, Goh Liu Ying, pada gelaran Swiss Open 2021.
- Goh kehilangan poin krusial akibat keputusan wasit yang dinilainya tidak adil.
- Oleh karena itu, Goh berharap wasit All England 2021 bisa berlaku lebih adil dalam memimpin pertandingan.
SKOR.id - Pemain ganda campuran Malaysia, Goh Liu Ying, berharap wasit di All England 2021 bisa berlaku lebih adil.
Ajang All England 2021 siap digelar di Birmingham, Inggris, mulai pekan depan.
Para atlet bulu tangkis terbaik dunia siap bertarung dalam perebutan gelar juara turnamen bulu tangkis tertua tersebut.
Sebagai salah satu kontestan, Goh Liu Ying (Malaysia) pun berharap bisa meraih hasil terbaik di All England 2021.
Untuk itu, Goh ingin agar wasit bisa memberi keputusan seadil-adilnya.
Goh, yang berpasangan dengan Chan Peng Soon, mendapat pengalaman tidak mengenakkan dalam ajang Swiss Open 2021.
Pasangan nomor tujuh dunia ini sempat kehilangan poin krusial saat berhadapan dengan pemain Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boje.
Dalam laga perempat final tersebut, Chan/Goh sedang berusaha mengejar ketertinggalan 10-14 di gim kedua.
Sayang, smash yang dilancarkan Chan dinyatakan keluar oleh wasit. Angka pun bertambah bagi Christiansen/Boje.
Sekadar informasi, lapangan yang digunakan Chan/Goh kala itu tidak menerapkan teknologi Hawkeye, sehingga mereka tidak dapat mengajukan challenge.
Goh pun berharap kejadian yang sama tidak terjadi di ajang All England 2021.
"Saya mengungkit hal ini bukan karena kami kalah," ujar Goh dikutip dari The Star Malaysia.
"Kami hanya belum dapat menerima cara kami kalah. Itu adalah poin yang sah."
"Hakim garis telah menyatakan bola masuk, tapi wasit menyatakan keluar. Itu tidak bisa dipercaya," ia menuturkan.
Hawkeye bukanlah teknologi yang murah. Dikabarkan, biaya pemasangan untuk satu lapangan mencapai US$70.000 atau sekitar Rp1 miliar.
Biaya yang tinggi membuat BWF tidak memasang teknologi tersebut di setiap lapangan.
Di court yang tidak terdapat Hawkeye, pemain tidak dapat mengajukan challenge sehingga wasit diharapkan dapat membuat keputusan seadil mungkin.
"Akan sangat hebat kalau Hawkeye bisa diterapkan di semua lapangan," Goh melanjutkan.
"Tapi kita realistis saja. Itu hampir tidak mungkin. Yang saya harapkan adalah para wasit dapat menghindari penilaian yang tidak adil," ujarnya.
Di All England 2021 nanti, Chan/Goh akan turun sebagai unggulan ketiga.
Pada laga pertama, mereka akan menghadapi pasangan Denmark, Mathias Thyrri/Mai Surrow.
Adapun prestasi tertinggi Chan/Goh di ajang All England adalah menjadi runner up tahun 2017.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita All England 2021 Lainnya:
Marcus/Kevin Menuju Juara All England 2021: Ditunggu Kamura/Sonoda, Berpeluang All Indonesian Final
All England 2021, Momen Marcus/Kevin Tuntaskan Rasa Kangen
Jalan Kento Momota Menuju Juara All England 2021: Terbentur Anthony Ginting dan Viktor Axelsen