- Berikut ini Skor.id menyajikan profil Javier Roca yang baru saja ditunjuk sebagai pelatih Persik Kediri, Kamis (11/11/2021).
- Javier Roca bukan nama asing di sepak bola Indonesia sebab sudah malang melintang membela klub-klub Tanah Air sebagai pemain.
- Setelah pensiun dan sebelum melatih Persik, Javier Roca mengambil lisensi pelatih, jadi trainer, analis sepak bola, melatih SSB, hingga komentator.
SKOR.id - Javier Roca telah resmi ditunjuk sebagai pelatih baru Persik Kediri di Liga 1 2021-2022, Kamis (11/11/2021).
Lelaki asal Chili ini dipercaya menggantikan Joko Susilo yang telah lebih dulu berpisah dengan tim berjuluk Macan Putih ini.
Asisten pelatih Persik, Afiat, sempat menjadi caretaker sebulan terakhir dan kini Javier Roca akan memimpin hingga akhir musim.
Manajer Persik, Yahya Hasan Alkatiri, menyampaikan bahwa ada beberapa pertimbangan penunjukan Roca sebagai pelatih.
Pertama, sang pelatih dianggap sangat mengenal karakter pemain Indonesia karena pernah bermain di Tanah Air selama 10 tahun.
Kedua, sangat menyukai gaya main Persik. Kesamaan visi itulah yang membuat kedua pihak sepakat menjalin kerja sama.
"Kami mempunyai filosofi yang sama dengan Javier Roca. Itu menjadi pertimbangan kami untuk menunjuk Roca membesut tim ini," kata Yahya, dari laman resmi Persik.
"Kami meyakini coach Roca akan membawa tim ini jauh lebih baik mengarungi musim ini," ia menambahkan.
Profil Javier Roca
Javier Roca adalah salah satu sosok mantan pesepak bola asing yang sudah menghabiskan waktu lama berkarier di Tanah Air.
Pemain kelahiran Santiago, Chili, 9 Agustus 1997 ini sudah malang melintang membela tim-tim di Indonesia sebagai pemain.
Kariernya di Indonesia pertama kali tercatat pada tahun 2003 dengan memperkuat PSMS Medan.
Pemain bernama lengkap Javier Leopoldo Roca Sepulveda ini kemudian bergabung dengan Persegi Gianyar pada 2004-2005.
Selanjutnya, ia membela tim asal Ibu Kota, Persitara Jakarta Utara (2005-2006) dan Persija Jakarta (2006-2007).
Dirinya juga tercatat sebagai mantan pemain Persiba Balikpapan (2007-2008), Persebaya Surabaya (2008-2009), Gresik United (2009-2010), hingga Persidafon Dafonsoro (2010-2011).
Dua klub terakhir yang disinggahi sebelum pensiun ialah Batavia Union (2011-2012) dan Persis Solo (2012-2013).
Laskar Sambernyawa, julukan Persis Solo, jadi klub terakhir yang dibela Roca sebagai pemain sebelum akhirnya gantung sepatu.
Saat masih aktif bermain, ia terkenal dengan kemampuan eksekusi tendangan bebas yang sering menjebol gawang lawan.
Terhitung selama 20 tahun berkarier di Indonesia, ada 12 klub yang pernah dibela. Prestasi terbaiknya yakni top skor Piala Indonesia 2005.
Setelah pensiun, Roca melanjutkan kariernya sebagai pelatih dan memilih tinggal di Amerika Serikat selama kurang lebih satu tahun.
Di negara asalnya, lelaki berusia 44 tahun ini pernah membawa klub Santa Cruz promosi ke Liga 2 Cihili.
Dia juga penah menjadi trainer bagi calon pelatih yang mengurus lisensi di National Football Institute (INAF) di Chili.
Setelah kembali ke Indonesia, Roca memilih untuk terjun membina pemain-pemain muda di pengembangan bakat usia dini atau Sekolah Sepak Bola (SSB).
Pelatih dengan lisensi Pro License A yang dikeluarkan federasi sepak bola Chili ini menangani Akademi EDF La Liga.
Sementara itu dilihat dari akun Instagram pribadinya, @javierroca9, ia juga merupakan analis sepak bola.
Ia sempat tampil sebagai pengamat dalam salah satu siaran pertandingan Liga 1 2021-2022 yakni Persija menghadapi Persebaya.
Pascadiperkenalkan sebagai pelatih anyar, lelaki yang sudah lancar berbahasa Indonesia ini pun langsung memimpin latihan skuad Macan Putih.
"Saya suka dengan komposisi pemain Persik. Mereka punya pemain daerah, naturalisasi dan asing yang sangat baik," ucap Roca.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Liga 1 lainnya:
Lima Besar Liga 1 2021-2022 Dikuasai Pelatih Asing, Pelatih Lokal Merana
Dejan Antonic Optimistis PSS Sleman Bisa Berprestasi apabila Tidak Diintervensi