- Eks bek Liverpool, Jamie Carragher, menilai karakter Kai Havertz sulit menyatu dengan mekanisme Chelsea rancangan Frank Lampard.
- Saat ini, pelatih The Blues masih bereksperimen mencarikan posisi yang tepat untuk pemain asal Jerman itu.
- Belum adanya kepastian berimbas kepada penurunan kinerja Kai Havertz di musim perdananya di Liga Inggris.
SKOR.id - Kai Havertz belum memperlihatkan kualitas pemain termahal Chelsea di bursa transfer musim panas ini. Winger muda itu jadi sorotan usai timnya dibungkam Liverpool, 0-2, Minggu (20/9/2020).
Publik mulai bertanya-tanya apakah pesepak bola tersebut pantas dibanderol 80 juta euro, serta apa penyebab kemunduran kinerja Havertz.
Mantan bek Liverpool yang kini banting setir jadi komentator sepak bola, Jamie Carragher, menilai eks pesepak bola Bayer Leverkusen itu kurang cocok dengan mekanisme Chelsea rancangan Frank Lampard.
“Dia jelas pemain berkualitas, tak perlu diragukan. Tapi saya sudah berpikir, ‘Di mana Havertz bermain?’ meski baru dua pertandingan. Dia akan bermain di mana saja mengingat Frank membayar mahal, tapi apa dia cocok dengan skema 4-3-3?” ujarnya kepada Sky Sports.
“Dia seperti pemain nomor 10 dan kita tidak melihat terlalu banyak di sepak bola sekarang. Saya kira di mana dia dimainkan hari ini, kurang pas dengan Chelsea. Mungkin dia cocok sebagai pemain nomor sembilan palsu Leverkusen, tapi akan jadi tantangan di mana Chelsea menempatkan semua pemain ini.”
Jamie Carragher juga mengidentifikasi sumber masalah The Blues. Pelatih Frank Lampard masih kebingungan mengubah wajah tim dalam waktu singkat. Jam terbang yang minim sebagai juru taktik juga berpengaruh.
“Saya kira masalah Frank adalah dia baru dalam pekerjaan ini dan dia membuat semua perubahan ini. Sulit mengelola perubahan, Ketika Anda memikirkan para pelatih hebat, bahkan Jurgen Klopp tidak benar-benar bisa melakukan perubahan itu di Liverpool,” katanya.
“Mungkin tahun depan hingga 18 bulan, tim itu akan berevolusi dan tim kedua Klopp akan terlihat. Saya tidak yakin Pep Guardiola memilikinya dalam manajemen karier.”
Salah satu indikasi bahwa Frank Lampard belum punya patokan soal taktik adalah seringnya terjadi perubahan dalam beberapa pertandingan. Dia juga masih bereksperimen dalam menempatkan Kai Havertz.
“Saya lihat musim lalu, Chelsea menggunakan skema 4-3-3 dan sekarang Frank mengirim tiga pemain di belakang di pertandingan besar. Dia mengalahkan Jose Mourinho dua kali dan menundukkan Pep Guardiola di sini,” Jamie Carragher menganalisis.
“Frank ke Brighton dengan 4-2-3-1 di mana Havertz di sayap kanan. Sekarang, dia dijadikan pemain nomor 9 palsu. Padahal dia seperti pemain nomor 10. Jadi dia akan jadi bagian tiga pemain depat untuk posisi melebar atau jadi bagian tiga gelandang dan menjadi penyerang dari lini tengah.”
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Kai Havertz Lainnya:
Penilaian Lampard soal Debut Werner dan Havertz di Chelsea
10 Pembelian Termahal Klub Liga Inggris, Termasuk Kai Havertz