- Juara dunia tinju kelas ringan, Ryan Garcia, mengunggah video latihan selama isolasi di rumah terkait virus corona.
- Petinju 21 tahun itu mengukir rekor 22-0 usai mengandaskan Francisco Fonseca pada bulan lalu.
- Kini ia bertekad hanya bertarung melawan petinju-petinju terbaik, salah satunya Gervonta Davis.
SKOR.id – Pandemi virus corona makin memicu semangat bintang baru tinju kelas ringan, Ryan Garcia, untuk mewujudkan targetnya tahun ini.
Ryan Garcia yang merupakan petinju Amerika Serikat (AS) berusia 21 tahun itu mengunggah video ketika berlatih pukulan bersama pelatih sekaligus ayahnya, Henry Garcia, di rumahnya.
Pandemi virus corona memaksa Ryan Garcia untuk berdiam diri di dalam rumah. Tetapi, itu tidak berarti dia lantas tidak melakukan apa-apa.
Dalam videonya di Instagram itu, petinju, yang mengandaskan Francisco Fonseca dengan kemenangan KO dalam perebutan gelar juara kelas ringan WBC Silver, itu hanya memaksimalkan situasi yang ada.
Ada situasi lucu dalam sesi latihan itu.
Awal-awalnya, Garcia serius mengayunkan pukulannya. Lalu, di akhir-akhir, saat ayahnya tak lagi waspada, dia seperti hendak melayangkan tinjunya ke arah muka Henry.
Garcia mendadak viral sepekan terakhir ini setelah petinju bertinggi badan 178 cm itu saling ejek di Twitter dengan petinju kelas bulu super WBA dan IBF, Gervonta Davis.
Davis, yang dijuluki Mike Tyson Mini, dengan acuh tak acuh menanggapi keinginan Garcia agar keduanya bertarung di atas ring dalam waktu dekat.
Baca Juga: 6 Kegiatan Asyik Pesepak Bola di Liga Spanyol yang Sedang Diisolasi
“Anda (punya) peluang yang lebih baik mengalahkan virus corona daripada mengalahkan saya,” ujar Davis dalam sebuat tweet-nya pada Garcia. “(Tapi) terserahlah, Christopher Reeve!”
Rupanya respons Davis itu dipicu aksi Garcia yang mengolok-olok posturnya yang pendek, hanya 5 kaki 5 inchi – sekitar 166 cm.
Sebaliknya, Davis yang asli Baltimore itu pernah menyebut Garcia sebagai “lil man” di salah satu tweet-nya.
“Saya tahu Anda tak memanggil siapa pun dengan ‘lil man’,” Garcia membalasnya, disertai ejekan yang menegaskan ambisinya untuk membuktikan pada dunia sebagai juara sejati.
Semua ini diawali oleh pernyataan Garcia pada media tour di KTLA, Westside Boxing Club, dan studio ESPN, sebulan sebelum pertarungan versus Fonseca.
“Tahun ini saya berencana mengejutkan dunia. Pada 2020, saya ingin pasang standar hanya akan bertarung lawan orang-orang terbaik. Dan saya menginginkan Gervonta Davis!”
Menariknya ambisi Garcia itu didukung agen yang menaunginya, Oscar De La Hoya, mantan petinju legendaris yang menjadi CEO Golden Boy Promotions.
“Tahun ini akan menjadi tahunnya Ryan. Saya pikir dia akan jadi juara dunia di akhir tahun ini. Dia lebih kuat, lebih cepat, dan lebih bijaksana,” ujar Oscar De La Hoya.
Oscar De La Hoya pun menyakinkan mereka akan mendukung Garcia dalam mewujudkan ambisi melawan petinju-petinju papan atas untuk tahun 2020.
Minimal Garcia membuktikan omongan itu beberapa pekan kemudian.
Pada 14 Februari 2020, ia mengukir rekor kemenangan 20-0 (17 KO) setelah merobohkan Fonseca dalam waktu 1 menit 20 detik pada ronde pertama.
Sementara, Davis, 25, mencatatkan rekor 23-0 (22 KO) setelah memenangkan gelar kelas ringan dunia WBA atas Yuriorkis Gamboa pada 28 Desember lalu.