SKOR.id – Selama ini banyak yang menganggap panahan merupakan olahraga eksklusif, mahal, dan hanya bisa dilakukan kalangan tertentu. Keinginan untuk membuat panahan lebih dikenal luas oleh masyarakat itulah yang menjadi salah satu ide dibentuknya Jakarta Archery Club (JAC).
“Biasanya, seorang pelatih memperkenalkan olahraga yang ditanganinya ke keluarga. Konsep itulah yang coba kami ubah di Jakarta Archery Club,” tutur Tri Danang Waskito yang biasa disapa coach Danang, salah satu penggagas berdirinya klub, saat dihubungi Skor.id.
“Itulah mengapa konsep yang ada di kami saat ini sifatnya fun dan serius, melalui free trial dan pay and play,” tutur coach Danang, menjelaskan.
Jakarta Archery Club mulai aktif sekira tahun 2007 dan 2008. Coach Danang sendiri merupakan mantan atlet panahan DKI Jakarta dan sempat turun di Pra-PON 2009.
Visi yang diusung Jakarta Archery Club sejatinya sederhana, mengajarkan orang pada olahraga panahan yang baik dan benar. “Utamanya agar tidak mengalami cedera di usia dini, bahwa ada rules dan tools yang harus diikuti dan tepat,” kata coach Danang.
“Untuk alat, kami tidak fokus pada satu jenis busur karena kami mengajarkan dasar-dasar olahraga panahan. Kami memiliki standar bow, recurve, compound, dan bare bow.”
Dari visi dan misi itulah Jakarta Archery Club memiliki sejumlah program pelatihan. Ada fun archery yang bisa diikuti mereka yang berusia minimal 10 tahun. Kemudian ada pre-fundamental archery untuk anak-anak berusia 5-7 tahun.
“Untuk program fundamental archery basic bisa diikuti anak-anak mulai usia 8 tahun. Di sini ada level dan ujian untuk setiap tingkatannya (1-3) per tiga-empat bulan untuk setiap tingkatan,” kata coach Danang.
“Untuk program ini baru bisa dilakukan di Archery Range Summarecon Mall Bekasi, belum bisa digelar di GBK Archery Range, Senayan, Jakarta.”

Terkait sesi latihan dan kegiatan, untuk anggota Jakarta Archery Club dilakukan pada Sabtu-Minggu pada pukul 09:00 sampai 17:30 WIB. Untuk umum (non-member) digelar Senin-Kamis pukul 13:00 sampai 18:00 WIB, sedangkan Jumat pukul 13:30 sampai 17:30 WIB.
Saat disinggung mengenai siapa saja jebolan Jakarta Archery Club yang mampu menjadi atlet panahan, coach Danang menjawab diplomatis. Klubnya hingga saat ini tidak mengikat peserta untuk selamanya, alias membebaskan mereka untuk melanjutkan ke mana, apakah akan serius menekuni panahan sebagai atlet atau hanya sebatas mengetahui olahraga ini.
“Kami juga beberapa kali sharing dengan pelatih maupun mentor untuk berbagi soal pengetahuan dan pengembangan olahraga panahan,” ucap Danang lagi.
Lebih lanjut coach Danang menjelaskan bila setiap klub memang harus memiliki goal setting. Klub juga tidak hanya memerlukan rekomendasi tetapi juga disambangi pengurus cabang olahraga (cabor) yang bersangkutan.
“Pengurus cabor (dalam hal ini Perpani, dari pusat sampai daerah, red) juga harus mengetahui seberapa intens sebuah klub berlatih karena mereka juga memiliki grading yang jelas berbeda dengan yang hanya having fun,” kata Danang.
“Tahun lalu saya masuk di bidang Pembinaan Prestasi PP Perpani (Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia). Dari situ saya tahu bila klub tetap perlu disokong dan dibantu melalui asprov. Induk organisasi harus mampu merangkul dan menjalin komunikasi dengan klub-klub.”
Bagi Anda yang berminat bergabung dengan Jakarta Archery Club bisa mengujungi akun media sosial Instagram @jakartaarcheryclub atau menghubungi CP: 08568771313 (Coach Danang).