- Stadion Manahan menjadi kandidat kuat tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
- Jika Stadion Manahan lolos verifikasi FIFA, Pemkot Solo membutuhkan anggaran Rp80 miliar.
- Anggaran tersebut akan digunakan untuk merenovasi lima lapangan pendukung yang disyaratkan FIFA.
SKOR.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membutuhkan anggaran Rp80 miliar apabila Stadion Manahan terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Stadion Manahan, Solo, menjadi salah satu kandidat kuat tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Meski harus menjalani proses verifikasi dari FIFA dulu pada Maret mendatang, Stadion Manahan bersama lima stadion lain digadang-gadang menjadi calon kuat.
Baca Juga: Musim Kedua Bersama Persib, Esteban Vizcarra Tetapkan Target Ini
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyambut positif gelaran Piala Dunia U-20 2021 yang akan diselenggarakan di Kota Bengawan.
Namun, Rudy mengatakan bahwa Pemkot Solo membutuhkan kucuran dana sebesar Rp80 miliar untuk memenuhi syarat menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Dana tersebut, kata Rudy, akan digunakan untuk merenovasi lima lapangan pendamping yang jadi syarat dari FIFA.
Setiap stadion yang digunakan untuk gelaran Piala Dunia U-20 2021 memang diwajibkan memiliki minimal lima lapangan pendukung yang berjarak tak terlalu jauh dari stadion utama.
"Ada lima lapangan pendukung yaitu Stadion Sriwedari, Lapangan Kottabarat, Lapangan Banyuanyar, Lapangan Karangasem, dan Lapangan Sriwaru," kata Rudy kepada wartawan di rumah Dinas Wali Kota, Loji Gandrung, Sabtu (25/1/2020).
Dari lima lapangan pendukung tersebut, baru Stadion Sriwedari yang dinilai sudah memenuhi standar.
Baca Juga: Dua Tim Liga 1 2020 Dapat Subsidi Tambahan dari PT LIB
Sementara empat lapangan lainnya harus direnovasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan dari FIFA.
"Total kebutuhan Rp80 miliar. Sudah kami ajukan untuk melengkapi sarana pendukung," ujar Rudy menambahkan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Solo, Joni Hari Sumantri, memperkirakan biaya renovasi per lapangan akan membutuhkan dana sekitar Rp5,5 miliar.
Dana yang dibutuhkan cukup besar mengingat keempat lapangan tersebut perlu renovasi dalam banyak aspek.
Baca Juga: Kalah Kualitas, Timnas Indonesia U-19 Dihajar Klub Liga Korea Selatan
"Stadion Sriwedari dan Lapangan Kottabarat itu ukurannya belum sesuai. Kemungkinan juga kami akan menghilangkan lintasan lari. Tiga lapangan lain juga masih jauh dari standar FIFA," ujar Joni.
"Rumputnya juga harus sama jenisnya. Bukan hanya setara, tapi harus sama. Nanti tempat latihan harus ada pagar. Walaupun tertutup, masyarakat masih bisa melihat," ucapnya menambahkan.
FIFA juga mewajibkan lima lapangan pendukung memiliki fasilitas ruang ganti dan toilet. Sejauh ini hanya Stadion Sriwedari yang memiliki fasilitas itu.
Pemkot Solo juga memastikan Stadion Manahan siap untuk menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 2021.
Baca Juga: Persib Sepekan di Lembang, Pemain Dilarang Pulang
Setelah renovasi selesai, Stadion Manahan tinggal membutuhkan penataan di kawasan sekitar stadion.
Selain Stadion Manahan, PSSI telah mengajukan Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Pakansari (Bogor), Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali) sebagai tuan rumah.
Enam stadion tersebut masih bisa berubah tergantung hasil verifikasi FIFA pada Maret nanti.
View this post on Instagram