SKOR.id - Jack Miller mencurahkan isi hatinya yang hingga kini masih dipandang sebelah mata sebagai rider MotoGP.
Setelah lima musim jadi penunggang motor Ducati, Jack Miller memulai perjalanan baru dengan memperkuat tim Red Bull KTM dalam MotoGP 2023.
Ini menjadi tahun kesembilan karier Jack Miller di kelas utama MotoGP sejak loncat tingkat dari Moto3 pada 2015.
Menuju satu dekade berkarier di kelas MotoGP, pembalap Australia tersebut mengaku masih dipandang sebelah mata oleh banyak orang.
"Saya tak tahu mengapa demikian tetapi saya pikir masih banyak yang menganggap saya hanya beruntung mendapatkan pekerjaan ini," kata Miller seperti dilansir dari Speedweek.
"Upaya membuktikan kepada banyak orang menumbuhkan kekuatan ekstra bagi saya."
"Senang rasanya bisa bertarung dengan pembalap jajaran depan dan menunjukkan kepada banyak orang bahwa mereka salah menilai saya. Luar biasa," katanya.
Meski demikian, Miller merasa bahwa kariernya di ajang MotoGP tidak pernah lepas dari bayang-bayang Casey Stoner.
Sebagai sesama pembalap Australia, Casey Stoner tercatat meraih titel juara dunia MotoGP 2007 dan 2011.
Sedangkan Jack Miller sejauh ini belum pernah jadi kampiun. Pencapaian terbaiknya adalah finis keempat pada MotoGP 2021 yang dimenangi oleh Fabio Quartararo.
"Kalau bisa maka saya ingin mengubahnya. Akan tetapi, saya juga tidak tahu apakah ini karena saya orang Australia," ujarnya.
"Atau karena masih ada pembalap sekelas Casey Stoner dan banyak lagi pembalap hebat dari Australia."
"Saya masih selalu diragukan oleh banyak orang. Sepanjang karier, saya telah membuktikannya. Membuktikan para peragu itu bahwa mereka salah," katanya.
"Misalnya ketika loncat kelas Moto3 ke MotoGP. Kala itu, mereka meramal saya akan tersingkir hanya dalam satu musim. Namun, saya masih bertahan hingga delapan atau sembilan tahun kemudian."
Selama hampir sembilan tahun berkarier di MotoGP, Miller tercatat telah mencicipi tiga pabrikan berbeda mulai dari Honda, Ducati, dan KTM.
Dan di setiap pabrikan itu pula Miller selalu mendapat sentimen negatif atas setiap pemampilannya.
"Ketika menjadi pembalap pabrikan Ducati, banyak yang bilang bahwa saya tidak mungkin bisa memenangi seri di tim tersebut. Nyatanya saya bisa."
"Bahkan ketika saya memenangi seri bersama Honda pun masih diragukan," kata Miller cukup frustrasi.