SKOR.id - Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) mendapat kecaman atas keputusan mengizinkan atlet Korea Utara (Korut) tampil di kejuaraan internasional.
Baru-baru ini IWF memberi lampu hijau kepada atlet Korut untuk berlaga dalam ajang IWF Grand Prix yang akan berlangsung di Kuba bulan depan.
Izin tersebut ternyata membuahkan kecaman dari berbagai pegiat angkat besi dunia, termasuk federasi nasional di beberapa negara.
Salah satunya Paul Coffa yang merupakan peraih Hall of Fame IWF dari Australia.
Paul Coffa menyebut keikutsertaan atlet angkat besi Korut adalah lelucon tidak lucu dari IWF mengingat Badan Anti-Doping (NADO) negara tersebut dicekal Badan Anti-Doping Dunia (WADA) sejak Oktober 2021.
Pihak yang menolak tersebut berpendapat bahwa atlet Korea Utara tidak layak berlaga di level internasional karena status doping yang dipertanyakan.
IWF pun berdalih bahwa izin keikutsertaan untuk atlet Korut semata demi memuluskan rencana mengirim tim penguji independen ke negara tersebut.
Pasalnya, Federasi Angkat Besi Korea Utara hanya memberitahukan kondisi tim mereka yang berjumlah 14 orang dalam tiga bulan terakhir tanpa memberikan akses asosiasi internasional untuk melakukan tinjauan langsung ke sana.
"Dalam waktu dekat, IWF akan menggunakan kesempatan di IWF Grand Prix di Kuba untuk bertemu dengan pejabat Korea Utara dan memberitahu mereka betapa seriusnya kondisi saat ini," begitu bunyi rilis IWF yang dilansir Inside The Games.
"Pada saat yang sama, IWF akan meminta kerja sama otoritas Korea Utara untuk memfasilitasi tim penguji independen untuk memasuki negara mereka."
"Pasalnya, IWF mencatat bahwa NADO Korea Utara telah dinyatakan tidak patuh pada aturan WADA sejak Oktober 2021."
Selain itu, IWF juga masih berusaha memberikan akses kepada atlet angkat besi Korea Utara untuk bertanding di Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.
"Keputusan ketidakpatuhan tersebut tidak membatasi atlet Korea Utara untuk berkompetisi di ajang olahraga," kata IWF menambahkan.
"IWF akan bekerja sama dengan WADA dan ITA (badan anti-oping internal IWF) untuk memastikan pemantauan dan pengujian (doping) atlet Korea Utara, khususnya menjelang Olimpiade 2024."
"Jika IWF menganggap bahwa otoritas Korea Utara menghalangi proses pengujian dan penilaian atlet mereka, maka partisipasi tim Korea Utara di Olimpiade dipastikan akan dievaluasi ulang oleh IWF."