• UFC akan mempertemukan Israel Adesanya dengan juara light heavyweight Jan Blachowicz pada 2021.
• Presiden UFC Dana White mengaku ide ini muncul setelah Robert Whittaker tak mau melawan Israel Adesanya.
• Selain Jan Blachowicz, juara kelas menengah itu berencana ingin bertarung dengan Jon Jones.

SKOR.id – Presiden Ultimate Fighting Championship (UFC) Dana White mengonfirmasi Israel Adesanya siap untuk berduel dengan Jan Blachowicz pada awal tahun depan.

Kedua petarung juara tersebut akan memperebutkan gelar light heavyweight (kelas berat ringan) UFC. Hal ini disampaikan Dana White pada akhir pekan lalu.

White mengaku ide itu datang setelah Robert Whittaker tak tertarik untuk menghadapi Israel Adesanya, yang merupakan juara dunia kelas menengah (middleweight) UFC.     

“Whittaker layak mendapat kesempatan dan dia menolaknya, jadi ya, kami akan mencari alternatif dan laga dengan Blachowicz menjadi yang paling masuk akal,” ujar Dana White.

Memang belum ada kepastian terkait kapan pertarungan antara Israel Adesanya versus Jan Blachowicz bakal digelar. Namun kemungkinan besar pada Maret 2021.

Sebelumnya, Jan Blachowicz, yang kini berstatus juara dunia light heavyweight UFC usai mengalahkan Dominick Reyes pada UFC 253, September lalu, antusias meladeni Adesanya.

“Saya sudah mendengar bahwa Israel Adesanya ingin menghadapi saya. Tidak masalah jika dia siap bertarung pada Maret tahun depan,” kata Blachowicz seperti dilansir MMA News.

Antar Mercedes Raih Titel Ketujuh, Lewis Hamilton Isyaratkan Pensiun https://t.co/0v60oxQnLK— SKOR Indonesia (@skorindonesia) November 2, 2020

Jika benar terlaksana, duel antara Israel Adesanya dengan Jan Blachowicz bakal menjadi suguhan menarik bagi para penggemar seni tarung bebas (MMA).

Pasalnya, kedua petarung adalah penguasa di divisinya masing-masing saat ini. Israel Adesanya belum pernah kalah dalam 20 laga MMA. Teranyar, ia mengalahkan Paulo Costa.

Pada sisi lain, Jan Blachowicz merupakan petarung kaya pengalaman. Dalam 32 pertarungan, atlet asal Polandia ini membukukan 27 kemenangan dan delapan kekalahan.

Israel Adesanya pun siap untuk menghadapi laga-laga besar tahun depan. Rencananya, setelah bertarung dengan Jan Blachowicz, ia ingin duel dengan Jon Jones.

Ya, Adesanya telah berulang kali menantang mantan penguasa divisi light heavyweight yang memutuskan naik ke kelas berat tersebut.

“Saya harap pandemi (Covid-19) ini segera berakhir sehingga kami bisa memiliki penonton lagi karena laga saya tahun depan perlu di gelar di hadapan para fan,” kata Adesanya.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Sebuah blunder dilakukan PSSI pada 14 tahun silam atau 2006, efeknya Liga Champions Asia tanpa wakil Indonesia. Padahal, Persipura Jayapura sebagai juara Liga Indonesia dan Arema Malang selaku jawara Piala Indonesia berhak jadi wakil negeri ini. Sayang, kiprah keduanya bermain pada level benua yaitu Liga Champions Asia gagal karena masalah sepele yang dilakukan PSSI. Hanya karena urusan administrasi, Arema Malang dan Persipura Jayapura dicoret sebagai peserta kompetisi dengan nama lama Asian Club Championship ini. Dinyatakan, Persipura dan Arema didiskualifikasi karena tidak memenuhi syarat administrasi, yakni menyerahkan kelengkapan formulir pendaftaran pemain sampai batas waktu yang ditentukan, 12 Februari 2006. Hal inipun dijelaskan langsung oleh Presiden AFC Mohamed bin Hamman, keputusan tersebut sudah tidak bisa diutak-atik lagi. Kedua klub Indonesia tersebut, dan juga dua klub Liga Thailand, Provincial Electricity Autohority dan Thailand Tobacco Monopoli, tidak punya hak untuk mengajukan banding. Sebab, empat klub dari Indonesia dan Thailand ini telah melanggar peraturan kompetisi. Dalam Regulasi 32 G i disebutkan, setiap tim yang tidak melakukan registrasi sesuai jadwal untuk pertandingan putaran grup, maka otomatis didiskualifikasi. Pada situasi ini, tim tersebut dinyatakan kalah di semua pertandingan dengan skor 0-3. Melalui situs AFC, Mohamed bin Hamman menyatakan, keputusan ini diambil demi kepentingan terbaik buat kompetisi ini. Otomatis, PSSI harus tanggung jawab atas blunder yang memalukan ini. Seharusnya, Arema Malang masuk Grup F bersama Tobacco Monopoly (Thailand), Tokyo Verdy (Jepang), dan Ulsan Horang-i (Korea). Sedangkan Persipura gabung di Grup G bersama Shanghai Shenhua (Cina), Dong Tam Long An (Vietnam), dan Provincial Electricity Authority (Thailand). Efek blunder PSSI dan dicoretnya mereka (termasuk juga kedua klub Thailand), maka Grup F hanya tersisa Tokyo Verdy dan Ulsan Horang-I. Sementara itu, Grup G tinggal beranggotakan Shanghai Shenhua dan Dong Tam Long An. Liga Champions Asia 2006 pun berjalan tanpa wakil Indonesia efek blunder PSSI dan saat itu yang juara adalah Jeonbuk Hyundai Motors asal Korea.

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia) on Nov 1, 2020 at 6:30am PST

Berita UFC Lainnya:

5 Kali Batal, Khabib Nurmagomedov Memang Tak Berjodoh dengan Tony Ferguson

Conor McGregor Ngamuk Tak Masuk 10 Besar Petarung Terbaik UFC