- Bek senior Ismed Sofyan mengenang dua musim yang paling berkesan selama membela Persija.
- Ismed Sofyan mengatakan musim 2005 dan 2018 punya kisah yang berbeda.
- Lebih dari 18 tahun, Ismed Sofyan membela panji Persija Jakarta.
SKOR.id - Ismed Sofyan adalah pemain pemain paling senior dari skuad Persija Jakarta saat ini.
Lebih dari 18 tahun pria asal Aceh tersebut membela tim Ibu kota Indonesia atau sejak 2002.
Dengan kata lain, lelaki yang karib disapa bang haji itu telah merasakan pahit manis perjalanan bersama Persija.
Sejak bergabung pada 2002, Ismed telah mencapai banyak hal bersama Persija Jakarta.
Namun baru pada usia yang mendekati kepala empat bisa merasakan manisnya juara bersama Persija.
Tepatnya saat mengantar skuad Macan Kemayoran meraih berbagai gelar juara pada 2018 seperti Liga 1 dan Piala Presiden.
Rangkaian kisah manis pada 2018, diakui Ismed, menjadi salah satu momen terbaiknya bersama Macan Kemayoran.
“Dari awal kompetisi, kami sudah di papan atas, kalau tidak di peringkat kedua, ya, posisi ketiga,” ujar Ismed bercerita, yang dikutip dari laman resmi klub.
Dari total 34 pertandingan, Persija kala itu mencatat 18 kemenangan, delapan hasil imbang, dan delapan kekalahan.
Dalam lima pertandingan terakhir, Ismed Sofyan dan kolega bahkan tidak pernah kehilangan poin.
“Saat itu, kondisi tim sangat solid. Kebersamaan antar pemain sangat terasa, tidak pernah berjarak,” ucap Ismed menambahkan.
Momen tiga tahun lalu itu bukan satu-satunya yang berkesan bagi Ismed Sofyan.
Kenangan manis lain pada 2005, saat Persija mencapai final Divisi Utama Liga Indonesia dan partai puncak Piala Indonesia.
Namun dalam dua kompetisi itu, Persija gagal meraih trofi juara. Di final Divisi Utama, Persija kalah lewat perpanjangan waktu dari Persipura Jayapura dengan skor 2-3.
Sementara itu, saat final Piala Indonesia, Persija takluk 3-4 dari Arema Malang, lagi-lagi lewat babak perpanjangan waktu.
"Sebenarnya itu musim yang pahit karena kami punya kans juara di dua kompetisi yang finalnya dimainkan di Jakarta. Sayang, semua gagal juara,” ujar Ismed.
Lantas, kenapa Ismed Sofyan memasukkan musim 2005 menjadi salah satu momen terbaiknya bersama Persija?
“Suasana tim saat itu sangat nyaman, baik di dalam maupun luar lapangan,” tuturnya.
“Meski gagal, setelah itu kami belajar dan semakin kompak sebagai sebuah tim,” ucap Ismed Sofyan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Persija Lainnya:
Rohit Chand Kenang Gol yang Bawa Persija Tanpa Kalah dalam 12 Laga Beruntun
Pernah Jadi Stiker, Wonderkid Persija Kini Siap Bersaing dengan Marco Motta dan Ismed Sofyan