SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB), sebagai penyeleggara kompetisi sepak bola Indonesia, lebih terbuka soal bonus finansial di masa depan.
Pernyataan tersebut adalah buntut dari ketiadaan uang hadiah bagi tim juara Liga 1, terakhir dialami PSM Makassar musim ini.
Meskipun sukses menjadi kampiun Liga 1 2022-2023, nyatanya Juku Eja cuma mendapatkan trofi tanpa guyuran dana.
Erick Thohir pun sampai turun tangan, menjanjikan bonus sebesar Rp2 miliar buat tim asuhan Bernardo Tavares. Dana tersebut akan diberikan setelah Lebaran nanti.
Sebelumnya, PT LIB, melalui Direktur Utama Ferry Paulus, menjelaskan bahwa ketiadaan uang hadiah sudah terjadi sejak 2018.
Persija Jakarta (juara Liga 1 2018) serta Bali United (2019 dan 2021-2022) juga mengalami nasib serupa dengan PSM Makassar.
"Kalau kita lihat data-datanya, 2015 itu tidak ada bonus, 2016-2017 ada. Lalu, 2018 sampai sekarang tidak ada. Artinya apa? Konsistensi tidak terjadi," ujar Erick Thohir dalam konferensi pers di GBK Arena, Rabu (19/4/2023) siang.
Oleh karena itu, jelang musim baru yang akan bergulir 1 Juli mendatang, sang Ketum PSSI meminta PT LIB melakukan audit dan menyampaikan secara terbuka soal pembagian kompensasi dari hak siar serta sponsor.
"Audit ini diperlukan agar terjadi kejelasan dan perbaikan pada pengelolaan keuangan pada seluruh pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia," kata Erick Thohir.
"Saya akan lakukan bersih-bersih (baik di Liga maupun PSSI). Harus bisa dipertanggungjawabkan. Apa yang di Liga dan apa di PSSI. Semua harus terbuka agar tidak saling menyalahkan atau menjatuhkan. Baik Liga, PSSI, maupun klub," tambahnya.
Erick Thohir tidak membantah bahwa ada pemasukan yang diterima PSSI dari PT LIB dari musim ke musim. Dana itu nantinya juga akan diaudit agar jelas arahnya ke mana dan digunakan untuk kepentingan apa.
"Saya dengar, dalam kerja sama antara PT LIB dengan PSSI yang sudah berjalan sebelumnya, ada pembayaran dari PT LIB ke PSSI melalui transfer. Nah, hal ini juga akan saya audit nanti, uangnya ke mana. Tanpa menyalahkan siapa-siapa. Kan mau terbuka. Apalagi sepak bola ini milik rakyat. Kami hanya ditugaskan untuk membersihkan," ujarnya.
Erick Thohir berharap, kesalahpahaman yang timbul akibat persoalan finansial cukup berhenti sampai di sini.
Mulai musim depan, dia ingin ada sistem yang disepakati bersama antara Liga, PSSI, dan klub, agar semua transparan dan tertib.