- Dalam rapat virtual bersama PSSI, Persik Kediri tetap pada pilihannya untuk tidak melanjutkan kompetisi terutama Liga 1.
- Presiden klub Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih mengusulkan penghentian Liga 1 secara total dan menggantinya dengan turnamen.
- Menurut Abdul Hakim Bafagih, jika kompetisi dijalankan sama saja tidak membantu program pemerintah dalam mengurangi penyebaran virus corona.
SKOR.id - Persik Kediri baru saja mengikuti rapat virtual dengan PSSI membicarakan soal kelanjutan kompetisi Liga 1 2020.
Dalam hal itu, Presiden klub Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih mengusulkan penghentian Liga 1 secara total dan menggantinya dengan turnamen non-resmi.
“Kalau memang terpaksa dilanjutkan, kami usulkan ada turnamen yang digelar mulai November sampai Desember 2020,” kata Hakim Bafagih.
Namun, Hakim Bafagih memberikan beberapa masukan jika turnamen tersebut jadi diselenggarakan.
Berita Liga 1: Rapat Virtual dengan PSSI, Mayoritas Klub Liga 1 Ingin Kompetisi Musim ini Disetop
Pertama, Persik Kediri menginginkan jumlah pertandingan setiap klub harus merata.
“Jangan sampai seperti turnamen Piala Presiden sebelumnya, jumlah pertandingan yang tidak rata,” kata Hakim Bafagih.
Baca Juga: Piala AFF 2020: Peringatan Dini untuk Timnas Indonesia dari Thailand
Kedua, persoalan siapa yang berhak menjadi operator turnamen. PT LIB sebagai operator Liga 1 sedang tidak baik kondisi keuangannya.
Itu terlihat saat rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa yang terlaksana pada 18 Mei 2020.
Hakim menyarankan perlu mencari operator yang benar-benar siap dengan format turnamen. Mereka harus memberikan masukan energi untuk klub-klub yang mengikuti ajang ini.
“Karena kalau ada pertandingan, ada hak yang diberikan kepada pelatih, pemain, dan ofisial,” ujar Hakim.
Selain itu, menurut Hakim jika mengandalkan anggaran pemerintah pusat, sangat berat ditahun ini.
Pada masa pandemi virus corona, ada beberapa penyesuaian anggaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Baca Juga: Perekonomian Tak Pasti, Timnas Vietnam Justru Dapat Tambahan Dana
Dari total anggaran Rp1,7 triliun, sekitar Rp 564 miliar atau 33 persen dikembalikan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Kemudian dari sisa Rp1,173 triliun, sebesar Rp87,5 miliar untuk refocusing penanganan wabah virus corona.
“Refocusing ini tidak ada item anggaran untuk liga atau turnamen," ujar lelaki yang juga sebagai anggota DPR RI ini.
Sejak awal, Persik sepakat dengan penghentian Liga 1 2020. Hal itu mengingat situasi atas kasus pandemi virus corona di Indonesia belum menunjukkan penurunan sampai Mei tahun ini.
“Dampaknya terjadi pada kondisi ekonomi yang menyebabkan kontrak sponsor klub dan PT LIB banyak yang diputus,” ujar Hakim.
Baca Juga: Liga Kamboja 2020 Siap Digulirkan Lagi, Perdana Menteri yang Beri Lampu Hijau
Di sisi lain, memaksakan kompetisi berjalan lagi bisa mengganggu upaya pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus.
Hakim mengatakan, protokol pencegahan virus corona di luar stadion saja sangat sulit diterapkan. Apalagi, itu dilakukan di dalam stadion.
"Tetapi saya sendiri berharap, Pak Iriawan, selaku Ketua Umum PSSI punya solusi yang brilian dan menggembirakan," kata Hakim.