SKOR.id - Bek Persija Jakarta, Muhammad Ferarri, mengungkapkan siapa saja pemain yang menjadi panutannya di sepak bola. Ada pemain lokal dan luar negeri.
Hal itu diungkapkannya dalam wawancara eksklusif bersama Skor.id yang ditayangkan di Youtube Skor Indonesia.
Untuk pemain dalam negeri, dia menyebut nama bek senior Maman Abdurrahman dan Ryuji Utomo. Sedangkan untuk pemain luar negeri, ada nama Sergio Ramos serta Thiago Silva.
“Alasannya sendiri, mereka yang saya pilih adalah para pemain pengalaman. Saya banyak nonton video-video mereka. Saya juga pernah bermain sama bang Ryuji dan bang Maman, positif-positifnya saya ambil semua,” ucap Ferarri.
“Seperti Ramos dan Silva, saya nonton video-videonya cara dia bermain dan di luar lapangan,” bek jebolan Liga TopSkor itu menambahkan.
Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan kiatnya menghadapi padatnya jadwal di kompetisi maupun timnas. Seperti diketahui, Ferarri merupakan salah satu bek andalan di timnas U-20 Indonesia dan timnas U-22 Indonesia.
Bahkan, dia baru saja ikut mengantarkan timnas U-22 Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023 di Kamboja.
“Ya menyikapinya, mungkin ketika saya ada di klub, saya fokus dengan klub ketika di timnas saya fokus dengan timnas. Cara menyikapinya saya harus profesional,” ucapnya.
“Ini pekerjaan saya pemain bola. Ketika saya libur, saya tahu harus ngapain dan saya latihan. Saya harus tahu cara manage (mengelola) waktunya makan, tidur, dan latihan,” dia menjelaskan.
Ferarri juga tidak menampik pernah mengalami masa jenuh dalam aktivitasnya di sepak bola. Namun begitu, hal tersebut tidak ingin membuatnya menjadi malas untuk meningkatkan kemampuan maupun prestasi.
“Jenuh sih hal yang normal, karena gimana nyikapinya saya, karena ini pekerjaan saya. Karena dari kecil memang cita-cita jadi pemain bola, saya juga bersyukur karena masih muda dipadati dengan jadwal, ya rezeki buat saya,” ucapnya.
Bukan hanya itu, dia juga menyadari, sebagai pemain muda kerap menghadapi sindrom kebintangan.
"Pasti yang namanya pemain bola pernah merasakan itu. Tapi bagaimana kembali lagi cara menyikapinya. Saya banyak belajar dari senior-senior juga."
"Kalau diri saya menyikapi itu paling lebih dekat ke orang tua saja sih. Karena ketika saya dekat dengan orang tua, hal baik bakal datang," Muhammad Ferarri menuturkan.