- Ada dua faktor yang membuat timnas futsal Indonesia sulit berprestasi.
- Mental pemain top kerap bermasalah saat membela timnas futsal Indonesia.
- Teknik dasar pemain timnas futsal Indonesia juga harus dibenahi bahkan sejak pembinaan.
SKOR.id - Timnas futsal Indonesia sulit berprestasi pada keikutsertaannya di berbagai ajang internasional hingga kini, dan itu bukan tanpa alasan.
Kali terakhir timnas futsal Indonesia meraih gelar juara adalah pada Piala AFF 2010. Saat itu Thailand yang jadi kekuatan hebat tidak ambil bagian.
Setelahnya peringkat ketiga jadi pencapaian yang paling sering dicatat, yakni pada AFF 2012 dan 2018, serta SEA Games 2011 dan 2013. Terbaik, runner-up pada AFF 2019.
Berita Futsal Lainnya: Best 5 Pro Futsal League Versi Tely Sarendra, Paketan Satu Angkatan
Untuk Piala Asia Futsal, jangankan bicara juara, untuk lolos dari fase grup pun kesulitan. Meski talenta yang dimiliki Indonesia tidak perlu diragukan lagi banyaknya.
Legenda hidup timnas futsal Indonesia, Deny Handoyo angkat suara mengenai masalah itu saat live Instagram bersama Skor.id, Jumat (8/5/2020).
Menurutnya, setidaknya ada dua faktor yang menjadi alasan kenapa timnas futsal Indonesia sulit berbicara banyak pada pentas internasional.
"Pertama masalah mentalitas. Banyak pemain kita yang di sini berlabel pemain top tapi saat main di level internasional tak mampu mengeluarkan seluruh kemampuannya," kata Deny Handoyo.
"Entah itu demam panggung atau grogi, atau dia merasa terbebani. Itu menjadi salah satu kendala," lelaki yang jadi bagian tim juara Piala AFF 2010 itu melanjutkan.
Faktor lainnya yang tak kalah penting bagi pelatih Cosmo FC Jakarta itu adalah teknik dasar. Masih ada masalah di sana karena banyak yang harus diperbaiki.
"Ini kita bicara realitasnya. Saya membandingkan timnas kita dengan Thailand yang secara anatomi tubuh, keseharian, dan budayanya, tidak terlalu berbeda jauh," kata mantan pemain Electric PLN dan Biangbola tersebut.
"Tapi Thailand mampu bicara banyak, bahkan level Asia. Mereka stabil pada empat besar Asia dari tahun ke tahun," ia menambahkan.
Bagi Deha, sapaan Deny, masalah teknik dasar menjadi pertanyaan besar termasuk baginya. Pengamatan pun dilakukan baik saat ia jadi pemain maupun pelatih.
"Saya mengambil kesimpulan memang secara teknik dasar pemain mereka sangat matang dibanding kita, padahal soal materi latihan tak beda jauh. Itu yg membedakan," ucap Deny Handoyo.
"Bahkan saya pernah melihat timnas pelajar mereka bertanding, dasar-dasar futsalnya sudah cukup kuat," ia menjelaskan.
Deny mengatakan bahwa untuk bisa mengatasinya, harus ada penekanan yang diperbaiki dari level pembinaan.
Berita Futsal Lainnya: Futsal Indonesia Turun Peringkat, Manajer Timnas Beberkan Penyebabnya
"Bagaimana pemain dibentuk untuk berlatih dengan teknik dasar yang baik dan benar. Karena yang masih terpatri di kita pemain yang bagus adalah yang jago gocek dan golin," ucap Deny.
"Itu yang harus dibenahi untuk membuat dasar yang kuat. Jadi ketika ke level internasional, sudah tinggal masalah strategi bermain saja. Tak lagi bicara teknik dasar," Deny Handoyo memungkasi.