- Asissten pelatih timnas Indonesia, Sayan Karmadi, mengakui sempat menjadi pemain buangan dari Porda Bekasi.
- Sayan Karmadi mengatakan dirinya baru mengenal dunia futsal pada tahun 2003.
- Selama berkarier, nomor punggung 9 adalah angka penuh arti bagi Sayan Karmadi.
SKOR.id - Sosok Sayan Karmadi dalam dunia futsal Indonesia sudah tidak asing lagi.
Asissten pelatih timnas Indonesia itu berbagi cerita dan pengalaman saat dirinya pertama kali menggeluti olahraga futsal.
Sayan Karmadi mengaku baru mengenal futsal pada tahun 2003. Sebelumnya, lelaki asal Bekasi itu adalah penggemar sepak bola.
Berita Futsal Lainnya: Best 5 Pro Futsal League Versi Tely Sarendra, Paketan Satu Angkatan
"Pengetahuan dasar saya itu adalah sepak bola. Karena memang saya pemain sepak bola. Dulu itu saya buangan dari Porda Bekasi. Saya tidak terpakai sama kota kelahiran saya dulu di sepak bola," kata Sayan saat live Instagram bersama Bolalob.
"Awal kenal futsal dari pak Satia Bagja, saya diajak untuk uji coba dengan timnas futsal pada 2003. Tim saya kalah 2-3, tetapi saya bikin gol dua, dan tiga hari kemudian langsung diajak TC untuk masuk timnas futsal Indonesia," Sayan menambahkan.
Mantan pelatih Black Steel itu mengakui ketenarannya di dunia futsal bermula saat membela timnas futsal Indonesia.
"Jadi karena dulu liga futsal tidak ada dari 2003 dan baru mulai 2006-2007 jadinya saya dikenal orang dari timnas Indonesia," katanya.
Ia mengaku sejak berhasil masuk dan membawa nama harum Indonesia melalui timnas futsal, mulai timbul rasa tertarik Sayan dengan dunia futsal.
Sayan juga bercerita selama kariernya selalu memilih mengenakan nomor punggung 9 yang penuh dengan arti baginya.
Berita Futsal Lainnya: Tiga Pemain yang Bakal Bersinar di Timnas Futsal Menurut Deny Handoyo
"Nomor 9 itu ibarat angka yang menanjak ke atas, lalu turun melingkar dan ada kenaikan lagi," katanya.
"Artinya saya ingin karier itu seperti angka sembilan, nanjak terus sampai puncak. Kemudian jika memang ada kekurangan atau kesalahan enggak apa-apa menurun, tetapi tidak terlalu signifikan dan berakhirnya juga baik tetap di atas," ujar Sayan.