Infografis: Kiprah 24 Tahun PSM Makassar di Level Asia

Noval Luthfianto

Editor:

  • Musim 1996-1997 adalah kali pertama PSM Makassar tampil di kompetisi Asia.
  • Sejak saat itu, sudah delapan kali PSM merasakan berlaga di Piala AFC dan Liga Champions Asia.
  • Capaian terbaik PSM adalah menembus babak perempat final di Liga Champions Asia.

SKOR.id - PSM Makassar memiliki sejarah panjang di kompetisi Asia sejak musim 1996 hingga 2020.

PSM Makassar dalam 24 tahun terakhir ini telah delapan kali tampil pada kompetisi antarklub Asia sejak 1996 hingga 2020, baik level Asian Cup Winners' Cup/AFC Cup maupun Asian Club Championship/AFC Champions League.

Tim dengan sebutan Ayam Jantan dari Timur itu pernah tersohor di Asia era 1970-1990-an.

Berita PSM Lainnya: Bek PSM Makassar Menilai Ramadan Tahun Ini Tak Meriah

Bahkan, PSM Makassar masuk daftar 11 klub-klub Indonesia yang pernah tampil di dua event antarklub Asia tersebut

Selain PSM ada 10 klub lainnya yakni PSMS Medan, Krama Yudha Tiga Berlian, Petrokimia Putra Gresik, Arema FC, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, dan Bali United.

PSM bersama 16 tim lainnya di Tanah Air tercatat yang pernah tampil di level Asian Club Championship/AFC Champions League.

Begitu juga di level Asian Cup Winners' Cup/AFC Cup, hanya ada 17 tim di Indonesia yang pernah tampil, termasuk PSM Makassar.

"Eksistensi dan kiprah PSM Makassar baik di level nasional maupun Asia, di mata masyarakat Kota Makassar maupun Sulawesi Selatan, PSM adalah kebanggaan. Kami 100 persen melangkah menjadi klub profesional, tidak hanya nasional tapi juga Asia," kata CEO PSM Makassar, Munafri "Appi" Arifuddin.

"Itu sebabnya tanggal 15 April 2017, tahun kedua saya masuk manajemen tim, saya memberanikan diri mengganti logo lewat sayembara. Saya mencoba keluar dari pakem bahwa PSM adalah klub Perserikatan," ucapnya.

Catatan terbaik tim asal ibu kota Sulawesi Selatan tersebut adalah menembus babak perempat final Asian Club Championship 2000-2001 di bawah pelatih Syamsuddin Umar dan Asian Cup Winners' Cup 1997-1998 ketika ditukangi Henk Wullems (Belanda).

Pada Asian Cup Winners' Cup 2001-2002 dengan pelatih Syamsuddin Umar, PSM terhenti di babak pertama Zona Asia Timur.

 

Pada AFC Cup 2019 masuk semifinal Zona ASEAN atau 12 Besar Asia di bawah pelatih Darije Kalezic (Swiss), serta AFC Cup 2020 (Grup H) dibesut pelatih Bojan Hodak (Kroasia) dan kini belum selesai.

Tangan dingin pelatih M Basri gagal meloloskan PSM pada Asian Club Championship 1996-1997 babak pertama Asia Timur.

Sedangkan pelatih Fritz Korbach (Jerman) pada AFC Champions League 2005 hanya mampu finis di peringkat ketiga Grup F, dan bersama pelatih Miroslav Janu dari Republik Ceko, PSM menduduki peringkat keempat Grup F AFC Champions League 2004.

Di ajang Asian Cup Winners' Cup atau AFC Cup, PSM total menorehkan catatan 18 kali bermain, sembilan kali menang, empat seri, lima kali kalah, dan selisih gol 32-33.

Kemenangan terbesar tim Juku Eja adalah 7-3 atas Lao Toyota Laos (13/03/2019) pada Grup H AFC Cup 2019 dan kekalahan terbesar 0-12 melawan tuan rumah Suwon Samsung Bluewings (Korea Selatan) pada Desember 1997 (Asian Cup Winners' Cup 1997-1998).

Level Asian Club Championship atau AFC Champions League, PSM membukukan 21 kali main, dengan tujuh kali menang, dua kali imbang, 12 kali menelan kekalahan, dan selisih gol 31-46.

Kemenangan terbesar dicatat ketika membungkam Royal Thai Air Force 5-0 (20/09/2000) di Bangkok, Thailand dan 6-1 atas lawan yang sama di Makassar (27/09/2000) pada zona Asia Timur Asian Club Championship 2000-2001.

Asian Club Championship 2000-2001 (babak perempat final). Kekalahan terbesar terjadi 1-8 di kandang Suwon Samsung Bluewings (Korea Selatan) pada babak perempat final Asian Club Championship 2000-2001 (23/03/2001).

Berita PSM Lainnya: Pelatih PSM Makassar Nilai Liga Super Malaysia Miliki Kualitas di Atas Liga 1

Delapan musim 1996-2020 kiprah tim yang juga dijuluki Laskar Pinisi pada kompetisi level Asia di antara 26 klub lainnya di Tanah Air, total membukukan 39 pertandingan. 

Mereka mencatat 16 kemenangan, enam kali imbang, 17 kali menelan kekalahan dengan selisih gol 63-79 atau defisit 16 gol.

Kiprah PSM Makassar di level Asia:

39 main, 16 menang, 6 seri, 17 kalah, gol 63-79 

A. Asian Club Championship/AFC Champions League

21 main, 7 menang, 2 seri, 12 kalah, gol 31-46

1. AFC Champions League 2005 (peringkat ketiga Grup F)

Pelatih: Fritz Korbach (Jerman)

2. AFC Champions League 2004 (peringkat keempat Grup F)

Pelatih: Miroslav Janu (Rep Czech)

3. Asian Club Championship 2000-2001 (babak perempat final)

Pelatih: Syamsuddin Umar (Indonesia)

4. Asian Club Championship 1996-1997 (babak pertama Asia Timur)

Pelatih: M Basri (Indonesia)

B. Asian Cup Winners' Cup/AFC Cup

18 main, 9 menang, 4 seri, 5 kalah, gol 32-33

1. AFC Cup 2020 (Grup H belum selesai)

Pelatih: Bojan Hodak (Kroasia)

2. AFC Cup 2019 (semifinal Zoan ASEAN/12 Besar Asia)

Pelatih: Darije Kalezic (Swiss)

3. Asian Cup Winners' Cup 2001/2002 (babak pertama Asia Timur)

Pelatih: Syamsuddin Umar (Indonesia)

4. Asian Cup Winners' Cup 1997/1998 (babak perempat final)

Pelatih: Henk Wullems (Belanda)

RELATED STORIES

Kepada Media Kroasia, Bojan Hodak Cerita Gilanya Suporter PSM Makassar

Kepada Media Kroasia, Bojan Hodak Cerita Gilanya Suporter PSM Makassar

Bojan Hodak, cerita pengalamannya latih PSM dari suporter yang fanatik, sampai dirinya yang hidup seperti selebritas di Makassar kepada media Serbia.

Latihan Bojan Hodak Dinilai Lebih Keras dari Robert Rene Alberts

Latihan Bojan Hodak Dinilai Lebih Keras dari Robert Rene Alberts

Latihan yang diterapkan pelatih PSM Makassar Bojan Hodak dinilai lebih keras dari para pendahulunya termasuk Robert Rene Alberts.

Kiper PSM Sempat Jadi Gelandang Sebelum Mantap Menjaga Gawang

Kiper PSM Makassar, Hilman Syah sempat mencari jati diri lebih dulu sebelum mantap menjadi pemain berposisi penjaga gawang.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Christopher Nkunku, bintang Chelsea. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Chelsea dan Palmeiras ke 8 Besar

Chelsea dan Palmeiras mampu mengalahkan lawan-lawan mereka dan melaju ke babak perempat final Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 29 Jun, 00:51

Satria Muda Pertamina Jakarta (Hendy AS/Skor.id)

Basketball

Satria Muda Pertamina Bakal Terapkan Strategi Khusus untuk Redam Brandis Raley-Ross

Satria Muda Pertamina siap bangkit pada Game 3 putaran pertama Playoff IBL 2025 versus Prawira Bandung.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 23:59

League of Legends. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

League of Legends MSI 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen League of Legends MSI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:37

Game PUBG Mobile. (Abdul Rohim/Skor.id)

Esports

PMHI 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile, PMHI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:03

Liga Jerman (Bundesliga). (Hendy AS/Skor.id)

Liga Inggris

Perjalanan Karier dan Statistik Jamie Gittens

Jamie Gittens selangkah lagi bergabung dengan Chelsea, ini adalah perjalanan karier dan statistiknya.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:02

Auckland City, tim amatir yang tampil di Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Menilik Masalah Piala Dunia Antarklub 2025: Bangku Kosong

Bangku kosong penonton menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh penyelenggara Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 22:42

RANS Simba Basketball

Basketball

RANS Simba Bogor Jadi Tim Pertama yang Lolos Semifinal Playoff IBL 2025

Satria Muda Pertamina, di sisi lain, harus melakoni Game 3 kontra Prawira Bandung untuk menentukan kelolosan.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 18:21

satoru mochizuki - timnas putri indonesia

Timnas Indonesia

Laga Pertama Vital, Pelatih Timnas Putri Indonesia Enggan Remehkan Kirgizstan

Meski favorit, Timnas Putri Indonesia tak boleh memandang sebelah mata ancaman Kirgizstan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 14:20

Menpora Dito Ariotedjo bersama peserta Kejurnas Junior Milklife Archery Challenge. (PR Megapro)

Other Sports

Kejurnas Junior Milklife Archery Challenge 2025 Resmi Dibuka Menpora di Kudus

MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 akan berlangsung pada 27 Juni hingga 5 Juli 2025.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 14:12

Pemain Timnas Indonesia, Thom Haye. (Foto: Yogie Gandanaya/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Liga 1

Pelatih Persija Akui Ingin Thom Haye dan Jordi Amat Bergabung untuk Liga 1 2025-2026

Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza: Thom Haye dan Jordi Amat buat Macan Kemayoran kian kuat di Liga 1 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 13:00

Load More Articles