SKOR.id – Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Ricky Soebagdja sangat kecewa dengan hasil yang diraih tim bulu tangkis tuan rumah di turnamen Indonesia Open 2024.
Kekecewaan tersebut khususnya Ricky tujukan kepada keenam wakil Indonesia yang akan berlaga dalam Olimpiade 2024 di Paris, Prancis, Juli-Agustus mendatang.
Turnamen Indonesia Open 2024 sendiri baru saja rampung setelah menyelesaikan babak final pada Minggu (9/6/2024) di Istora Senayan, Jakarta.
Sayangnya, tuan rumah gagal menempatkan satu pun wakil di partai puncak. Hasil ini pun memperpanjang tren negatif Indonesia sebagai penyelenggara yang tercatat sudah tiga tahun beruntun nihil gelar di kandang sendiri sejak edisi 2022.
Pencapaian terbaik wakil Merah Putih pada edisi kali ini hanya sampai di semifinal melalui Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi.
Ganda putra non-pelatnas itu terhenti di babak empat besar usai kalah dari Man Wei Chong/Kai Wun Tee (Malaysia).
Ricky Soebagdja menuturkan hasil dalam Indonesia Open kali ini jelas jauh dari target yang diharapkan oleh PP PBSI.
“Saya ucapkan terima kasih buat masyarakat Indonesia dan Badminton Lovers yang terus mendukung tak henti-hentinya, atas perhatiannya terhadap atlet-atlet Indonesia. Saya mengapresiasi setinggi-tingginya,” kata Ricky.
“Tentunya juga dengan apa yang dicapai atlet-atlet kita yang turun di Indonesia Open 2024 ini, dengan hasil yang sudah sama-sama kita ketahui, sangat-sangat mengecewakan dan jauh dari harapan PBSI dan kita semua.”
“Kekecewaan ini begitu luar biasa. hanya dua (wakil pelatnas) yang sampai di perempat final. Yang di luar pelatnas hingga semifinal ada di ganda putra, Sabar/Reza,” Ricky menuturkan.
Indonesia Open 2024 juga gagal dimanfaatkan para wakil Merah Putih yang lolos ke Olimpiade Paris untuk tampil maksimal.
Gregoria Mariska Tunjung jadi wakil Merah Putih di Paris nanti yang melangkah paling jauh di Indonesia Open 2024. Tunggal putri peringkat sembilan dunia itu lolos hingga perempat final.
Sedangkan lima wakil lainnya mencatatkan hasil lebih buruk. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti sebagai satu-satunya wakil di nomor ganda putri hanya mencapai babak 16 besar.
Dari nomor tunggal putra, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting yang berstatus unggulan di Indonesia Open 2024 justru gugur di babak pertama.
Nasib tersingkir prematur juga dialami Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang jadi tulang punggung Indonesia di sektor ganda putra pada Olimpiade 2024 nanti.
Fajar/Rian juga langsung terhenti di babak pertama usai dikalahkan sesama ganda putra penghuni Pelatnas Cipayung, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Begitupun dengan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang bakal jadi andalan Indonesia di nomor ganda campuran pada Olimpiade 2024 nanti juga tersingkir di babak pertama.
Padahal sebelum Indonesia Open 2024 resmi bergulir, Ricky meminta para pemain bisa memanfaatkan turnamen BWF Super 1000 ini sebagai ajang pemanasan menuju Olimpiade.
Terlebih, Indonesia Open 2024 menyediakan poin signifikan yang bisa memengaruhi seeding saat drawing Olimpiade Paris digelar.
Hasil mengecewakan ini pun tentu jadi alarm bagi PP PBSI untuk segera berbenah dan melakukan evaluasi karena waktu persiapan para atlet menuju multievent olahraga paling bergengsi tersebut semakin dekat.
“Indonesia Open ajang begitu besar dan bagian dari Olimpiade untuk merebut poin seeded. Sebelumnya sudah kita sampaikan di konpers kemarin,” lanjut Ricky.
“Dengan hasil seperti ini, kami akan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Besok saya akan kumpul dengan para pelatih untuk membahas hasil Indonesia Open dan dari tur Asia lainnya, Thailand, Malaysia, dan Singapura.”
“Pastinya akan evaluasi, lebih bekerja keras dengan sisa waktu yang ada untuk Olimpiade betul-betul kita akan diskusi dan harus tahu betul apa yang dirasakan para atlet,” Ricky memungkasi.