- Marc Marquez menguji bahan bakar terbarukan hasil riset terkini Repsol.
- Juara dunia MotoGP enam kali (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) itu melibas 12 lap Sirkuit Jarama, Spanyol, Kamis (10/11/2022).
- Marquez menilai tidak banyak perbedaan antara biofuel ini dengan bahan bakar fosil.
SKOR.id - Marc Marquez, Repsol, dan Honda belum lama ini melakukan tes bahan bakar ramah lingkungan dengan material terbarukan hasil riset laboratorium teknologi Repsol.
Perusahaan multienergi asal Spanyol itu memang sudah lama melakukan riset biofuel untuk mendapatkan bahan bakar untuk umum namun berkualitas sama dengan yang dipakai di sirkuit, sekaligus mampu mengurangi emisi CO2 dari sisa pembakarannya.
Tes di Sirkuit Jarama, Spanyol, ini dilakukan untuk mengetahui impresi awal pembalap terkait performa agar Repsol mengetahui apa yang masih perlu dikembangkan untuk mendapatkan bahan bakar terbarukan yang rencananya dipakai untuk MotoGP 2024.
Penyelenggara MotoGP telah berencana menetapkan kejuaraan dunia balap motor tertinggi di dunia itu harus memakai bahan bakar dengan kandungan non-fosil minimum 40% mulai 2024, sampai nanti akhirnya 100% mulai 2027.
Pada tes di Jarama tersebut, Repsol berharap biofuel buatan mereka mampu dipakai motor prototipe sekelas MotoGP tanpa memengaruhi performa mesin.
Karenanya, dari tes ini Marquez memberikan masukan sehingga para teknisi Honda Racing Corporation (HRC) bersama para periset Repsol mampu menginterpretasikan dan mengoptimalkan tipe bahan bakar terbarukan seperti apa yang pas untuk motor MotoGP.
“Hasil tes ini positif. Saya merasa nyaman dan tidak merasakan perbedaan saat memakai biofuel, dan ini memang tujuan utamanya: mempertahankan level performa,” ujar Marquez.
Seperti dikutip laman resmi HRC, Marquez menjelaskan bila saat Repsol membawa produknya ke sirkuit, semua pasti sudah diuji sangat baik sebelumnya.
“Tetapi tetap saja tes di trek oleh kami, pembalap, juga penting untuk memeriksa apakah bahan bakar ini bisa terpengaruh oleh faktor-faktor seperti kelembaban atau temperatur, yang selama ini bisa berpengaruh besar saat Anda mengejar performa maksimum,” ucap pemenang 59 Grand Prix kelas MotoGP tersebut.
“Kami bertukar informasi, sehingga apa yang sudah mereka uji di pusat laboratorium bisa terlihat di trek.
“Sebagai pembalap, Anda pasti akan melihat respons dari mesin. Anda ingin bahan bakar ini mampu meningkatkan putaran secara halus, utamanya saat Anda pertama menarik tuas gas dengan halus. Itu semua tergantung pada pembakaran, yang kadang juga bisa agresif.
“Untuk kasus ini (bahan bakar terbarukan), rasanya halus. Anda juga akan merasakan bila mesin terasa baik-baik saja saat berada dalam putaran tinggi, yang diperlukan saat ingin mencapai performa maksimum,” Marquez menambahkan.
Repsol sudah bertahun-tahun mengembangkan biofuel ini dengan tujuan mencari bahan bakar alternatif untuk dekarbonisasi pada alat transportasi. Mereka melakukannya dengan elektrifikasi (tenaga listrik) atau memakai hidrogen yang terbarukan untuk mengurangi emisi dalam beberapa tahun ke depan.
Terkait biofuel untuk ajang balap, selama ini Repsol sudah menguji sekaligus mengembangkan dengan turun di lomba sekaliber Reli Dakar, dengan memasol bahan bakar terbarukan untuk Repsol Rally Team.
Di seri Formula 4 Prancis, Repsol yang dipercaya sebagai pemasok tunggal bahan bakar bahkan sudah memakai bahan bakar 100% non-fosil pada tahun ini.
Dengan pengalaman dan pengembangan intensif ini, Repsol berharap mampu menyuplai bahan bakar terbarukan kepada HRC dan para pembalapnya pada Kejuaraan Dunia MotoGP mulai 2024.
Berita MotoGP Lainnya:
Sejumlah Rider MotoGP Ganti Perlengkapan Balap untuk MotoGP 2023
Skor 10: Momen Terbesar MotoGP 2022
Francesco Bagnaia Ingatkan Enea Bastianini untuk Tak Bermain Api