- Pemain asing asal negara serumpun di Asia Tenggara atau ASEAN paling produktif di Eropa adalah Ikhsan Fandi.
- Ikhsan Fandi adalah penyerang muda asal Singapura yang kini merumput di Norwegia.
- Status Ikhsan Fandi sama dengan duo Indonesia, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, serta Safawi Rasid serta Luqman Hakim Shamsudin dari Malaysia.
SKOR.id - Ditambah Brylian Aldama dan Bagus Kahfi, tercatat tinggal enam pemain Asia Tenggara di Eropa dan yang jadi "raja" adalah Ikhsan Fandi.
Tiga pemain Indonesia berkarier di Eropa beberapa musim terakhir diawali gabungnya Egy Maulana Vikri dengan Lechia Gdansk per 2018 di Liga Polandia.
Lalu, Ikhsan Fandi meninggalkan Singapura dengan gabung klub Liga Norwegia untuk kasta kedua, Raufoss IL per 2019 dan pertengahan tahun ini pindah ke FK Jerv.
Pada 2020, mereka disusul Witan Sulaeman gabung Radnik Surdulica dari Liga Serbia lalu duo Malaysia juga berangkat ke Eropa.
Duo pemain Malaysia itu adalah Safawi Rasid yang dipinjamkan Johor Darul Takzim ke klub Portugal, Portimonense SC.
Namun, Safawi hanya bertahan sekitar dua bulan dan dikembalikan ke klub jawara Liga Super Malaysia.
Kini, Malaysia hanya menyisakan striker muda Luqman Hakim Shamsudin yang gabung KV Kortrijk dari Liga Belgia per tahun ini.
Sedangkan dari Indonesia, Brylian Aldama dan Bagus Kahfi, segera menyusul berikprah di Eropa.
Brylian Aldama akan jadi pemain asing klub Liga Kroasia, HNK Rijeka, serta Bagus Kahfi ke Jong FC Utrecht, tim satelit klub Liga Belanda, FC Utrecht.
Rata-rata, semua pemain Asia Tenggara atau ASEAN dengan budaya serumpun dari tiga negara bertetangga ini adalah pemain depan.
Safawi, Luqman, Ikhsan, Bagus, serta Witan adalah striker. Sementara itu, Egy merupakan penyerang lubang dan Brylian merupakan gelandang.
Dari semua nama itu, Ikhsan Fandi adalah contoh pesepak bola muda dari tiga negara serumpun ASEAN yang sukses plus produktif untuk ukuran penyerang dibanding yang lain.
Ikhsan Fandi masuk Eropa tepatnya Norwegia pertengahan 2019 membela Raufoss IL dan sampai setengah tahun ini memainkan 37 laga.
Dia dengan sejumlah itu pada laga kasta kedua Liga Norwegia atau 1.Division membuat enam gol.
Tengah musim 2020, dia pindah ke FK Jerv di level kompetisi sama, Ikhsan Fandi mampu membuat 14 penampilan untuk lima kesempatan starter dengan sumbangan lima gol.
Artinya, Ikhsan Fandi membuat 11 gol pada kompetisi kasta kedua Liga Norwegia selama satu setengah musim.
Catatan itu susah dilewati para pemain ASEAN dari negara serumpun lain seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, maupun Lugman Hakin Shamsudin.
Mereka tak mudah menembus tim senior atau bahkan kesulitan masuk starter klub yang mereka bela. Jelas, ini yang membuat Ikhsan Fandi beda dan memimpin catatan di Eropa dari ASEAN untuk tiga negara serumpun.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Gareth Bale Tidak Pilih Zinedine Zidane di The Best FIFA Coach 2020 https://t.co/lGG24iH0uB— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 18, 2020
Berita Sepak Bola ASEAN Lainnya:
Ryuji Utomo Penjelajah Baru ASEAN dan Menyamai Bek Legendaris Singapura
Yanto Basna, Salah Satu Pemain ASEAN Penting sampai 10 Pekan Liga Thailand