SKOR.id – Kompetisi kasta tertinggi bola basket di Tanah Air atau Indonesia Basketball League (IBL) musim 2024 rencananya bergulir mulai 10 Januari tahun depan dan dipastikan berlangsung lebih panjang.
Pasalnya, IBL bakal menggunakan format kandang dan tandang (home-away) sejak awal atau musim reguler hingga final. Sebelumnya, sistem ini baru dilakukan ketika liga memasuki fase play-off.
Menurut Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah penerapan format home-away dilakukan agar kompetisi menjadi lebih seru dan menguntungkan klub-klub peserta.
Dengan pertandingan kandang, klub nantinya dapat revenue tambahan, kendati subsidi untuk tim peserta IBL juga bakalan ditambah demi mengakomodasi pelaksanaan format home-away.
“Insyaallah IBL akan mulai lagi pada Januari tahun depan kalau tidak terganggu dengan jadwal kampanye Pemulu. Rencananya, IBL akan menggunakan format kandang dan tandang. Liganya berlangsung lebih panjang,” ujar Junas dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (9/10/2023).
“Total pertandingan mudah-mudahan tetap 240 di babak reguler, sama seperti kompetisi musim lalu. Format play-off menggunakan sistem best of three. Kenapa tidak best of five atau seven? Kalau klubnya sudah untung, makin senang (dengan format tersebut). Tapi kali masih rugi, sulit.”
“Untuk pertandingan kandang, seluruh hasil penjualan tiket, 100 persen akan masuk ke klub. Sponsor dan lain-lain juga bisa masuk ke klub karena bisa ada aktivasi di lapangan.”
Selain format kandang dan tandang sejak babak reguler, IBL 2024 juga akan menerapkan Salary Cap atau batas minimum dan maksimum gaji pemain bagi semua klub peserta liga.
Kemudian tidak ada draft rookie. Jadi setiap tim bebas memilih pemainnya asalkan sesuai dengan Salary Cap. Tim juga diizinkan memiliki tiga pebasket asing setelah musim lalu hanya boleh punya dua.
Namun hanya dua pemain asing yang dapat diturunkan bersamaan di tiap pertandingan. Pada musim 2024, IBL juga bakal mengakomodasi pebasket naturalisasi atau heritage.
Mereka bisa diturunkan dengan dua pemain asing dalam sebuah laga. Beda dari musim-musim sebelumnya, di mana jatah pemakaian pebasket asing klub berkurang jika memiliki atlet naturalisasi dalam roster-nya.