- Honda sebagai pabrikan pemasok mesin meninggalkan Formula 1 pada akhir musim 2021.
- Namun, pabrikan asal Jepang itu masih bekerja sama dengan Reed Bull Racing membangun dan mengembangkan power unit (PU).
- Menariknya, Honda mengonfirmasi sudah berbicara dengan sejumlah tim F1 untuk musim 2026.
SKOR.id – Kejuaraan Dunia Formula 1 2023 akan dimulai dengan digelarnya Grand Prix Bahrain pada 18-20 Maret nanti.
Formula 1 2023 sekaligus menandai musim kedua Honda menjadi rekanan teknis Red Bull Powertrains. Kerja sama keduanya akan berakhir menjelang musim 2026. Mulai 2026, Red Bull Racing akan menggandeng Ford yang kembali ke Formula 1 sebagai konsultan teknis.
Kendati Red Bull Racing akan berganti partner mesin, Honda tidak akan meninggalkan Formula 1. Faktanya, pabrikan asal Jepang itu mengonfirmasi akan menjadi salah satu pemasok mesin keenam (bersama Ford, Ferrari, Audi, Mercedes, dan Renault) di F1 mulai 2026.
Bedanya, jika pabrikan lain sudah memiliki satu atau lebih tim F1 sebagai partner, Honda – yang pada 2026 nanti akan menjalani era kelima keterlibatannya di Formula 1 baik sebagai konstruktor maupun pemasok mesin – justru belum melakukannya.
Dalam beberapa pekan terakhir, rumor yang berkembang menyebutkan bila Honda kemungkinan besar akan kembali menggandeng Tim McLaren. Sejumlah sumber menyebut bila kerja sama mereka hanya tinggal menunggu pengumuman resmi.
Honda tercatat dua periode menjadi pemasok mesin McLaren, yakni antara 1988 sampai 1992 dan 2015 hingga 2017. Bersama McLaren, Honda ikut berperan besar atas empat juara dunia pembalap dan konstruktor pada 1988, 1989, 1990, dan 1991.
Di depan para jurnalis, Presiden Honda Racing Corporation (HRC) Koji Watanabe menjelaskan apa yang mendorong pihaknya untuk melanjutkan kiprahnya di F1 mulai 2026 nanti.
“(Emisi) nol karbon adalah tujuan perusahaan kami. Oleh karena itu kami berpikir bahwa arah masa depan Formula 1 sejalan dengan tujuan kami. Alasan ini membuat kami telah memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai pemasok power unit mulai 2026,” katanya.
“Kami ingin tahu ke mana arah Formula 1, yang merupakan kategori balap tertinggi di dunia, dan seperti apa jadinya dengan peningkatan elektrifikasi. Kami ingin mengikuti perkembangannya dari dekat dan itu hanya bisa dilakukan dengan terlibat langsung.
“Setelah kami mengumumkan konfirmasi untuk turun sebagai pemasok power unit mulai 2026, sejumlah tim telah menghubungi kami,” tutur Watanabe.
Sejauh ini, belum ada informasi resmi di mana power unit masa depan Honda akan dikembangkan. Tetsushi Kakuda selaku Chief Executive Engineer Honda tidak yakin memindahkan unit operasi saat ini bukan sesuatu yang efektif.
“Kami telah memindahkan sejumlah besar sumber daya menuju netralitas karbon. Tetapi untuk melakukan kegiatan manajemen lain dari unit listrik yang kami miliki, kami memiliki tenaga kerja yang diperlukan di Jepang,” katanya menjelaskan.
“Asumsinya adalah, kami tidak harus melakukan pengembangan baru setiap tahun. Jadi, dalam hal pengembangan teknis, tim yang sekarang akan mengurusnya.”