- Ruth Winder, pembalap sepeda asal Amerika Serikat, mengaku paling sering membantu ibunya membuat kue ulang tahun semasa kecil.
- Ruth Winder memaksimalkan hobi lamanya itu saat wabah corona memaksanya tinggal di rumah setelah semua kompetisi ditangguhkan.
- Aktivitas bake-and-bike ini justru membantu Ruth Winder memikirkan beberapa target yang jelas dalam hidupnya.
SKOR.id – Ruth Winder, pembalap sepeda peraih perak Pan American Games 2015 asal Amerika Serikat, merasa beruntung mewarisi bakat bikin kue dari sang ibu.
Sepanjang ingatan Ruth Winder, 26, ibunya selalu membuat sendiri kue ulang tahun untuk keenam anaknya, dan dia yang paling sering membantu di dapur.
Berita Entertainment Lainnya: Kisah Cinta Bruno Fernandes dengan Kekasih Hatinya
Namun, ketika Ruth Winder memulai karier bersepedanya secara profesional, ia harus menghabiskan setengah tahun hidupnya di jalanan.
Selama itu pula, Ruth Winder selalu berjauhan dari teman, keluarga, dan yang terutama, dari oven miliknya sendiri.
Lalu, wabah Covid-19 meluas, dan semua kompetisi ditangguhkan, dan Ruth Winder pun banyak berdiam diri di rumahnya di Boulder, Colorado, Amerika Serikat (AS).
Bosan berlama-lama tanpa aktivitas, Winder membuka ovennya, membersihkannya, dan mulai memanggang kue lagi.
Kemudian Winder membagikan sebagian kreasi kuenya dengan teman-temannya.
Lalu, foto-foto kue bikinannya mulai terpajang di Instagram, dan di situlah hobi lama Winder mengalami perubahan yang baru.
"Itu dimulai dari unggahan gambar sourdough babka yang saya buat," kata Winder, yang saat ini memperkuat tim Trek-Segafredo.
"Saya lalu terpikir kenapa tidak membuat banyak untuk beberapa orang dan saya bisa bersepeda ketika mengantarkannya ke rumah mereka?’”
Pada akhirnya, dari uji coba pertama tersebut, Winder menerima pesanan 12 buah babka.
Dalam waktu singkat, dua belas babka itu segera menjadi 15, lalu menjadi 20.
Sekarang, juara road race nasional AS itu memanggang cukup banyak kue manis dan kue gurih setiap minggunya untuk 30 orang.
Yang uniknya, dia sendiri yang mengirimkannya langsung untuk para pelanggannya di sekitaran Boulder, dengan menggunakan sepeda.
Berita Entertainment Lainnya: Ayam Kuah Santan Kuning, Makanan Lebaran Favorit Lalu Muhammad Zohri
Winder mengatakan mereka yang memesan kue darinya itu telah memberinya sejumlah uang untuk menutupi biaya bahan-bahan.
Kadang-kadang mereka bahkan menyisakan cukup uang baginya untuk membeli secangkir kopi seraya melakukan pengiriman mingguannya, yang biasanya memakan waktu empat jam.
Winder menyiapkan hidangan berbeda tiap minggunya, dari sourdough pretzel, mini blueberry, dan pai ricotta hingga scone Inggris, yang mirip biskuit Amerika.
Maklum, Winder memang lahir di Yorkshire, Inggris, sebelum pindah ke California, Amerika, semasa kanak-kanak.
"Saya baru saja memanggang custard creams, biskuit berisi custard. Dasarnya ini hanya mentega dan gula di bagian tengah dan kue ini sangat populer," kata Winder.
Minggu lalu Winder sukses membuat keik lemon raspberry dengan yogurt-Yunani. Ia sengaja memadu padan bahan yang ada dan mencampurnya.
Sayangnya, Winder mengakui dia mungkin tidak mungkin memperluas proyek bake-and-bike mingguannya itu.
Pertama, karena Winder hanya memiliki satu oven dengan kapasitas sedang.
Berita Entertainment Lainnya: Banyak Waktu Senggang, Rafael Nadal Pamer Kemampuan Memasak
Lalu, sepanjang Mei saja, dia memperkirakan telah menghabiskan sekitar dua pertiga dari 50 pon – sekitar 23 kg – karung tepung.
Namun, kata Winder, semua itu sepadan dengan hasil akhirnya.
Winder mengatakan rutinitas membuat kue dan pengiriman mingguannya itu sedikit banyak telah membantunya memikirkan beberapa target yang jelas.
Rupanya pada awal-awal pandemi Covid-19, Winder mengaku merasa sedikit tersesat, lantaran tidak adanya kompetisi.
Sekarang Winder lumayan terhibur ketika melakukan interaksi tatap muka dengan teman-temannya
Meski Ruth Winder hanya meninggalkan sourdough babka di depan pintu rumah mereka, dan mereka hanya bisa berbicara dari ujung trotoar.
Berita Entertainment Lainnya: 5 Kue Kering Favorit Atlet Indonesia
"Ini seperti suguhan mingguan untuk mereka," kata Ruth Winder.
"Sementara kegiatan ini juga sangat menyenangkan bagi saya," kata Ruth Winder.