- Henk Wullems dengan legenda timnas Indonesia Herry Kiswanto cukup dekat.
- Herry Kiswanto tak cuma pernah jadi pemain yang dilatih Henk Wullems, tetapi juga asisten sang pelatih.
- Berita wafatnya Henk Wullems pun membuat Herry Kiswanto melambungkan kenangan saat bersama dengan sang mentor.
SKOR.id - Pada Rabu (19/8/2020), Herry Kiswanto bersedia menyambut telepon saat diminta mengungkapkan kenangannya bersama Henk Wullems.
Henk Wullems yang meninggal di tanah kelahirannya, Belanda pada Sabtu (15/8/2020) dalam usia 84 tahun.
AZ Alkmaar, klub Liga Belanda yang pernah dilatih Henk Wullems mengumumkan kabar duka ini pada awal pekan ini.
Dengan meninggalnya Henk Wullems, tentu banyak kenangan tersimpan dari eks-anak asuh maupun rekan kerja sang pelatih di Tanah Air.
Hal ini pun dirasakan Herry Kiswanto, libero elegan pada masa Galatama hingga awal Liga Indonesia.
Herkis, sapaan Herry Kiswanto, pada akhir masa bermainnya sebagai pesepak bola aktif memiliki prestasi fenomenal bersama Henk Wullems.
Bermain untuk klub yang tinggal nama, Mastrans Bandung Raya (MBR), Herkis sebagai kapten dan dilatih Henk Wullems, mereka jadi juara Liga Indonesia edisi kedua, musim 1995-1996.
Prestasi fenomenal ini berkat tangan dingin Henk Wullems sebagai arsitek MBR, yang sebenarnya bukan klub elite pada Liga Indonesia.
"Henk Wullems adalah pelatih yang sangat fleksibel dan memiliki pemikiran sangat tajam plus detail," ujar Herry Kiswanto kepada Skor.id.
"Bayangkan saja, MBR saat itu tak memiliki materi pemain melimpah, tetapi mampu jadi juara. Namun, kami para pemain sangat nyaman dilatih Henk," tuturnya.
Banyak pemain cedera pada awal musim, dikatakan Herry Kiswanto jadi masalah MBR memulai perjuangan pada Liga Indonesia musim itu.
Namun, komitmen Henk Wullems dan pengalaman sang pelatih membuat tim menjadi kondusif termasuk Herry yang kembali turun ke lapangan pada usia 41 tahun sebagai pemain reguler.
"Saya sering melakukan penyelamatan dan saat itu Henk Wullems sangat percaya kemampuan saya. Walau, saya saat itu sudah berusia 41 tahun," Herkis menuturkan.
"Bahkan pada suatu momen setelah pertandingan, Henk pernah membuat kelakar yang masih saya ingat sampai kini kalau hal itu adalah kalimat motivasi yang mengagumkan."
"Henk mengatakan kalau saya masih bisa main sampai usia 100 tahun. Sebab, MBR disebutnya beberapa kali gagal kebobolan karena ketenangan main saya," katanya.
Pada saat itu, Herry tak hanya sebagai pemain andalan lini belakang MBR asuhan Henk Wullems. Tetapi, lelaki yang kini melatih Cilegon United itu adalah asisten pelatih.
Telah mengantongi lisensi kepelatihan B AFC pada masa itu, Herry pun menjadi tangan kanan Henk Wullems.
Bahkan, tugas sebagai tangan kanan Henk Wullems juga dijalani Herry sampai saat sang mentor melatih timnas Indonesia pada SEA Games 1997 di Jakarta.
Sayang pada SEA Games 1997 itu, Indonesia gagal merebut emas karena pada laga final dikalahkan Thailand. Pada era itu, sepak bola SEA Games masih diikuti timnas senior bukan skuad U-22/23.
Selain soal kewibawaan dan keprofesionalan Henk Wullems, Herkis juga punya cerita lucu sekaligus menegangkan soal pelatih asal Belanda ini saat bersama MBR.
Misi Widodo C Putro di Balik Dua Kali Bobol Lazio, Sebelum Cetak Salto Fenomenalhttps://t.co/JIPPrrQ5uO— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 19, 2020
"Saat itu, kami tur ke Bali (melawan Gelora Dewata). Saat menempuh perjalanan udara dari Bandung ke Bali, pesawat kami mengalami turbulensi hebat," ujar Herry.
"Semua penumpang seperti ditumpahkan karena pesawat seolah-olah akan jatuh. Selama kejadian itu, Henk ada di sebelah saya sangat panik dan tak berhenti mengumpat dengan bahasa Belanda."
"Namun setelah pesawat kembali normal, dia kembali tertawa-tawa dan bicara kalau kembali ke Bandung dari Bali agar naik pesawat yang lebih bagus. Kelakar itu yang cukup saya ingat, padahal sebelumnya semua panik," ucapnya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Henk Wullems Lainnya:
Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Henk Wullems, Meninggal Dunia