- Vitamin C membantu menjaga sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan fungsi otak.
- Namun, jika dikonsumsi berlebihan, vitamin C bisa berbahaya bagi tubuh.
- Masalah pencernaan dan batu ginjal jadi beberapa contoh jika berlebihan mengkonsumsi vitamin C.
SKOR.id - Vitamin C termasuk penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan fungsi otak.
Konsumsi satu buah jeruk atau segelas jus stroberi, mungkin cukup memenuhi kebutuhan vitamin C per hari.
Kementerian Kesehatan RI menyarankan orang dewasa mengonsumsi 65-90 miligram vitamin C setiap hari.
Berikut bahaya yang bisa ditimbulkan jika seseorang kelebihan vitamin C:
1. Ketidakseimbangan nutrisi
Salah satu dampak yang mungkin terjadi andai tubuh kelebihan vitamin C adalah nutrisi menjadi tidak seimbang.
Sebagai contoh, vitamin C dapat menurunkan kadar vitamin B12 dan tembaga dalam tubuh jika dikonsumsi berlebihan.
2. Masalah pencernaan
Bahaya lain dari mengonsumsi vitamin C adalah gangguan pada sistem pencernaan. Namun, itu karena vitamin C berbentuk suplemen.
Adapun beberapa gejala penyakit pencernaan yang disebabkan oleh suplemen vitamin C seperti mual, nyeri perut, hingga diare.
Bila tak segera ditangani, bisa menyebabkan dehidrasi hingga menurunkan tekanan darah dan ketidakseimbangan mineral dalam tubuh.
3. Kelebihan zat besi
Kelebihan vitamin C bisa membuat tubuh mengalami kelebihan zat besi atau biasa disebut dengan hemokromatosis.
Hal ini karena vitamin C berperan dalam penyerapan mineral zat besi. Jika berlebih, tubuh bisa menyerap zat besi melebihi batas.
Bila hal ini terjadi pada pasien hemokromatosis, kelebihan zat besi akibat konsumsi vitamin C dapat memperburuk kerusakan jaringan tubuh.
4. Membentuk batu ginjal
Beberapa ahli percaya, terlalu banyak suplemen vitamin C bisa menyebabkan tubuh mengeluarkan oksalat dan asam urat, pemicu pembentukan batu ginjal.
Menurut ulasan dari The New England Journal of medicine, senyawa oksalat biasanya keluar dari tubuh melalui urine.
Pada kondisi tertentu, senyawa ini dapat mengikat mineral dan membentuk kristal yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.
5. Meningkatkan risiko kanker
Pada sejumlah kasus, vitamin C berperan sebagai pro-oksidan meski mengandung senyawa antioksidan. Pro-oksidan berpotensi terhadap kerusakan oksidatif.
Dilansir dari National Institute of Health, sejumlah penelitian in-vitro melaporkan bahwa kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan kromosom atau DNA.
Kabar buruknya, masalah yang disebabkan kelebihan asupan suplemen vitamin C ini sangat mungkin berkontribusi terhadap penyakit kanker.
Meski begitu, para ahli mengatakan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut sebelum memastikan hal tersebut.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, Helo, dan Pinterest, serta dengarkan Podcast kami di Spotify.
Nasib Nomor Punggung 10 di Barcelona, Bukan untuk Philippe Coutinho https://t.co/qMlmaqJ557— SKOR.id (@skorindonesia) August 18, 2021
Artikel Bugar Lainnya:
Kenali Manfaat Mouthwash dan Cara Pemakaian Agar Efektif Bersihkan Mulut