SKOR.id - Pelampung acap dianggap pelindung bagi anak-anak saat berenang. Banyak orang tua membelikan pelampung agar anaknya bisa belajar berenang.
Pelampung tersebut membuat seorang anak merasa nyaman dan terhibur. Bahkan bermain air berjam-jam. Karena dengan pelampung mereka akan mengambang di permukaan air.
Namun, instruktur renang Nikki Scarnati memperingatkan ada bahaya tersembunyi di balik penggunaan pelampung lengan tersebut. Bahkan bisa berakibat fatal.
Nikki Scarnati mengatakan pelampung membuai anak-anak ke dalam rasa aman yang palsu, membuat mereka berpikir merasa aman. Padahal sebenarnya tidak.
Mereka bisa menghabiskan sepanjang hari mengenakan ban lengan atau baju pelampung untuk memercik tanpa masalah, hanya untuk kemudian lari ke air tanpa perlindungan dan berpotensi tenggelam.
Sang ibu, yang mengeluarkan saran dalam video di TikTok, mengatakan: "Singkirkan pelampung."
"Saya tahu bahwa menggunakan pelampung [mainan atau perangkat] di kolam sangat nyaman, tetapi mereka memiliki risiko sendiri.
"Alat pelampung membuat anak-anak kita berpikir bahwa mereka bisa berenang padahal tidak.
"Anak-anak kita yang berkemauan keras masuk ke air sendiri 70 persen dari waktu.
"Jadi jika mereka berpikir mereka bisa berenang ketika mereka tidak bisa, jika mereka memasuki air tanpa alat pelampung yang biasa mereka gunakan, Anda bisa membayangkan seperti apa hasilnya nanti."
Nikki, dari Florida, AS, menjelaskan bahwa sebagai pedoman umum, Anda tidak ingin anak Anda berdiri vertikal di dalam air.
Dan perangkat pelampung, seperti pakaian renang, ban lengan, rompi, cincin, dan ikat pinggang, melakukan hal ini.
"Jika mereka horizontal, mereka akan lebih produktif dan lebih mudah menyelamatkan diri," tambah advokat keamanan air.
Nikki memuji Swim untuk Vinny atas informasi yang berpotensi menyelamatkan jiwa.
Organisasi tersebut didirikan setelah kematian Vinny yang berusia dua tahun, yang meninggal setelah memasuki kolam renang tanpa alat bantu apung.
Dia telah mengenakan ban lengan pada hari sebelumnya, jadi orang tuanya percaya mengira dia bisa berenang padahal tidak bisa.
Nikki sebelumnya menjadi viral setelah memohon kepada orang tua untuk tidak membelikan anak-anaknya kostum renang berwarna biru.
Dia mengatakan warnanya membuat hampir tidak mungkin melihat anak-anak bermain di air.
Orang tua juga mendesak para ibu dan ayah untuk tidak membungkus erat anak-anak mereka dengan handuk setelah berendam karena itu membatasi anggota tubuh mereka.
Jika mereka kemudian jatuh ke dalam kolam, ada kemungkinan besar mereka bisa tenggelam, tambahnya.
Sementara itu, Dr. Tom Griffiths, Presiden dan Founder The Aquatic Safety Research Group mengatakan pelampung lengan bukan diperuntukkan bagi anak-anak.
"Pelampung ini bisa terlepas, kempes dan sayangnya banyak orangtua tak memahami itu," ujar Dr. Tom Griffiths.
"Pelampung lengan tak mahal dan banyak digunakan, namun bukan pilihan bagus untuk penyelamat anak saat berenang," katanya.
Rachel Griffths, Direktur Komunikasi The Aquatic Safety Research Group menilai penting untuk mengubah miskonsepsi itu. "Saat anak mencoba bermain di air dan belajar berenang, mereka bisa menggunakan jas pelampung, tentu saja dengan pengawasan," kata Rachel.
Pentingnya pengawasan orangtua terhadap anak saat berenang menjadi hal yang sangat harus diperhatikan. Pengawasan tetap dibutuhkan meski anak bermain di air menggunakan pelampung.