SKOR.id – Sejak pertemuan ke-40 pada tahun 2019, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO) menetapkan bila tanggal 15 April merupakan Hari Seni Sedunia.
Setiap tahun, pada tanggal 15 April, perayaan Hari Seni Sedunia membantu memperkuat hubungan antara kreasi seni dan masyarakat, mendorong kesadaran yang lebih besar akan keragaman ekspresi seni dan menyoroti kontribusi seniman terhadap pembangunan berkelanjutan.
Seni dan olahraga bisa bersatu dan saling mendukung. Dalam olahraga, sejumlah karya seni bisa dituangkan melalui alat-alat yang dipakai, salah satunya papan seluncur.
Ada satu kesamaan di antara olahraga-olahraga ekstrem yang memakai papan seluncur: skateboard, seluncur salju (snowboarding), selancar (surfing), atau selancar layang (kite surfing), yakni atlet berdiri “menyilang” di papannya lalu melakukan berbagai trik dan manuver.
Trik maupun manuver tersebut jelas membutuhkan kreativitas tingkat tinggi. Hal yang sama berlaku jika bicara soal seni, yang juga memerlukan kreativitas, selain intuisi.
Karenanya, tidak heran bila tercipta karya seni nan indah dari para pemain skateboard seperti Ed Templeton atau legenda selancar seperti Herbie Fletcher. Berikut lima artis dari kancah olahraga papan yang harus diketahui semua orang.
Ed Templeton - Skateboard
Ed Templeton dibesarkan di Huntington Beach, California, Amerika Serikat dan “terinfeksi virus skateboard” pada era tahun 1970-an. Dia telah bermain skating secara profesional sejak usia 18 tahun dan mendirikan perusahaan skateboard-nya sendiri, Toy Machine, pada usia 24 tahun yang masih dia kelola sampai sekarang.
Sejalan dengan kariernya sebagai pemain skateboard, Templeton mengembangkan bakat fotografi, desain grafis, dan lukisan. Di ketiga bidang tersebut, pria yang kini berusia 49 tahun ini telah terkenal meski tanpa pelatihan formal.
Selama dua dekade, Templeton telah berkeliling dunia memamerkan karya seni dan fotografinya di berbagai pameran. Terlepas dari ketenaran internasional dan berbagai penghargaan, hasratnya yang tak tergoyahkan adalah merancang dek skateboard Toy Machine.
Sebagai seorang seniman, ia juga pernah berkolaborasi dengan banyak label skateboard seperti RVCA, Sheep, New Deal Skateboards, eswic dan Emerica.

Lukas Goller - Seluncur salju
Berasal dari South Tyrol, Bolzano, Italia utara, Lukas Goller tumbuh sebagai pemain skateboard dan seluncur salju (snowboard) dan berkeliling dunia selama bertahun-tahun sebagai pemain snowboarder profesional.
Dia menciptakan banyak desain papan yang salah satunya untuk Nitro Snowboards. Model pro papan ini dipakai Nicola Thost, atlet putri Jerman peraih emas nomor Giant Slalom Olimpiade Musim Dingin 1998 di Nagano, Jepang.
Sebagai seorang seniman otodidak, Lukas Goller terus mengembangkan gaya artistiknya. Usai mengakhiri karier snowboard, Goller mengabdikan dirinya secara eksklusif pada karya kreatif sebagai desainer dan ilustrator.
Hari ini Anda dapat melihat karyanya pada pakaian, furnitur, jam tangan, papan seluncur salju, dan skateboard dari merek-merek seperti Adidas Eyewear, Burton, MINI, 55 DSL, Zimstern, Swatch, Gentic, Muckefuck, dan Bastard.

Pete Cabrinha - Selancar angin dan selancar layang
Pete Cabrinha adalah waterman serba bisa yang kali pertama menikmati kesuksesan internasional di cabang olahraga selancar angin (wind surfing) pada 1980-an. Pria Hawaii ini juga dianggap sebagai salah satu pelopor tow-in surfing, selancar layang, dan foil boarding.
Setelah mengakhiri karier profesionalnya, olahragawan air serba bisa ini mendirikan perusahaannya sendiri untuk produk kite surfing, Cabrinha, yang kini menjadi salah satu pemimpin pasar.
Sejalan dengan kecintaannya pada olahraga papan, Pete mengembangkan minat pada fotografi dan melukis. Selama tiga dekade terakhir, pria yang kini berusia 60 tahun itu telah bereksperimen dengan berbagai teknik artistik.
Dalam karya seni campurannya saat ini, ia menggabungkan keterampilannya sebagai fotografer dan desainer grafis dengan teknik melukis yang eksentrik. Cabrinha mendapatkan inspirasi untuk karya seninya dari banyak perjalanannya yang berhubungan dengan pekerjaan maupun dari pengalaman dan kegiatannya di perairan Hawaii.
Jamie Lynn - Seluncur salju
Jamie Lynn muncul di kancah seluncur salju pada awal 1990-an dan menjadi salah satu snowboarder terkemuka dalam revolusi gaya bebas saat itu. Latar belakangnya sebagai pemain skateboard juga memungkinkannya melakukan trik-trik teknis di papan seluncur salju yang menimbulkan sensasi di tempat kejadian.
Metodenya mengudara yang dia lakukan dengan gaya khasnya, menghiasi sampul berbagai majalah snowboard pada zamannya. Sisi artistik Lynn terungkap dalam desain papan sponsornya, Lib Tech.
Dalam kemitraan yang telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun, Lynn merancang banyak grafik snowboard untuk perusahaan papan Amerika sebagai seorang seniman.
Wanita telanjang berkulit biru, kucing aneh, gelombang salju, dan air yang bergelombang menjadi beberapa ciri khasnya yang masih menjadi tampilan berbeda Lib Tech Snowboards hingga saat ini.
Herbie Fletcher - Selancar
Tumbuh dengan berselancar dan bermain skateboard di Huntington Beach pada awal 1960-an, pada usia 16 tahun, Herbie Fletcher meninggalkan rumah orangtuanya dan pergi ke Hawaii.
Di sini ia berkembang menjadi salah satu peselancar terbaik dan paling berpengaruh di era tahun 1960-an sampai 1970-an.
Sebagai peselancar dan pembuat papan, ia lantas mendirikan perusahaannya sendiri, Fletcher Surfboards. Lalu, bersama istrinya Dibi, Fletcher mendirikan merek Astrodeck yang memproduksi alas kaki untuk papan selancar.
Selain bisnis selancar, hasrat Fletcher adalah syuting. Serial film selancar yang sukses, Wave Warriors, adalah kesuksesan terbesarnya dalam genre ini.
Pria berusia 75 tahun itu juga bersahabat dengan artis asal New York, Julian Schnabel. Keduanya sudah berkolaborasi menghasilkan sejumlah proyek di antaranya papan Blind Girl Surfclub edisi terbatas.
Sebagai seorang seniman, Herbie Fletcher kini fokus pada patung, fotografi, dan lukisan. Pameran ekstensif karya Fletcher sudah dipajang di Galeri Gagosian di New York pada Agustus 2019.