- Tenis menjadi kompetisi olahraga yang berikan akses setara di sektor putra dan putri.
- Sosok Billie Jean King menjadi ikon kesetaraan di kompetisi tenis.
- Kini, era Naomi Osaka menjadi bukti bahwa petenis putri juga bisa diapresiasi dalam level yang sama seperti petenis putra.
SKOR.id - Tak berlebihan jika Tenis disebut sebagai ikon kesetaraan gender di kompetisi olahraga. Namun, capaian ini diraih dalam waktu yang tidak singkat.
Sejarah tenis harus melewati hampir 48 tahun perjalanan, sejak Billie Jean King menjuarai The Battle of Sexes mengalahkan Bobby Riggs di Houston Astrodome.
Di tengah pro dan kontra, King mengalahkan Riggs dalam pertandingan tiga set, 6-4, 6-3, 6-3.
Pencapaian Billie Jean King bukan hanya membantu memupuskan prasangka ketidaksetaraan antara atlet laki-laki dan perempuan, namun juga pembuktian bahwa pria dan wanita harusnya punya akses yang sama.
Setelahnya, petenis wanita dipandang berbeda di kancah kompetisi. Bahkan, kemenangan Billie Jean King memicu banyak gerakan kesetaraan di dunia olahraga yang lebih luas.
Billie Jean King lalu didapuk sebagai "Atlet terpenting dalam sejarah wanita di dunia olahraga."
Perjuangan berbuah manis meski sempat terhenti
Setelah kemenangan Jean atas Riggs, US Open menjadi turnamen pertama yang memberikan hadiah utama yang sama di sektor ATP (putra) dan WTA (putri).
Namun, perdebatan masih terus terjadi. Kompetisi tenis sempat terasa diam di tempat menanggapi kesetaraan akses untuk kompetisi putra dan putri.
Perlu waktu 28 tahun untuk munculnya grand slam kedua yang menyetarakan akses hadiah untuk juara putri dan putra, yakni Australia Open 2001.
Wimbeldon menjadi ajang grand slam terbaru yang menerapkan kebijakan hadiah yang sama sejak 2007.
Pada era sekarang, saat Naomi Osaka dan Serena Williams menjadi dua atlet putri dengan bayaran termahal, akses kesetaraan gender makin meluas dan tak sekadar hadiah utama kompetisi.
Impian untuk atlet putri mendapatkan akses yang sama besarnya dengan atlet putra pun perlahan menemui titk terang.
Osaka, Williams, dan banyak atlet putri lain mendapatkan akses sponsor yang sama besarnya dengan atlet pria, membuat tenis menjadi olahraga yang bebas-gender (unisex).
Kini, Naomi Osaka, Serena Williams, dan banyak atlet lainnya membawa banyak brand ke kompetisi tenis. Pada 2021, sponsor seperti Nissan Motor bisa bersanding dengan merk kosmetik Shisedo di lapangan tenis.
Dengan terbukanya akses ini, petenis putri mendominasi jajaran 10 atlet wanita dengan bayaran tertinggi pada 2020.
10 Atlet dengan bayaran tertinggi pada 2020:
1. Naomi Osaka - 37,4 juta dolar AS (Tenis)
2. Serena Williams - 36 juta dolar AS (Tenis)
3. Asleigh Barty - 13,1 juta dolar AS (Tenis)
4. Simona Halep - 10,9 juta dolar AS (Tenis)
5. Bianca Andressu - 8,9 juta dolar AS (Tenis)
6. Garbine Muguruza - 6,6 juta dolar AS (Tenis)
7. Elina Svitolina - 6,4 juta dolar US (Tenis)
8. Sofia Kenin - 5,8 juta dolar US (Tenis)
9. Angelique Kerber - 5,8 juta dolar US (Tenis)
10. Alex Morgan - 4,6 juta dolar US (Sepak Bola)
Tenis adalah pemantik
Perjuangan tenis kini memantik olahraga lain untuk tuntutan yang sama, kesetaraan akses.
Di sektor sepak bola, Timnas Putri Amerika Serikat menjadi ikon kesetaraan gaji pesepakbola putri dan putra.
Di dunia basket, terbaru ada nama Liz Mills yang berhasil mngantarkan timnas putra basket Kenya untuk berlaga di ajang regional, FIBA Afrocup.
Gabby Douglas juga sempat mencuri perhatian sebagai pesenam termuda yang mendapat medali emas olimpiade dan menyuarakan pesan kesetaraan gender untuk para wakil negara di multi-event olahraga.
Api-api gagasan tersebut menjadi bukti bahwa perjuangan yang dimulai Billie Jean King di dunia olahraga pun belum surut, bahkan makin meluas pada era sekarang.
Meski masalah kesejahteraan atlet hingga marjinalisasi kompetisi putri yang masih tampak, namun perjuangan kesetaraan di dunia olahraga akan terus membara.
Selamat Hari Perempuan Internasional, panjang umur kesetaraan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Efek bergelimang harta, Conor McGregor @TheNotoriousMMA cuma pengen leha-leha?https://t.co/NwuBmCaiFc— SKOR Indonesia (@skorindonesia) March 5, 2021
Jerat Atlet Voli Hingga Aktor Ji Soo, Mengapa Banyak Kasus Bullying Diungkap di Korea Selatan
Zlatan vs LeBron: Mulut Zlatan Ibrahimovic Mencla-Mencle, LeBron James Konsisten