SKOR.id – Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional diperingati tiap tanggal 28 Januari, dan tahun ini jatuh pada Minggu (28/1/2024) ini.
Bahaya CO2 atau karbon dioksida belum dipahami secara luas. Banyak orang masih bingung antara karbon dioksida dan karbon monoksida.
Mereka juga bertanya-tanya mengapa tanaman membutuhkan CO2 untuk tumbuh, padahal karbon bertanggung jawab atas perubahan iklim dan bahkan bisa berbahaya.
Sebagai penjelasan, di bawah ini adalah semua yang perlu Anda ketahui tentang bahaya CO2.
CO2 atau karbon dioksida mengandung satu molekul karbon yang terikat secara kovalen dengan dua molekul oksigen.
Ini adalah gas alami yang ditemukan di atmosfer bumi. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
Berdasarkan volume, udara kering mengandung sekitar 78% nitrogen, 21% oksigen, 1% argon, tetapi hanya 0,04% karbon dioksida.
CO2 bagian dari siklus karbon dan merupakan kebutuhan bagi kehidupan di bumi, dan di antaranya bisa dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.
Karena hanya ada sedikit CO2 di udara segar, Anda tidak perlu khawatir menghirup terlalu banyak CO2 di luar ruangan.
Apa Bahaya CO2?
Dari sudut pandang "bahaya" atau kesehatan, di udara luar ruangan normal, karbon dioksida bukanlah gas yang berbahaya.
Kecuali Anda tinggal di bawah tanah atau di dalam kapal selam, Anda tidak perlu mengkhawatirkannya.
Namun, bagi mereka yang bekerja dan tinggal di ruang terbatas, atau bekerja di sekitar tangki atau silinder gas CO2 terkompresi atau es kering, CO2 bisa berbahaya.
Misalnya, paparan CO2 dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan.
Hal ini dapat berupa kelelahan, kesulitan bernapas, mual, sesak napas, dan dalam beberapa kasus, bahkan kematian.
Peristiwa malang seperti kematian di Atlanta dan Smoky Mountain Opry, keduanya merupakan tragedi parah yang sebenarnya bisa dicegah dengan pemantauan keamanan karbon dioksida yang tepat.
Berapa Banyak CO2 yang Berbahaya?
CO2 di alam hanya berjumlah sekitar 0,04% dari total volume gas di udara segar. Namun, ketika berubah wujud dari cair atau padat menjadi gas, ia memuai hingga 535 kali volumenya.
Artinya, di area tertutup, kebocoran kecil sekalipun pada tangki atau silinder CO2 dapat dengan cepat meningkatkan kadar CO2 hingga 5% atau lebih, yang dapat menyebabkan sesak napas atau mati lemas.
Meski tidak berbahaya, peningkatan kadar CO2 di dalam ruangan akibat pernapasan normal manusia dapat berdampak pada manusia.
Tiap embusan napas yang kita hirup mengandung sekitar 3% CO2.
Penelitian menunjukkan bahwa di ruang tertutup, bahkan pada tingkat CO2 di atas 950 ppm, dapat menyebabkan sakit kepala, kehilangan konsentrasi, dan nilai ujian lebih rendah pada siswa.
Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) Amerika Serikat telah menetapkan kisaran pernapasan optimal antara 19,5 dan 23,5 persen oksigen.
Efek samping yang serius dapat terjadi jika kadar oksigen berada di luar zona aman. Pada level 17 persen atau lebih rendah, kemampuan mental Anda akan terganggu.
Ketika kita membahas toksisitas dan bahaya CO2, penelitian juga menunjukkan masalah ketika seseorang terpapar pada tingkat di atas 5.000 ppm selama berjam-jam.
Karena penggunaan sistem CO2 terkompresi untuk minuman, peningkatan jumlah insiden terkait CO2 kerap terjadi di restoran.
Juga di tempat pembuatan bir, fasilitas pertanian dalam ruangan, dan stadion yang menyajikan soda atau bir.
Ingatlah selalu bahwa di ruang terbatas atau saat bernapas di lingkungan tertutup, CO2 dapat terakumulasi dengan cepat dan kesehatan Anda secara keseluruhan bisa terancam.
Keracunan CO2
Keracunan CO2 terjadi ketika menghirup udara dengan volume CO2 5% atau lebih.
Gejala keracunan karbon dioksida paling umum adalah sakit kepala, pusing, lemas, nyeri dada, dan kebingungan. Jika udara segar tidak segera tersedia, bisa terjadi mati lemas.
Tidak ada efek yang diketahui dari kontak gas CO2 dengan mata atau kulit.
Meskipun merupakan gas yang tidak berbau, banyak orang menggambarkan bau CO2 dengan kadar yang lebih tinggi sebagai bau yang tajam atau asam.
Hal itu karena CO2 menghasilkan asam karbonat di tubuh Anda.
Berbeda dengan gas CO2, CO2 cair atau beku (disebut es kering) berbahaya bila ditangani.
Sarung tangan berinsulasi yang tepat dan masker wajah disarankan tiap kali menangani es kering.
Apakah CO2 Mudah Terbakar?
Karbon dioksida adalah gas yang tidak mudah terbakar. Hal ini membuat CO2 makin populer sebagai bahan pendingin di industri komersial, industri, dan transportasi makanan segar.
Meski CO2 cair tidak memiliki sifat termodinamika yang sama dengan gas pendingin khusus, CO2 cair baik dalam perpindahan panas dan relatif tidak sensitif terhadap kehilangan tekanan.
Keamanan Es Kering
Es kering adalah CO2 yang dibekukan. Karbon dioksida, seperti air, dapat berbentuk padat, cair, atau gas tergantung pada suhunya.
Meskipun pada suhu kamar CO2 berbentuk gas, pada suhu -109,3°F (-78,5°C) ia menjadi padat yang biasa disebut "es kering".
Adapun bahaya es kering meliputi:
1. Pembekuan
Sifat es kering yang sangat dingin menjadikannya sempurna sebagai alternatif es berbahan dasar air.
Namun karena suhunya sangat dingin, kulit akan langsung membeku. Oleh karena itu, es kering tidak boleh ditangani tanpa sarung tangan dan tindakan pencegahan keselamatan yang tepat.
2. Mencair
Saat es kering meleleh atau menyublim dari padat menjadi gas pada suhu kamar, es kering akan mengembang dengan cepat.
Pada ruang terbatas, peningkatan kadar CO2 dapat menggantikan oksigen dan membuat udara tidak dapat dihirup.
Tempat-tempat Rawan Bahaya CO2
CO2 bisa berbahaya karena kebocoran pada sistem CO2 terkompresi.
Hampir tiap restoran, bar, atau tempat pembuatan bir di negara ini menyimpan silinder atau tangki karbon dioksida bertekanan di lokasinya.
Kebocoran CO2 di dalam ruang tertutup, seperti pendingin bir, dapat menjadi jebakan maut bagi siapa pun yang terjebak di dalamnya.
Meskipun kematian akibat kebocoran CO2 jarang terjadi, tiap orang perlu melindungi diri mereka sendiri saat mengatasi potensi bahaya.
Ada 6 Langkah Hindari Bahaya CO2
Jangan pernah memasuki ruang kerja yang menyimpan atau menghasilkan karbon dioksida tanpa peralatan pelindung, pelatihan, atau monitor CO2 yang tepat. CO2, seperti amonia, metana, atau hidrogen sulfida dapat dengan cepat menyebabkan hilangnya kesadaran dan kematian.
Jangan sekali-kali menggunakan alat pemadam api CO2 atau es kering dengan cara yang tidak dimaksudkan. Jika digunakan di dalam ruangan, buka jendela agar udara segar masuk.
Dalam bisnis yang menggunakan CO2 terkompresi, pantau dan berikan ventilasi dengan monitor keamanan CO2 seperti yang disyaratkan oleh kode
Dalam bisnis yang menggunakan CO2 terkompresi, jangan pernah memodifikasi sistem CO2 atau mengutak-atik peralatan atau alarm.
Kenali dan waspadai area di mana CO2 dapat terakumulasi di dalam ruangan.
Jika ragu, segera tinggalkan area tersebut atau berikan udara segar.