SKOR.id – Tanggal 2 April diperingati sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia. PBB mencanangkannya sejak 9 September 1989 lalu, dan kemudian diperingati tiap tahunnya.
Tujuannya untuk memberikan apresiasi terhadap para penyandang autisme dan memberikan kesadaran kepada masyarakat akan eksistensi penyakit tersebut.
Autisme sendiri merupakan gangguan perilaku dan interaksi sosial akibat kelainan perkembangan saraf otak.
Kondisi ini menyebabkan penderitanya sulit berkomunikasi, berhubungan sosial, dan belajar.
Tapi seiring berjalannya waktu, penderita autisme lama-kelamaan bisa melakukan aktivitas seperti orang pada umumnya.
Bahkan beberapa dari mereka menjadi pebasket profesional dan tampil dalam kompetisi NBA.
Tony Snell, misalnya, sempat jadi berita utama dengan mengungkapkan bahwa ia dan putranya didiagnosis menderita autisme.
Berita ini mengejutkan banyak komunitas NBA yang sudah terbiasa menonton Snell bermain selama bertahun-tahun.
Meski begitu, hal ini tidak terlalu mengejutkan bagi Snell, yang mengatakan bahwa dia merasa dirinya selalu berbeda. Komunitas NBA pun terus memberikan dukungan kepadanya.
Memperingati Hari Peduli Autisme Sedunia, Skor.id membahas 4 sosok pemain NBA penyandang autisme yang inspiratif, bahkan ada yang kini menjadi advokat hebat.
1. Tony Snell
Tony Snell masuk draft ke-20 Chicago Bulls pada tahun 2013. Setelah menghabiskan tiga musim pertama kariernya di Chicago, Snell hijrah ke Milwaukee Bucks.
Bersama Bucks, pemain 32 tahun ini membawa kariernya ke tingkat yang lebih tinggi, dengan rata-rata mencatatkan waktu tertinggi dalam kariernya yaitu 29,2 menit per game.
Setelah bermain dalam empat tim berbeda selama empat tahun terakhir, Snell mendarat di Maine Celtics di G League, di mana dia memainkan satu pertandingan musim ini.
2. Gary Neal
Gary Neal adalah salah satu pemain NBA paling terkenal dengan autisme mengingat, tidak seperti Tony Snell, ia didiagnosis menderita Autism Spectrum Disorder (ASD) pada usia muda.
Meski demikian, Neal memiliki karier bola basket profesional yang panjang dari 2007-2019, dengan penampilan di NBA yang berlangsung dari 2010-2017.
Sejak pensiun dari bola basket pada 2019, Neal beralih ke dunia kepelatihan, bekerja sebagai asisten pelatih untuk Towson Tigers di Divisi I NCAA.
3. Royce White
Royce White kini telah menjadi advokat tidak hanya untuk pemain NBA yang menderita autisme, tetapi juga untuk kesehatan mental.
Setelah masuk draft ke-16 pada 2012, White menjadi berita utama karena menjadi salah satu pemain pertama yang mengadvokasi sumber daya kesehatan mental.
Sebagai seorang pemula, mantan pemain Sacramento Kings ini melangkah lebih jauh sampai liga menyediakan sumber daya kesehatan mental bagi para pemain.
Sehingga, memicu perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
4. Mahmoud Abdul-Rauf
Jika melihat daftar pemain NBA penderita autisme dalam artikel ini, Mahmoud Abdul-Rauf mungkin menjadi nama paling terkenal dalam daftar.
Meskipun Abdul-Rauf tidak didiagnosis mengidap ASD hingga dewasa, ia telah menjadi advokat bagi para atlet dengan ASD.
Masuk pilihan ketiga dalam draft 1990, Abdul-Rauf bermain sembilan musim di NBA.
Ia rata-rata mencetak 19,2 poin tertinggi dalam kariernya per game dalam dua musim terpisah.
Abdul-Rauf juga didiagnosis menderita sindrom Tourette sedang pada usia 17 tahun, tetapi ia masih dua kali menjadi All-American di sekolah menengah sebelum membintangi LSU Tigers.
Ia merupakan Pemain Terbaik Konferensi Tenggara dua kali dan dua kali Pemain Terbaik Wilayah Tenggara dalam dua musimnya di LSU dengan rata-rata 29,0 poin per game.
Sekolah memensiunkan jersey No. 35 milik Abdul-Rauf pada tahun 2020.