SKOR.id - Setiap tanggal 21 April diperingati oleh masyarakat Indonesia sebagai Hari Kartini. Itu adalah bentuk penghormatan terhadap pahlawan yang memperjuangkan hak-hak wanita, Raden Ajeng Kartini, yang lahir di Jepara, 21 April 1879.
Semangat perjuangannya pun terus ditularkan kepada generasi wanita Indonesia dari masa ke masa. Termasuk kepada para atlet wanita, yang terus berupaya menunjukkan bisa berprestasi baik di level nasional maupun internasional.
Dari banyaknya atlet wanita Indonesia yang ada, setidaknya ada tiga film biopik yang mengangkat kisah perjuangan atlet wanita Indonesia yang telah mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional dan tentunya bisa menjadi inspirasi bagi generasi penerus. Berikut paparannya:
Susi Susanti: Love All
Susy Susanti adalah sosok pebulutangkis tunggal putri Indonesia yang begitu ditakuti lawan-lawannya ketika masih aktif bermain.
Banyak prestasi yang dia persembahkan bagi Indonesia dalam dunia bulutangkis internasional. salah satu yang paling heroik adalah ketika ia berhasil menyumbangkan medali emas tunggal putri di Olimpiade 1992 Barcelona.
Menariknya, Alan Budikusuma yang saat itu berpacaran dan kini menjadi suaminya juga meraih medali emas untuk nomor tunggal putra. Julukan pasangan emas pun diberikan kepada keduanya.
Kisah perjalanan karier dan perjuangan Susy Susanti hingga akhirnya mendapatkan medali emas Olimpiade 1992 diangkat dalam sebuah film berjudul Susi Susanti: Love All yang dirilis pada 2019.
Dalam filmnya, sosok Susy Susanti diperankan oleh aktris Laura Basuki. Film ini menceritakan perjalanan Susy Susanti dalam dunia badminton sejak usia 14 tahun. Dan bagaimana cerita dia menghadapi kendala yang ada di tengah situasi dalam negeri yang sedang kacau lantaran terjadinya krisis ekonomi, namun tetap bisa berprestasi.
Film ini berhasil mendapatkan 13 nominasi termasuk Film Terbaik pada Festival Film Indonesia 2020. Hasilnya, Laura Basuki berhasil mendapatkan penghargaan pemeran utama perempuan terbaik pada ajang tersebut. Itu menjadi Piala Citra kedua yang berhasil dimenangkan Laura Basuki.
3 Srikandi
Film ini menceritakan kisah tentang tiga orang atlet pemanah wanita Indonesia yakni Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani.
Mereka bertiga adalah sosok atlet panahan Indonesia yang berhasil meraih medali pertama bagi kontingen Indonesia di ajang Olimpiade.
Ya, ketiganya mencetak sejarah ketika berhasil meraih medali perak cabang panahan beregu putri Olimpiade 1988 Seoul. Lantaran prestasi ini, mereka pun dijuluki 3 Srikandi.
Film yang dirilis pada 4 Agustus 2016 ini dibintangi oleh banyak artis ternama seperti Chelsea Islan (berperan sebagai Lilies Handayani), Bunga Citra Lestari (Nurfitriyana Saiman), Tara Basro (Kusuma Wardhani), hingga Reza Rahadian yang berperan sebagai pelatih Donald Pandiangan.
6,9 Detik
Satu lagi film yang diangkat dari kisah nyata atlet wanita Indonesia, yakni 6,9 Detik. Film tersebut menceritakan tentang perjuangan seorang atlet panjat tebing putri asal Grobogan, Jawa Tengah, yaitu Aries Susanti Rahayu.
Judul film tersebut pun terinspirasi dari pencapaian Aries saat berhasil meraih medali emas di ajang Asian Games 2018, dan berhasil menciptakan rekor dunia baru dengan menyelesaikan panjat tebing dalam waktu singkat selama 6,9 detik.
Waktu yang berhasil diraih Aries tersebut sukses mengalahkan rekor sebelumnya, 7,1 detik. Berkat torehannya itu, atlet spesialis panjat cepat ini pun dijuluki Spiderwoman.
Sama seperti kisah penuh perjuangan lainnya, Aries juga mengalami lika-liku kehidupan dalam menjalani karier sebagai seorang atlet panjat tebing.
Diceritakan jika orang tua Aries bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri, kondisi tersebut membuat Aries harus mewujudkan mimpinya di tengah segala keterbatasan yang ada, dari seorang gadis desa dan pada akhirnya menjadi atlet panjat tebing yang mendunia.
Film yang dirilis pada 2019 ini disutradarai Lola Amaria dan ditulis oleh Sinar Ayu Massie. Aries Susanti Rahayu pun berperan sebagai dirinya sendiri dalam film ini.