- Kasus gugatan Manchester City ke UEFA mulai disidangkan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) hari ini.
- Gugatan ini adalah banding Manchester City terhadap sanksi UEFA yang melarang mereka tampil di Eropa selama dua musim akibat pelanggaran FFP.
- Sidang CAS dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, lebih lama dua hari dari biasanya.
SKOR.id - Mulai hari ini (Senin 8/6/2020), Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mulai menyidangkan banding Manchester City terhadap keputusan UEFA.
Manchester City mengajukan gugatan ke CAS sebagai bandingnya terhadap keputusan UEFA yang melarang klub Inggris itu tampil di kompetisi antarklub Eropa selama dua musim.
Artinya, sebelum putusan CAS, Manchester City tak bisa bermain di Liga Champions atau Liga Europa pada musim 2020-2021 dan 2021-2022.
Setien Tuntut Barcelona Menang di Sisa Musim meski Kondisi Tim Kurang Baikhttps://t.co/hiXDvYlU7V— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 8, 2020
Hukuman UEFA dijatuhkan pada Februari 2020 karena Man City telah melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP).
Menurut UEFA, The Citizen menggelembungkan nilai pemasukan sponsor pada kurun 2012-2016 agar pos kerugian keuangan tidak melanggar batas yang ditetapkan FFP.
Jadi, selama empat tahun, Sheikh Mansour--pemilik Man City--menyuntikkan dana ke kas klub dengan kamuflase perjanjian sponsorhip asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
UEFA juga menyebut Man City tidak kooperatif saat diselidiki. Sedangkan Man City menyatakan penyeledikan UEFA yang didasari laporan investigatif majalah Jerman, Der Spiegel, "kacau" dan "penuh kebocoran".
Dalam berkas bandingnya ke CAS, seperti pernah diungkap The Athletic pada April 2020, Man City antara lain turut mempermasalahkan prosedur dan keabsahan bukti UEFA yang cuma dari laporan media.
Man City pernah menuntut UEFA dalam hal penyelidikan yang disebut "kacau" itu ke CAS pada November 2019, tapi gugatan ditolak.
Sementara untuk sidang banding mulai hari ini, menurut Financial Times, Man City sudah menyewa pengacara top Inggris bernama David Pannick.
Daily Mail menyebut tarif jasa Pannick mencapai 20 ribu pounds per hari atau Rp353 juta.
Pannick akan ditemani pengacara lain bernama Paul Harris. Ada pula para pengacara dari firma hukum Clifford Chance, Freshfields Bruckhaus Deringer, dan Kellerhals Carrard.
Setiap pengacara akan menangani urusan berbeda dalam sidang banding ini.
Adapun sidang CAS di kantornya di Laussane, Swiss, diperkirakan bakal berlangsung seperti biasa.
Meski begitu jadwal yang dikeluarkan CAS menyebut sidang akan berjalan tiga hari. Biasanya, sidang CAS hanya berlangsung satu hari.
Yang jelas, sidang tidak akan dipenuhi banyak orang karena masih dalam pandemi Covid-19 dan tidak terbuka bagi media.
Belum diketahui apakah sidang akan berlangsung luring (offiline) atau campuran daring (online) dengan video call.
Menurut Associated Press, sidang akan sangat rahasia--termasuk menutup rapat informasi tautan (link) untuk video call, termasuk peladen (server).
Setelah sidang selesai, CAS akan mengeluarkan pernyataan tertulis kepada publik. Adapun Manchester City diprediksi bakal memenangi sidang ini, sekaligus meruntuhkan aturan FFP UEFA.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Manchester City Lainnya:
Mengenal Lagi Financial Fair Play, Aturan yang Menjerat Man City