Hari Guru Nasional: 11 Pelatih Berpengaruh di Olahraga Indonesia

Nizar Galang

Editor:

  • Tepat tanggal 25 November selalu diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
  • Guru merupakan pahlawan yang banyak melahirkan masyarakat cerdas, baik dalam pengetahuan maupun bersikap.
  • Skor.id mencoba memilih 11 pelatih yang merupakan guru bagi para atlet. Para pelatih yang dipilih merupakan yang berpengaruh untuk olahraga Indonesia. 

SKOR.id - Guru adalah orang yang sangat berjasa untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, baik dalam pengetahuan maupun bersikap.

Setiap tanggal 25 November pun diperingati sebagai Hari Guru Nasional, sebagai apresiasi atas jasa para guru Indonesia.

Dalam lingkup olahraga, pelatih juga adalah seorang guru bagi para atletnya. Tak jarang banyak pelatih yang rela berkorban agar bisa mencetak atlet-atlet berprestasi, baik di level nasional maupun internasional.

Maka itu, dalam rangka Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini, Skor.id mencoba memilih 11 pelatih berpengaruh dalam olahraga Indonesia. Berikut paparannya:

1. Eni Nuraini

Eni Nuraini adalah pelatih atletik yang telah menelurkan banyak sekali pelari terbaik Indonesia.

Suryo Agung Wibowo yang merupakan mantan pemilik rekor nasional dan rekor Asia Tenggara, serta tampil dalam Olimpiade 2008 adalah anak asuh Eni Nuraini.

Lalu Muhammad Zohri yang kini menjadi pelari tercepat Indonesia dan juara dunia junior adalah sprinter yang dilatih oleh Eni Nuraini.

Fadlin, Yaspi Boby, Franklin, Farrel, Fernando Lumain, Jeany Nuraini, adalah nama-nama lain yang juga dilatih dan pernah dilatih oleh Eni Nuraini.

2. Radja Nasution

Almarhum Radja Nasution adalah salah satu pelatih renang terbaik Indonesia.

Pada masanya, Radja Nasution berhasil membuat Indonesia memiliki para perenang hebat.

Para perenang itu adalah anak-anaknya sendiri, yakni Elfira Nasution, Elsa Manora, dan Mohammad Akbar.

 

3. Herry Iman Pierngadi

Menyebut nama Herry Iman Pierngadi maka asosiasi pertama yang akan muncul adalah bulu tangkis.

Ya, Herry Iman Pierngadi adalah pelatih ganda putra Indonesia. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamoljo dilatih oleh pelatih yang dijuluki coach Naga Api ini.

Tak hanya itu, Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan juga dilatih oleh Herry Iman Pierngadi. Prestasi dua pasangan Indonesia ini pun tak perlu diragukan dan semua itu berkat tangan dingin Herry Iman Pierngadi.

4. Albert Sutanto

Sejak menjadi perenang nasional, Albert Sutanto telah memiliki prestasi luar biasa dalam level Asia Tenggara.

Pensiun pada akhir 2007, Albert Sutanto kemudian ditunjuk sebagai pelatih tim nasional renang Indonesia.

Sejak saat itu, Albert Sutanto selalu menjadi pelatih timnas renang. Mengantarkan Fibriani Ratna Marita ke Olimpiade 2008 serta membawa I Gede Siman Sudartawa ke Olimpiade 2012 dan ke semifinal Kejuaraan Dunia Akuatik 2017, adalah beberapa di antara prestasi Albert Sutanto sebagai pelatih.

Khusus untuk I Gede Siman Sudartawa, ia menjadi perenang Indonesia pertama yang bisa melaju ke semifinal Kejuaraan Dunia Akuatik.

Menuju Olimpiade 2020 yang akan digelar tahun depan, Albert Sutanto pun masih dipercaya sebagai pelatih kepala timnas renang Indonesia.

5. Richard Mainaky

Membahas tentang bulu tangkis nomor ganda campuran maka tak akan lepas dari sosok Richard Mainaky.

Richard Mainaky adalah pelatih yang sangat berdedikasi dan tegas serta memberikan yang terbaik kepada para anak asuhnya.

Richard Mainaky berhasil membawa Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi peraih emas Olimpiade 2016, yang sekaligus mengembalikan tradisi emas Indonesia dalam ajang multicabang empat tahunan tersebut.

6. Boudewijn van Opstal 

Boudewijn van Opstal adalah pelatih kepala timnas dayung Indonesia. Bergabung sejak akhir 2011, pelatih asal Belanda ini membuat skuad dayung nasional menjadi poros kekuatan Asia Tenggara.

Ya, timnas Indonesia menjadi penguasa Asia Tenggara dalam setiap pelaksanaan SEA Games. Lalu, Indonesia meloloskan dua pedayung ke Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.

Boudewijn van Opstal berhasil membuat Dewi Yuliawati dan La Memo lolos kualifikasi Olimpiade 2016. Bahkan, tim dayung nomor delapan pedayung Indonesia meraih emas Asian Games 2018.

7. Harly Ramayani

Harly Ramayani adalah salah satu pelatih loncat indah terbaik Indonesia. Menjadi pelatih selama lebih dari dua dekade, Harly Ramayani telah membawa nama Indonesia ke kancah internasional.

Para anak didik Harly Ramayani pun telah mengikuti beragam turnamen internasional, mulai dari level regional hingga dunia, antara lain Shenny Ratna Amelia yang tampil dalam Olimpiade 2000, serta para peraih medali SEA Games, Adityo Restu Putra, dan Eka Purnama Indah.

Melatih para atlet usia dini juga menjadi salah satu hal yang dijalani oleh Harly Ramayani.

8. Tong Sinfu 

Tong Sinfu adalah mantan pebulu tangkis Cina. Setelah pensiun pada usia 37 tahun, ia pun beralih menjadi seorang pelatih.

Setelah tiga tahun melatih Cina, Tong Sinfu diminta datang ke Indonesia untuk melatih Pelita Jaya, yang kemudian membawanya menjadi pelatih di pelatnas.

Di pelatnas, Tong Sinfu menangani Edy Kurniawan, Ignatius Rusli, Agus Dwi Santoso, Icuk Sugiarto, dan Serian Wiyatno.

Kemudian, pada periode 1989-1990, ia melatih Alan Budikusuma, Ardy B. Wiranata, Fung Permadi, Joko Suprianto, dan Hermawan.

Lalu tahun 1991, Tong diminta melatih ganda putri. Dia yang meminta Imelda Wiguna untuk memasangkan Zelin dengan Elysa. Dia juga yang menjadikan ganda putri, Lili Tampi/Finarsih disegani di dunia internasional.

Awal 1995, Tong diminta menangani tunggal putra muda Indonesia seperti Indra Wijaya, Hendrawan, George Rimarcdi. Setelah Indra Gunawan kembali menjadi pelatih, Tong menangani pemain-pemain senior seperti Ardy, Alan, dan Hariyanto Arbi.


9. Emral Abus 

Emral Abus merupakan salah satu instruktur pelatih yang sudah kenyang pengalaman di sepak bola nasional. Ia adalah salah satu instruktur AFC di Indonesia.

Sepanjang kariernya, pelatih asal Sumatera Barat itu telah melahirkan banyak pelatih sepak bola di Indonesia. Di antaranya Djadjang Nurdjaman, Indra Sjafri, Aji Santoso, Nilmaizar, Salahudin, Jafri Sastra, hingga Kashartadi.

Para pelatih itu pun hingga akhirnya ada yang berhasil mencetak para pemain andal untuk timnas Indonesia.

10. Sutan Rambing

Sutan Rambing adalah mantan petinju nasional di level amatir maupun profesional pada era 1970-an. Setelah pensiun, Sutan Rambing beralih profesi menjadi pelatih.

Mendirikan Sasana Tinju Orang Tua Semarang, banyak petinju yang berprestasi nasional maupun internasional lahir dari sana.

Di antaranya adalah Sonny Rambing, Ricky Manufoe, Roy Muklis, hingga Chris John yang berhasil dibawanya menjadi juara kelas bulu versi WBA pada 2003.

11. Imron Rosadi

Angkat besi Indonesia sangat bangga dengan kehadiran Imron Rosadi.

Pemilik padepokan angkat besi di Lampung ini telah menjadikan angkat besi sebagai bagian dari hidupnya.

Ya, Imron Rosadi menjadikan angkat besi sebagai jalan untuk dia membagikan ilmu tentang angkat besi, meningkatkan prestasi, dan meningkatkan kehidupan orang lain.

Para atlet pelatnas angkat besi yang akhirnya mendunia pun sebagian besar pernah dididik oleh Imron Rosadi. Sebut saja Sri Indriyani, Sri Hartati, Triyatno, hingga Eko Yuli Irawan.

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia)

Berita Olahraga Lainnya:

Mengenal Beragam Objek Wisata dengan Skor Virtual Ride

Dapat Dana dari Kemenpora, Perbasi Fokus Siapkan Tiga Lapis Timnas Basket Indonesia

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Update bursa transfer Liga Inggris (Premier League) musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Update Bursa Transfer Liga Inggris 2025-2026

Berikut ini update bursa transfer Liga Inggris (Premier League) musim 2025-2026.

Pradipta Indra Kumara | 29 Jun, 03:18

Update bursa transfer La Liga (Liga Spanyol) di musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

Update Bursa Transfer La Liga 2025-2026

Update bursa transfer La Liga (Liga Spanyol) musim 2025-2026, Real Madrid, Barcelona, hingga Atletico Madrid beruburu pemain baru.

Pradipta Indra Kumara | 29 Jun, 03:17

Christopher Nkunku, bintang Chelsea. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Chelsea dan Palmeiras ke 8 Besar

Chelsea dan Palmeiras mampu mengalahkan lawan-lawan mereka dan melaju ke babak perempat final Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 29 Jun, 00:51

Satria Muda Pertamina Jakarta (Hendy AS/Skor.id)

Basketball

Satria Muda Pertamina Bakal Terapkan Strategi Khusus untuk Redam Brandis Raley-Ross

Satria Muda Pertamina siap bangkit pada Game 3 putaran pertama Playoff IBL 2025 versus Prawira Bandung.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 23:59

League of Legends. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

League of Legends MSI 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen League of Legends MSI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:37

Game PUBG Mobile. (Abdul Rohim/Skor.id)

Esports

PMHI 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile, PMHI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:03

Liga Jerman (Bundesliga). (Hendy AS/Skor.id)

Liga Inggris

Perjalanan Karier dan Statistik Jamie Gittens

Jamie Gittens selangkah lagi bergabung dengan Chelsea, ini adalah perjalanan karier dan statistiknya.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:02

Auckland City, tim amatir yang tampil di Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Menilik Masalah Piala Dunia Antarklub 2025: Bangku Kosong

Bangku kosong penonton menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh penyelenggara Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 22:42

RANS Simba Basketball

Basketball

RANS Simba Bogor Jadi Tim Pertama yang Lolos Semifinal Playoff IBL 2025

Satria Muda Pertamina, di sisi lain, harus melakoni Game 3 kontra Prawira Bandung untuk menentukan kelolosan.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 18:21

satoru mochizuki - timnas putri indonesia

Timnas Indonesia

Laga Pertama Vital, Pelatih Timnas Putri Indonesia Enggan Remehkan Kirgizstan

Meski favorit, Timnas Putri Indonesia tak boleh memandang sebelah mata ancaman Kirgizstan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 14:20

Load More Articles