SKOR.id – Hari Penyandang Disabilitas Internasional atau Hari Difabel Internasional diperingati tiap tanggal 3 Desember.
Hari Difabel Internasional diinisiasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1992 lalu.
Peringatan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas.
Dan juga, memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang disabilitas intelektual.
Jauh sebelum PBB, dunia olahraga sudah memberikan dukungan berupa wadah bagi kaum difabel untuk unjuk kebolehan dalam bidang olahraga, melalui Paralympics Games (Paralimpiade).
Sejarah Paralimpiade dimulai tahun 1948 di rumah sakit veteran perang di Stoke Mandeville, terletak 60 kilometer di utara London, Inggris.
Saat itu seorang ahli saraf Jerman, Sir Ludwig Guttman, sedang mencari cara untuk membantu pasien penderita lumpuh agar dapat melakukan rehabilitasi lebih cepat.
Semua pasiennya merupakan veteran Perang Dunia II, terdiri dari pilot Royal Air Force yang mengalami cedera tulang belakang, dan semua harus menggunakan kursi roda.
Dr Guttman kemudian menyelenggarakan acara olahraga antar-para difabel saat Olimpiade Musim Panas berlangsung di London pada tahun yang sama.
Sebanyak 16 veteran perang berkursi roda berhadapan dalam kompetisi panahan dan bola jaring (netball), olahraga yang sudah dijalani para tentara Amerika Serikat.
Dengan menyelenggarakan kompetisi-kompetisi ini, Dr Guttman tanpa sadar telah menciptakan gerakan olahraga baru.
“Sampai saat itu, masalahnya tidak ada harapan lagi, karena kita tidak hanya harus menyelamatkan nyawa para penderita lumpuh, baik laki-laki, perempuan, dan anak-anak.”
“Melainkan juga mengembalikan martabat mereka, dan membuat mereka menjadi warga negara yang bahagia dan dihormati,” ujar Dr Guttman.
Pernyataan Dr Guttman ini bersumber dari artikel The Significance of Sport in the Rehabilitation of the Disabled, International Congress, 1956.
Meski dicetuskan tahun 1948, Paralimpiade secara resmi baru diselenggarakan pada 1960 di Roma, Italia, tepatnya tanggal 18-25 September 1960.
Saat ini Paralimpiade merupakan rangkaian acara multievent olahraga internasional berkala (4 tahun sekali) yang melibatkan atlet penyandang disabilitas.
Ada dua macam Paralimpiade yang digelar, yakni Musim Dingin dan Musim Panas.
Paralimpiade, baik Musim Dingin maupun Musim Panas, dikoordinasikan oleh Komite Paralimpiade Internasional (IPC).
Sejak Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul, Korea Selatan, Paralimpiade diadakan segera setelah Olimpiade di negara yang sama.
Paralimpiade (Musim Panas) yang baru lalu merupakan edisi ke-16, diselenggarakan di Tokyo, Jepang, 24 Agustus-5 September 2021, dan bertajuk Summer Paralympics 2020.
Indonesia ikut ambil bagian dengan menorehkan 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu, serta menempati posisi ke-43 dari 86 negara peserta.
Sedangkan Paralympics berikutnya akan diselenggarakan di Paris, Prancis, 28 Agustus-8 September 2024, setelah Olimpiade Paris 2024.