SKOR.id – Bertepatan dengan Hari Arsitektur Indonesia yang jatuh pada hari ini, Skor.id membahas mengenai stadion-stadion dengan arsitektur termegah di Indonesia.
Beberapa di antara stadion ini juga pernah menjadi tuan rumah ajang internasional baik regional, Asia, hingga dunia.
Sedangkan untuk skala lokal, biasa digunakan oleh klub-klub setempat yang bermain di kompetisi Liga Indonesia.
Usia stadion yang masuk dalam daftar ini juga bervariasi. Ada yang sudah dibangun sejak era Orde Lama hingga bangunan masa kini.
Berikut lima stadion termegah di Indonesia versi Skor.id beserta para perusahaan arsitektur yang merancangnya.
1. Jakarta International Stadium (JIS)
- Arsitek: PDW Architecs
- Peletakan batu pertama: 14 Maret 2019
- Dibangun: September 2019-April 2022
- Dibuka: 13 April 2022 (soft opening), 24 Juli 2022 (pembukaan)
- Biaya konstruksi: Rp4,5 triliun
- Kontraktor Utama: Operasi gabungan oleh PT WIKA, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Jaya Konstruksi
Sejak akhir 2000-an hingga awal 2010-an, telah ada wacana membangun stadion baru Persija Jakarta di atas lahan seluas 26,5 hektar dekat Taman BMW.
Namun wacana ini baru terwujud saat Jakarta International Stadium atau JIS mulai dibangun pada 2019 dan diresmikan 2022.
JIS memiliki kapasitas hingga 82.000 penonton dengan 3 tingkatan tribune serta tambahan tribune VIP dan tribune untuk disabilitas.
Tak hanya digunakan untuk pertandingan sepak bola skala internasional, JIS juga menjadi venue untuk berbagai acara besar dan konser-konser artis ternama.
Sebut saja di antaranya konser Dewa 19 hingga Ed Sheeran yang digelar baru-baru ini.
2. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)
- Arsitek: Friedrich Silaban
- Peletakan batu pertama: 8 Februari 1960
- Dibuka: 21 Juli 1962
- Direnovasi: 2016–2018
- Dibuka kembali: 14 Januari 2018
- Biaya konstruksi: Rp12,5 juta (1958, seluruh kompleks) dan Rp769,69 miliar (2016–2018)
SUGBK merupakan stadion bersejarah yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, untuk menunjukkan kehebatan Indonesia dalam kancah olahraga di mata dunia.
Sebelum pembangunannya, Indonesia terlebih dulu ditunjuk jadi tuan rumah Asian Games 1962, ajang multievent terbesar di Asia.
Asian Games 1962 merupakan ajang multi-event olahraga internasional pertama yang diselenggarakan Indonesia, yang saat itu baru 17 tahun merdeka.
Itu sebabnya Presiden Soekarno menginginkan stadion ini dibuat sesempurna mungkin, karena Asian Games akan jadi sorotan negara-negara di Asia dan dunia.
Stadion kebanggaan masyarakat Indonesia ini mulai dibangun 8 Februari 1960 dan selesai 21 Juli 1962. SUGBK memiliki kapasitas 110.000 tempat duduk saat awal dibuka.
Namun dikurangi jadi 88.083 pada 2006 untuk Piala Asia Asia 2007, kemudian pada 2016-2017 dikurangi lagi jadi 77.193 untuk Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Stadion yang jadi markas Timnas Indonesia ini merupakan stadion sepak bola terbesar ke-28 di dunia dan ke-8 di Asia.
3. Stadion Gelora Bung Tomo (GBT)
- Arsitek: KLIA
- Dibangun: 2008–2010
- Dibuka: 6 Agustus 2010
- Direnovasi: 2019–2020
- Biaya konstruksi: Rp500 miliar (2008–2010), Rp100 miliar (2019–2020)
Stadion Gelora Bung Tomo berlokasi di kawasan Benowo, Pakal, Surabaya, dan diresmikan pada 6 Agustus 2010.
Stadion GBT merupakan bagian dari kompleks olahraga Surabaya Sport Center yang kini semua fasilitas olahraganya telah selesai dibangun.
Untuk kapasitas, stadion yang jadi markas Persebaya Surabaya ini awalnya mampu menampung hingga 55.000 penonton.
Namun kemudian berkurang jadi 46.806 penonton setelah dilakukan renovasi pada 2020.
Untuk level internasional, Stadion GBT pernah menjadi tuan rumah delapan pertandingan Piala Dunia FIFA U-17 2023.
Termasuk seluruh pertandingan penyisihan grup yang melibatkan Timnas U-17 Indonesia. Kapasitas stadion untuk turnamen tersebut dikurangi menjadi 44.200 kursi.
- Arsitek: Lestarindo Soccerfield
- Peletakan batu pertama: 2015
- Dibangun: 2016
- Dibuka: 23 November 2020
- Biaya konstruksi: Rp228,6 miliar (2016), Rp447,2 miliar (2017), Rp879,3 miliar (2018), Rp2,2 triliun (2019)
PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk telah menyelesaikan pembangunan proyek Stadion Lukas Enembe, atau yang dulu bernama Stadion Papua Bangkit, pada Juni 2019.
Stadion ini memiliki kapasitas lebih dari 40.000 penonton. Seluruh fasilitas stadion telah berstandar internasional.
Stadion Papua Bangkit diresmikan oleh Gubernur Papua saat itu, Lukas Enembe, pada 23 November 2020.
Mulai saat itu pula, Stadion Papua Bangkit resmi mengalami pergantian nama menjadi Stadion Lukas Enembe.
Nama Lukas Enembe diambil dari nama Gubernur Papua saat itu yang dinilai berjasa menjadikan Papua sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.
Berlokasi di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Stadion Lukas Enembe dibangun untuk menyambut penyelenggaraan PON XX Papua.
PON XX merupakan ajang olahraga multievent tingkat nasional pertama yang berlangsung di Papua.
Lokasi stadion sangat strategis, berada di jalan poros utama yang menghubungkan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.
Berdiri di atas lahan seluas 13 hektare, groundbreaking dilakukan Presiden Joko Widodo pada 2015 dan PT PP memulai pembangunan pada 2016.
Jenis rumput yang digunakan adalah Zoysia Matrella (Linn) Merr atau rumput Manila yang lazim digunakan di stadion-stadion besar, salah satunya Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Lintasan atletik sintetis di Stadion Lukas Enembe juga bersertifikasi kelas 1 standar federasi atletik internasional (IAAF).
Selain didukung teknologi modern, bagian luar stadion juga dikelilingi ornamen fasad baja melengkung, menonjolkan ukiran khas Papua yang menambah kesan etnik.
Stadion Lukas Enembe juga masuk sebagai salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 yang diselenggarakan media asal Polandia, StadiumDB.com.
- Arsitek: Arkitek Team Empat
- Peletakan batu pertama: 2011
- Dibangun: 2011-2017
- Dibuka: 2017
- Biaya konstruksi: Rp1,4 triliun
Stadion Batakan yang terletak di Kota Balikpapan, Kalimantan Selatan, memiliki kapasitas penonton hingga 40.000 orang.
Stadion megah ini sekarang menjadi markas dari klub sepak bola Liga 2 Persiba Balikpapan dan Liga 1 Borneo FC.
Stadion Batakan juga sempat menjadi venue opening ceremony Liga 2 pada 14 Maret 2020.
Stadion Batakan disebut-sebut sekelas dengan Emirates Stadium yang menjadi markas klub Liga Inggris, Arsenal.
Proses pembangunan salah satu bangunan stadion terbesar di Indonesia ini dimulai sejak 2011 dan selesai pada 2017.
Menandai pembukaan pada 2017, stadion ini menjadi tuan rumah turnamen sepak bola persahabatan internasional Balikpapan Masters Cup.
Turnamen ini menampilkan para mantan pemain dari dua klub Liga Inggris, Arsenal dan Liverpool, serta para mantan pemain Timnas Indonesia.
Balikpapan Masters Cup dimenangkan oleh Liverpool Masters setelah menang dua kali atas Indonesia Masters dan Arsenal Masters.