- Indonesia sukses membawa pulang tiga medali emas, empat perak, dan satu perunggu dari Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022.
- Hasil tersebut jadi modal untuk menghadapi kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
- PB PABSI berharap lifter Indonesia konsisten mencetak prestasi dalam event-event penting selanjutnya.
SKOR.id - Indonesia sukses menorehkan prestasi gemilang dalam Kejuaraan Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia, pada 5-16 Desember lalu.
Skuad Merah Putih berhasil membawa pulang tiga emas, empat perak, dan satu perunggu dari event tersebut.
Hasil itu menempatkan Indonesia finis di peringkat keempat dalam klasemen perolehan medali.
Apresiasi pun datang dari Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) atas prestasi yang telah diraih para lifter Merah Putih di Kolombia.
Sekretaris Jenderal PB PABSI, Djoko Pramono, menyebut hasil di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 jadi modal untuk menghadapi kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Sebagai informasi, Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 merupakan ajang pertama kualifikasi pengumpulan poin menuju Olimpiade Paris 2024.
"Perjalanan meraih tiket Olimpiade masih panjang, terutama di tahun depan kami sudah memetakan minimal 6 event. Di antara yang wajib adalah event di Thailand dan Arab Saudi," ujar Djoko dikutip dari Antara.
"Saya optimistis kami bisa meloloskan 7-8 lifter di ajang Olimpiade Paris 2024."
"Untuk itu, para lifter diharapkan tetap konsisten menjaga prestasi mereka, terutama menghadapi rangkaian kejuaaraan yang merupakan babak kualifikasi Olimpiade 2024," tambahnya.
Lebih lanjut PB PABSI berterima kasih kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang selama ini telah memberikan dukungan, baik moril maupun materiil untuk para lifter selama di pelatnas hingga keberangkatan atlet mengikuti kejuaraan di luar negeri seperti Kejuaraan Dunia di Kolombia kali ini.
"Kami ingin membuktikan bahwa perhatian penuh yang diberikan Kemenpora, kami balas dengan capaian prestasi yang mumpuni," kata Djoko.
"Harapan kami untuk tahun berikutnya, Kemenpora dapat meningkatkan lagi bantuan yang diberikan kepada kami."
Sementara itu, Rahmat Erwin Abdullah makin termotivasi untuk mengejar poin menuju Olimpiade usai memenangkan dua medali emas.
Rahmat yang bertarung di Grup B kelas 73 kg berhasil meraih dua emas, masing-masing di angkatan clean and jerk dengan 200 kg dan total angkatan dengan 352 kg.
Bahkan untuk clean and jerk, hasil tersebut sekaligus memecahkan rekor dunia milik peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 Shi Zhiyong asal China yang mencetak 197 kg pada Kejuaraan Dunia 2019.
View this post on Instagram
"Tantangan di tahun depan semakin berat terutama untuk mengejar poin agar lolos Olimpiade 2024. Saya akan lebih fokus berlatih dan memperbaiki angkatan saya," kata Rahmat.
Sementara itu, Rizki Juniansyah yang memulai persaingan di Grup A meraih satu medali emas untuk kategori snatch dan dua perak pada clean and jerk dan total angkatan.
Rizky mencatatkan total angkatan 347 kg, dengan snatch 155 kg dan clean and jerk 192 kg.
"Ini merupakan pengalaman pertama saya tampil di kejuaraan dunia senior setelah sebelumnya saya berkiprah di kejuaraan dunia junior," ujarnya
"Saya berharap agar kedepannya prestasi saya lebih baik lagi dan mampu mengikuti jejak Rahmat Erwin Abdullah dan Eko Yuli Irawan tampil di Olimpiade 2024 mendatang," sambung Rizky.
Sedangkan Eko Yuli mengatakan sejak awal keberangkatan ke Kolombia bertujuan memperbaiki total angkatan agar bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024.
"Saya sudah sering mendapat medali di ajang kejuaraan dunia. Namun, sejak sebelum berangkat ke Kolombia saya menargetkan untuk memperbaiki angkatan saya agar lolos ke Olimpiade 2024," tandasnya.
Berita Angkat Besi Lainnya:
Sukses Di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022, Rizki Juniansyah Makin Pede Tatap Olimpiade Paris 2024