- Menjadi seorang atlet profesional tidak cukup hanya berlatih, tapi juga harus menjaga pola makannya agar tetap dalam performa terbaik.
- Beberapa atlet kelas dunia seperti Cristiano Ronaldo dan LeBron James yang sudah tidak muda lagi, saat ini masih tetap menjadi andalan di tim masing-masing.
- Pola makan atlet dunia bisa ditiru bagi atlet-atlet Indonesia yang ingin kariernya berlangsung cukup lama.
SKOR.id - Menjadi seorang atlet profesional dengan modal bakat saja, tak cukup untuk meraih prestasi.
Karena ada faktor pendukung lainnya yang mesti diperhatikan guna menunjang performa sang atlet dalam menghadapi pertandingan olahraga.
Salah satu faktor paling penting yang harus dijaga oleh seorang atlet adalah terkait pola makan.
Makan sekadar kenyang tak cukup bagi atlet, melainkan juga harus diperhitungkan bagaimana kadar gizi maupun nutrisi yang mesti diasup ke dalam tubuh.
Dari kebiasaan pola makan itu bisa juga terlihat, seberapa lama atlet bisa berkarier dalam dunia profesional.
Saat ini, ada banyak atlet dunia yang patut dijadikan contoh terkait gaya hidupnya mengonsumsi makanan. Berikut paparannya:
1. Cristiano Ronaldo (Pesepak Bola/Timnas Portugal/Juventus)
Meski sudah menginjak usia 35 tahun, Ronaldo tetap dalam kondisi prima untuk bermain di level atas sepak bola.
Bahkan, peraih lima kali pemain terbaik dunia itu selalu menjadi andalan di klubnya saat ini, Juventus.
Ketajamannya dalam mencetak gol selalu menjadi momok bagi lawan. Disiplin dalam menjaga asupan makanan adalah salah satu kunci Ronaldo bisa tetap fit dalam usianya saat ini.
Berikut menu harian Ronaldo seperti yang dikutip dari berbagai sumber:
Sarapan: Ham dan keju, yogurt rendah lemak.
Makan siang 1: Ayam dengan salad.
Makan siang 2: Tuna, zaitun, telur, dan tomat.
Makanan ringan: Roti bakar alpukat, buah segar.
Makan malam 1: Ikan todak segar dengan salad.
Makan malam 2: Steak dan cumi.
Dilihat dari menu tersebut, Ronaldo terlihat memilih makanan yang mengandung protein tanpa lemak, lemak sehat, buah-buahan dan sayuran, serta biji-bijian.
Selain itu, Ronaldo juga banyak minum air, meski sesekali dia mengombinasikannya dengan meminum jus atau kopi. Ia juga menghindari minum alkohol.
Ronaldo juga secara konsisten mengatur pola tidurnya, selain berlatih dengan cerdas setiap harinya.
Memang, terkadang Ronaldo juga menemui kebosanan terkait pola makannya. Tetapi, ia sudah punya jurus jitu untuk mengatasinya.
"Ini adalah hal mendasar, bukan rahasia. Anda harus menjaga diri sendiri," kata Ronaldo dalam sebuah wawancaranya dengan YouTuber ChrisMD pada 2019.
"Tentu saja, saya tidak (100% disiplin) setiap hari. Terkadang saya makan pizza bersama anak saya. Karena jika tidak, saya akan bosan," ujar Ronaldo.
Ia juga mengatakan, bahwa dirinya hanya memiliki 7% lemak tubuh. Pantas saja ia bisa tetap konsisten tampil prima meski sudah berusia 35 tahun.
2. Michael Phelps (Perenang/Amerika Serikat)
Michael Phelps dikenal sebagai perenang tersukses di dunia. Ia merupakan pemegang rekor medali emas terbanyak di Olimpiade untuk cabang olahraga (cabor) renang.
Delapan medali emas di antaranya diraihnya pada Olimpiade Beijing 2008. Pada saat itulah, Phelps membocorkan program diet yang dia lakukan.
Itu menyesuaikan dari intensitas latihannya yang bisa membakar 3 ribu-10 ribu kalori per hari.
Maka itu, dia membutuhkan asupan makanan 7 ribu-8 ribu kalori sehari, yang merupakan empat kali lipat dari rata-rata makanan pria dewasa.
Berikut menu makanan yang menjadi program Phelps pada Olimpiade 2008:
Sarapan: Tiga sandwich telur goreng dengan keju, selada, tomat, bawang goreng, dan mayones. Dua cangkir kopi. Lima telur didadar menjadi satu. Satu mangkuk biji-bijian. Tiga potong roti panggang. Tiga pancake chocolate chip.
Makan siang: Satu pon pasta. Dua sandwich ham dan keju besar dengan mayones di atas roti putih, plus minuman energi.
Makan malam: Satu pon pasta, satu pizza utuh, dan bahkan lebih banyak minuman berenergi.
Sayangnya, setelah Olimpiade Beijing 2008, bobot tubuh Phelps dilaporkan bertambah 25 pon (sekitar 11,3 kg).
Ia mengatakan asupan kalorinya telah turun drastis, sebagian karena perubahan gaya hidup dan pelatihan setelah rehabilitasi karena penyalahgunaan alkohol.
Penyebab lainnya adalah ia tidak lagi memiliki tubuh dengan metabolisme seperti anak berusia 23 tahun.
Setidaknya, apa yang diterapkan Phelps saat menjadi atlet yang ingin mengejar prestasi dunia bisa menjadi pelajaran berharga untuk para atlet muda di Indonesia.
3. Usain Bolt (Pelari/Jamaika)
Jika berbicara olahraga atletik, bisa dibilang nama Usain Bolt adalah yang teratas dalam daftar pelari terbaik di dunia, dengan raihan delapan medali emas Olimpiade.
Ia merupakan atlet pertama yang mampu meraih medali emas dalam tiga Olimpiade untuk lari 100 meter, ketika berhasil memenangkannya pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Meski saat ini sudah pensiun dari dunia atletik, pola makan Bolt saat masih aktif sebagai seorang atlet patut dicontoh.
Bagaimana pola makan maupun latihan dari Usain Bolt pernah diulas oleh India Today.
Berikut adalah cara Bolt diet dan latihan:
- Menginginkan tapi tidak makan berlebihan
Bolt adalah pencinta kuliner. Ia begitu terbuka jika berbicara soal makanan mulai dari daging merah hingga sayap ayam. Ia diketahui mengonsumsi sekitar seribu nugget ayam selama Olimpiade Beijing 2008.
Namun begitu, Bolt telah belajar untuk mengendalikan nafsunya soal makanan.
Bahkan ketika ia makan berlebihan, ia memilih makanan yang mengandung protein sebagai komponen utama dari dietnya. Karena diet tinggi protein adalah suatu keharusan bagi para atlet.
- Protein, sayuran, tapi tanpa daging
Untuk siang hari, menurut Bolt, ia hanya makan secukupnya untuk memiliki energi ketika berlatih dan memastikan bahwa makanan yang ia makan bisa dicerna dengan cepat.
Tetapi pada malam hari sebelum tidur, dia mengonsumsi banyak makanan. Berdasarkan instruksi dari pelatihnya, Bolt makan banyak sayuran seperti brokoli.
- Makan ayam dan ikan
Sepanjang hari, yang dimakan Bolt adalah telur (kebanyakan ia memakan sandwich telur untuk sarapan), pasta dengan dada ayam untuk makan siang, dan pangsit Jamaika atau nasi dan kacang polong dengan daging babi serta ayam panggang untuk makan malam.
Makanannya juga mencakup banyak buah-buahan di antara waktu makan utama, terutama mangga, nanas, dan apel. Untuk tetap terhidrasi, Bolt juga meminum minuman berenergi.
Memang, diet Bolt berubah-ubah selama bertahun-tahun. Misalnya pada 2013, ia terbiasa makan yang mengandung banyak karbohidrat seperti ubi, kentang untuk sarapan dan nasi untuk makan malam.
- Tetap ramping, tidak besar
Setiap hari, Usain Bolt juga menimbang berat badannya dan memperhatikan apa yang dia makan.
"Ketika Anda mendapatkan keinginan Anda, Anda hanya harus melihat ke arah lain. Itu bagian tersulit," ucap Bolt.
Selain berhati-hati dengan dietnya, Bolt memastikan bahwa kekuatan fisiknya sesuai dengan target yang ingin dicapai.
Atlet tersebut telah menderita skoliosis sejak ia masih kecil, kondisi medis di mana tulang belakang seseorang memiliki lengkungan ke samping. Itu artinya, ia memiliki punggung yang lemah.
Untuk memastikan bahwa ini tidak memengaruhi penampilannya, sesi latihan harian Bolt selama 90 menit di gym mencakup latihan inti dan punggung.
Tetapi aturan latihannya dibuat khusus untuk memastikan bahwa ia tidak bertambah besar, yang dapat membatasi kecepatannya di lintasan.
Mempertahankan bentuk tubuh ramping adalah hal terpenting baginya, dan begitu juga dengan membangun stabilitas tubuh.
Dan untuk kaki-kaki kuat yang membuatnya sebagai orang tercepat di dunia, Bolt memastikan bahwa rutinitas latihannya mencakup hamstring curl dan leg extension.
Diet dan rutinitas latihan Bolt memberinya keuntungan biomekanik yang besar atas para pesaingnya.
4. LeBron James (Pebasket/Amerika Serikat/LA Lakers)
Meski sudah berusia 35 tahun, LeBron James masih menjadi salah satu pebasket yang paling diperhitungkan di NBA saat ini.
Peraih tiga kali juara NBA itu juga sangat memperhatikan menu makanannya. Bahkan, ia juga telah menyiapkan bujet khusus per tahun yang mencapai 7 digit hanya untuk merawat tubuhnya agar tetap fit.
Untuk sarapan, James sesekali memakan sereal favoritnya yaitu Fruity Pebbles.
Baginya, tidak mungkin memakan sereal yang mengandung gula setiap hari, terutama saat ia akan memasuki pemusatan latihan menuju musim baru yang tentunya sangat menguras tenaga.
Alternatif yang lebih sehat untuk sarapannya seperti semangkuk acai, makanan yang mengandung protein, dan sebuah "Morning Glory" smoothie.
Terkadang, ia juga memakan omelet, bacon, dan roti panggang Prancis sebagai menu sarapannya.
Sebelum kompetisi, James juga terbiasa makan dada ayam dengan krim pasta, kacang hijau, dan salad kacang dan daun.
Ketika menjalani program diet, untuk makan siang, ia melewatkan karbohidrat.
James di antaranya mengonsumsi ayam panggang yang disajikan dengan stroberi, mangga, dan kacang mete dengan minyak zaitun dan saus lemon vinaigrette yang disiram di atas daun arugula.
Salad lobster, filet mignon, dan risotto bayam juga dikonsumsinya sebagai sumber energi bagi tubuh.
Setelah berlatih, ia juga tidak sulit untuk memakan kue dari kubis.
Saat sesi latihan dan pertandingan, James tetap terhidrasi karena meminum minuman berenergi. Dan ketika tidak ada pertandingan, James juga suka meminum anggur.
Itulah berbagai cara dalam mengatur pola makan ataupun diet yang dilakukan oleh para atlet papan atas dunia, baik yang masih aktif maupun sudah pensiun. Jadi, kalian ingin mengikuti siapa?
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Haornas 2020: Pemain Ini Berharap Basket Usia Dini Lebih Diperhatikanhttps://t.co/euHXNYlay2— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 9, 2020
Berita Haornas 2020 Lainnya:
Haornas 2020: Tuan Rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032, Misi Utama NOC Indonesia
Haornas 2020: 10 Olahraga Tak Lazim dalam Olimpiade, Ada Tarik Tambang