SKOR.id - Hangtuah Jakarta menegaskan komitmennya untuk tetap berkompetisi di IBL GoPay 2025.
Hal ini diungkapkan setelah presiden klub Hangtuah Jakarta, Gading Ramadhan Joedo, menjadi tersangka kasus tata kelola minyak mentah PT Pertamina Subholding.
Kerugian negara diperkirakan mencapai Rp968,5 triliun, selama rentang waktu terjadinya korupsi antara 2018-2023.
Terkait dengan kasus ini, kelanjutan masa depan Hangtuah Jakarta di IBL 2025 pun menjadi sorotan.
Namun, Manajemen Hangtuah Jakarta memastikan kasus yang melibatkan presiden klub mereka tak berpengaruh pada keikutsertaan tim di IBL 2025.
Manajemen Hangtuah Jakarta memastikan kasus ini tidak mengganggu finansial klub dan operasional mereka.
Sebab, Hangtuah Jakarta tidak hanya berada dalam kepemilikan satu orang. Hangtuah yang sudah berdiri sebagai klub profesional sejak 1995 berkomitmen untuk terus berkiprah di IBL.
Melalui General Manager Klub Hangtuah Jakarta, Jalu Wisnu Wirajati, pihaknya menegaskan komitmen di IBL 2025.
Selain itu, Jalu Wisnu Wirajati juga mengatakan pihak lub menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.
"Kami menyadari akan kasus yang terjadi dan melibatkan Presiden klub. Kami menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan memastikan kasus ini ditangani pihak berwenang sesuai dengan ketentuan yan berlaku," kata Jalu Wisnu Wirajati.
"Kasus ini tidak akan berpengaruh pada operasional klub dan semangat kami untuk terus berprestasi. Tim Hangtuah akan terus fokus untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat bola basket Indonesia," kata dia menambahkan.
Pihak Hangtuah Jakarta juga meminta maaf untuk ketidaknyamanan yang mungkin timbul karena kasus ini.
"Kami mohon maaf bila ada ketidaknyamanan yang mungkin timbul," ujar Jalu menambahkan.
Sementara itu IBL tetap terus berfokus kepada penyelenggaraan liga profesional, dan terus menjaga integritas kompetisi.
"IBL menghargai dan mempercayakan proses yang dilakukan manajemen klub Hangtuah dan sejak awal telah berkoordinasi termasuk dengan semua pihak terkait untuk memastikan keberlanjutan musim kompetisi," kata Junas Miradiarsyah, selaku Direktur Utama IBL.