SKOR.id - Manajemen Gresik United menerbitkan rilis mengenai sikap klub terkait kerusuhan suporternya yang terjadi di Liga 2 2023-2024.
Sebelumnya kerusuhan suporter Gresik United terjadi usai laga lanjutan Grup 3 Liga 2 2023-2024 menjamu Deltras FC Sidoarjo, Minggu (19/11/2023) sore.
Awalnya, suporter Gresik United ingin melakukan demonstrasi di depan pintu VVIP sebagai bentuk ekspresi rasa kecewa atas hasil pertandingan.
Namun, niat tersebut dihalang-halangi oleh petugas keamanan. Suporter kemudian melampiaskan amarahnya dengan melempar batu ke arah petugas dan bus Deltras.
Kepolisian sempat bertahan, sebelum akhirnya tersulut dan berbalik melawan. Kerusuhan pun akhirnya pecah di luar stadion sampai ada penembakan gas air mata.
Dari berbagai foto dan video yang beredar, kerusuhan mengakibatkan korban luka-luka dari berbagai pihak. Delapan orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Terkait kerusuhan itu, manajemen Gresik United mengaku sangat menyesalkan dan meminta maaf kepada pihak keamanan, suporter, dan seluruh masyarakat khususnya warga Gresik.
Manajemen klub berjuluk Laskar Joko Samudro itu pun secara resmi mengambil enam langkah sebagai lanjutan dari kerusuhan yang terjadi sebelumnya.
Salah satunya adalah pasrah pada Komite Disiplin (Komdis) PSSI perihal sanksi berat yang kemungkinan diterima Gresik United di Liga 2 2023-2024.
Untuk diketahui, sebelumnya kerusuhan suporter sempat terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia pada kasta lainnya: Liga 1 dan Liga 3.
Pada Liga 1 2023-2024, PSS Sleman dihukum tiga laga tanpa penonon. Di Liga 3, Persibas Banyumas dan PPSM Magelang didiskualifikasi dan musim depan terusir dari kandang serta tanpa suporter.
Sementara itu laga terkini Gresik United mengalami penundaan, yakni menjamu Persela Lamongan di pekan ke-11 Liga 2 2023-2024 yang semua akan digelar Sabtu (25/11/2023) sore.
Langkah yang Diambil Gresik United Pascakerusuhan Suporternya di Liga 2 2023-2024:
1. Evaluasi manajemen secara menyeluruh dengan adanya insiden hari Minggu, 19 November 2023, supaya kedepannya tidak terulang lagi insiden tersebut. Termasuk juga dengan berakhirnya status pelatih kepala Rudy Eka Priyambada.
2. Mengidentifikasi dan memberikan perawatan medis yang diprioritaskan kepada korban pascakejadian insiden 19 November 2023.
3. Memberikan santunan kepada korban dan pihak-pihak yang terkena dampak atas insiden tersebut.
4. Manajemen Gresik United akan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
5. Manajemen Gresik United akan mengawal proses ini sebagai bentuk tanggung jawab.
6. Manajemen Gresik United akan menghormati proses dan putusan dari Komdis PSSI.