SKOR.id - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, berharap bisa tampil lebih baik di All England 2025.
Pada edisi tahun lalu, perempuan 25 tahun itu sebenarnya punya kans melaju jauh. Namun, dia tersingkir di perempat final oleh rival asal Jepang, Akane Yamaguchi.
Dan, yang lebih menyakitkan, kekalahan tersebut disebabkan hal di luar kendalinya.
Ya, kala itu, pada gim ketiga, Gregoria sebenarnya dapat momentum untuk mengejar ketinggalan 18-20 dari Akane. Namun, saat hendak melakukan servis, fokusnya terganggu oleh kilatan flash dari kamera penonton.
Tunggal putri terbaik Indonesia itu lantas menghentikan pertandingan dan protes, tapi tak digubris wasit. Alhasil, Akane berhasil merebut poin terakhir dan mengunci kemenangan 21-10, 20-22, 21-18.
"Tahun lalu, sangat disayangkan saya melakukan itu di poin-poin kritis. Meskipun ada hal yang merugikan, tak seharusnya saya merespons demikian. Bagaimanapun, wasit adalah pengambil keputusan. Sekalipun merugikan, tetap harus diterima," ujar Gregoria Mariska Tunjung, dikutip dari Instagram PBSI.
"Saat itu rasanya menyesakkan, apalagi saya merasa sudah main cukup bagus dan berpeluang (menang). Tapi, itu dijadikan pelajaran saja. Semoga tahun ini saya lebih bijak di lapangan dan lebih semangat. Tahun baru harus ada motivasi baru," lanjutnya.

All England 2025 bakal menjadi momen comeback Gregoria setelah menepi selama sebulan. Turnamen terakhirnya adalah Indonesia Masters 2025 pada pengujung Januari lalu.
Jeda panjang tersebut dimanfaatkan tunggal putri nomor lima dunia ini untuk melakukan berbagai hal, termasuk melangsungkan pernikahan dengan sang kekasih, penyanyi Mikha Angelo, pada 21 Februari.
Namun, itu tak mengganggu persiapan dirinya jelang turun di All England 2025. Jorji, begitu sapaan akrabnya, mengaku sangat bugar.
"Sejauh ini bagus. Puji Tuhan, saya tidak merasakan sakit atau cedera. Setelah pernikahan, saya juga langsung latihan. Sejauh ini semuanya lancar," katanya.
"Tapi karena All England adalah turnamen pertama setelah off cukup lama, jadi saya akan coba fokus ke hal-hal teknis," dia melanjutkan.
Berdasarkan undian, Gregoria Mariska Tunjung akan memulai perjuangan di All England 2025 dengan menghadapi pebulu tangkis Kanada, Michelle Li.
Jika mulus, dia dinanti pemenang antara Sim Yu-jin (Korea Selatan) dan Kaoru Sugiyama (Jepang) pada babak kedua.
Bagan di mana Gregoria ditempatkan, dihuni pula oleh beberapa rival kuat macam PV Sindhu (India) dan Han Yue (Cina). Perjalanan menuju perempat final bakal ketat.
Sebagai informasi, All England 2025 akan berlangsung mulai 11 Maret hingga 16 Maret mendatang. Turnamen elite BWF Super 1000 ini dihelat di Utilita Arena, Birmingham, Inggris.
Indonesia mengirimkan 10 wakil, tapi berkurang satu menyusul pengunduran diri Anthony Sinisuka Ginting di nomor tunggal putra.
Adapun rekan Gregoria di tunggal putri adalah Putri Kusuma Wardani, yang akan berhadapan dengan pebulu tangkis Thailand, Supanida Katethong.