SKOR.id - Aspek keselamatan ajang balap Formula 1 (F1) kembali jadi perhatian usai gelaran Grand Prix (GP) Australia pada Minggu (2/3/2023).
Perhelatan seri ketiga musim 2023 sarat akan drama dan insiden, diantaranya delapan pembalap gagal menyelesaikan balapan karena crash, diwarnai tiga kali red flag, dan para pembalap harus menuntaskan lap terakhir di belakang safety car.
Penyelenggara juga mendapat kecaman atas kegagalan keamanan dan keselamatan di Albert Park setelah para penggemar membanjiri trek sebelum balapan selesai, sementara seorang penonton tertimpa puing-puing dari kecelakaan hingga terluka.
Imbas dari ‘kekacauan’ GP Australia, beberapa tim F1 akan sibuk selama jeda tiga pekan sebelum ke seri selanjutnya karena menghitung biaya mobil yang rusak di Albert Park dan berebut untuk mendapatkan suku cadang.
"Itu akan mahal. Menyiapkan suku cadang untuk balapan berikutnya, saya belum tahu," kata bos Alpine Otmar Szafnauer.
Dua pembalap Alpine Pierre Gasly dan Esteban Ocon bertabrakan satu sama lain pada lap ke-57 yang memicu red flag ketiga sekaligus yang terakhir di GP Australia.
Insiden Pierre Gasly dan Esteban Ocon juga akhirnya membuat Steward memutuskan balapan dilanjutkan di belakang safety car.
Keputusan steward mengibarkan red flag beberapa kali telah membingungkan para pembalap dan menyebabkan kecelakaan yang tidak perlu. Sehingga, situasi tersebut menuai kritikan dari para pembalap, salah satunya pilot McLaren, Lando Norris, yang skeptis terhadap motivasi di balik keputusan tersebut.
"Rasanya seperti hanya untuk mengadakan pertunjukan. Seseorang melakukan sesuatu yang bodoh di tikungan pertama, mengunci dan balapan Anda selesai karena mereka hanya ingin membuat pertunjukan lebih menarik," kata Lando Norris.
Penerapan aturan safety car terus membingungkan pengemudi dan bos tim. Bos Mercedes Toto Wolff mengatakan dia tidak yakin kapan harus mengharapkan mobil keselamatan standar versus mobil virtual atau bendera merah setelah insiden.
Penerapan standing restart dari grid versus restart bergulir yang relatif aman juga menjadi perhatian. Standing restart menimbulkan risiko yang lebih besar karena mobil berakselerasi dan berdesak-desakan untuk mendapatkan posisi.
"Standing restart adalah bagian paling rentan dari grand prix mana pun dan kami melakukan tiga di antaranya. Jadi selalu ada kekhawatiran itu. Itu tidak pernah ideal,” kata bos Red Bull Christian Horner.
Sementara itu, seri keempat F1 2023 akan digelar di Sirkuit Kota Baku, Azerbaijan. GP Azerbaijan dijadwalkan berlangsung pada 28-30 April 2023. Sirkuit Baku jadi yang pertama menggelar balapan sprint dari enam seri pada musim ini.
Horner menyebut keputusan untuk memilih Sirkuit Baku sebagai tempat untuk balapan sprint "benar-benar menggelikan" dan kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian besar bagi tim.