- Goh Liu Ying berharap tim bulu tangkis Malaysia tak tertekan saat menghadapi Sudirman Cup 2023.
- Legenda bulu tangkis Malaysia tersebut lebih mengutamakan para pemain bisa memberi yang terbaik di tiap pertandingan.
- Tim Negeri Jiran lolos ke Sudirman Cup 2023 karena menempati peringkat keempat dunia.
SKOR.id - Goh Liu Ying berharap para pebulu tangkis Malaysia tidak memberi tekanan berlebihan untuk diri mereka sendiri saat menghadapi Sudirman Cup 2023.
Peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu memahami jenis tekanan yang akan dihadapi tim saat berlaga di kejuaraan bergengsi tersebut, seperti yang pernah dia alami sebelumnya.
Alih-alih terlalu fokus pada target, Liu Ying mengimbau para pemain untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan.
“Sebagian besar pemain kami berada di peringkat 10 besar. Mereka bisa mengincar semifinal tetapi yang paling penting adalah mereka mencoba yang terbaik,” kata Liu Ying.
“Saya tidak ingin menekan mereka karena saya tahu betapa stresnya mereka saat berlaga di Sudirman Cup.”
Malaysia sendiri memastikan slot ke Sudirman Cup 2023 berkat daftar peringkat tim yang dirilis Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Skuad Negeri Jiran menempati peringkat keempat dunia dan itu menempatkan Malaysia di Pot 1 bersama tiga tim kuat lainnya, yakni Cina, Jepang dan Indonesia.
Adapun, Sudirman Cup edisi tahun ini akan diselenggarakan di Suzhou, China, pada 14-21 Mei 2023.
Pada kesempatan yang sama, Liu Ying juga berpendapat terkait peluang sektor ganda campuran Malaysia di Olimpiade Paris 2024.
Mantan atlet yang resmi pensiun di Malaysia Open 2023 itu optimistis negaranya mampu meloloskan dua pasangan ganda campuran ke Olimpiade Paris 2024.
Suatu negara dapat menurunkan dua pasangan jika keduanya berada di peringkat delapan besar dunia setelah periode kualifikasi satu tahun, yang dimulai pada bulan Mei tahun ini.
Tan Kian Meng/Lai Pei Jing saat ini berada di peringkat keenam dunia sementara Goh Soon Huat/Shevon Lai Jemie ranking kedelapan.
“Saya percaya kami memiliki peluang yang sangat bagus dan mudah-mudahan, kami dapat membuat sejarah dengan kualifikasi dua pasangan,” katanya.
“Berada di delapan besar merupakan tantangan yang lebih berat karena Anda bersaing tidak hanya melawan pemain asing, tetapi juga melawan rekan setim Anda,” Liu Ying menuturkan.