- Legenda MotoGP, Giacomo Agostini, melontarkan kritik pedas terhadap ajang balap motor tertinggi itu.
- MotoGP saat ini dianggap kekurangan pembalap berkarakter.
- Pendapat ini didasarkan pada tren juara dunia MotoGP yang terus berganti, hampir tiga musim terakhir.
SKOR.id - Francesco Bagnaia tinggal selangkah lagi mengamankan gelar juara dunia MotoGP 2022.
Pembalap Ducati Lenovo itu hanya perlu memenangi MotoGP Malaysia 2022, akhir pekan ini. Namun, di sisi lain, Fabio Quartararo gagal merebut podium.
Jika skenario tersebut benar-benar terjadi, Bagnaia akan menjadi pembalap ketiga yang menjadi juara dunia MotoGP dalam tiga musim terakhir.
Tren tidak adanya pembalap yang dominan di MotoGP, dalam beberapa tahun terakhir, mengundang perhatian dari sang legenda, Giacomo Agostini.
Pria yang akrab disapa Ago tersebut menilai MotoGP saat ini kekurangan pembalap dengan karakter kuat.
"Pada balapan sebesar MotoGP, Anda membutuhkan pembalap dengan karakter kuat,," ujar Agostini, dikutip dari Motorsport.
"Seseorang yang mampu memaksakan dirinya terus menerus, kemampuan menaklukkan lawan secara konsisten, dan menciptakan penggemar sendiri."
"Kalau setiap tahun ada juara berbeda, lantas siapa lagi? Orang-orang akan mulai berpikir siapa saja bisa memimpin di MotoGP."
"Jika tantangan menjadi sepele, MotoGP bakal kehilangan pesona dan daya tarik," tutur pengoleksi 15 gelar juara dunia tersebut.
Lebih lanjut, Agostini pun prihatin dengan Quartararo, yang agaknya kewalahan untuk mempertahankan gelar di tengah serbuan para pembalap Ducati.
"Pecco (sapaan Bagnaia) menggeser Quartararo yang malang di puncak klasemen. Saya kira, sulit bagi siapa pun untuk menghentikannya saat ini," tutur Agostini.
"Saya sedih melihat Quartararo seperti ini. Ia menggeber Yamaha, motor yang memberi saya dua gelar juara dunia."
"Namun, saat ini Ducati adalah Ducati. Di tangan Pecco, mereka menjadi kombinasi yang fantastis."
"Setelah 50 tahun, mereka makin mendekati pengalaman dan sensasi serupa dengan saya: kebanggaan menjadi orang Italia di mata seluruh dunia," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Motorsport Indonesia dengan judul "Agostini Prihatin Quartararo dan Krisis Rider Berkarakter di MotoGP".
Berita MotoGP lainnya:
Curi Kemenangan Perdana di MotoGP 2022, Ini Strategi Alex Rins Tampil Cepat di Australia
Francesco Bagnaia Berpeluang Kunci Juara Dunia MotoGP 2022 di Sepang, Ini Syaratnya
Marco Bezzecchi Tak Menyangka Bisa Jadi Rookie of The Year MotoGP 2022