- Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong merasa makin kuat setelah sempat dipisahkan di awal tahun 2022.
- Kejuaraan Asia dan Kejuaraan Dunia menjadi pencapaian terbaik menurut Huang Ya Qiong.
- Zheng Si Wei menyebut bahwa Kejuaraan Dunia 2022 penuh dengan tekanan.
SKOR.id - Zheng Si Wei dan Huang Ya Qiong menikmati comeback manis di tahun 2022 setelah sempat berpisah beberapa bulan.
Ganda campuran Cina tersebut pernah dipasangkan dengan orang lain sebelum akhirnya benar-benar reuni di Kejuaraan Asia 2022.
Dalam turnamen itu pula Zheng/Huang meraih gelar juara pertama mereka usai dipisahkan selama beberapa bulan.
Zheng dan Huang sepakat bahwa perpisahan yang sementara tersebut membuat kemampuan individu mereka meningkat.
"Tahun ini rasanya cukup luar biasa. Kami dipisah pada awal tahun kemudian dipasangkan lagi," kata Huang kepada BWF TV.
"Rasanya seperti kami kembali ke performa terbaik di tahun 2018 dan 2019 ketika kami meraih banyak gelar juara."
"Kami mencoba untuk lebih memahami satu sama lain. Kami ternyata masih memiliki banyak problem yang tidak kami sadari sebelumnya," Zheng menimpali.
"Misalnya, ketika saya berpisah dari Huang saya pun menemukan kelemahan pribadi dalam permainan. Pasalnya, kalau saya bertahan dengan Huang maka dia yang akan menutupi kekurangan saya."
"Kemudian ketika kami kembali dipasangkan, kami pun lebih memahami satu sama lain dan menemukan cara untuk cover satu sama lain."
Oleh karena itu, Huang menganggap bahwa medali emas di Kejuaraan Asia 2022 adalah salah satu pencapian terbaik di tahun ini.
"Saya memilih Kejuaraan Asia," tutur Huang singkat. "Kejuaraan Dunia juga. Saya merasa dua turnamen tersebut memiliki makna yang berbeda."
"Kalau Kejuraan Asia karena itulah gelar pertama kami setelah dipasangkan kembali. Sementara itu, kami punya memori buruk di Kejuaraan Dunia tahun lalu. Jadi, kedua turnamen sangatlah berharga."
View this post on Instagram
Sementara itu, Zheng Si Wei menyebut bahwa gelar Kejuaraan Dunia ketiga yang didapatkan tahun ini sangatlah menantang.
Menurutnya, predikat nomor satu dunia yang mereka sandang kembali tahun ini menjadikan tekanan tampil di turnamen elite makin besar.
"Saya memilih Kejuaraan Dunia karena turnamennya lebih sulit karena performa kami sudah bagus dan telah memenangi banyak gelar," jelas Zheng.
"Kejuaraan Dunia sangatlah penting karena kami justru berada dalam tekanan besar akibat kondisi yang sangat bagus. Saya harus katakan bahwa kami cukup hoki (bisa juara dunia). Kami hampir kalah di babak awal. Namun, setelah itu kami terus membaik."
"Di final kami berjumpa dengan wakil tuan rumah Jepang dan mental kami sudah terbangun. Kami memberikan yang terbaik dan membalas hasil mengecewakan tahun lalu. Kami lebih dewasa sekarang."
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Tahun 2023 Diprediksi Sengit, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto Siapkan Mental
Juara Turnamen Domestik, Optimisme Kento Momota Belum Kembali