- Gelar juara dunia F1 dianggap tidak sah selama pembalap Rusia dilarang berkompetisi.
- F1 mengizinkan pembalap Rusia dan Belarus berkompetisi tetapi dengan status atlet netral.
- Namun, keputusan itu masih dianggap merugikan bagi para pembalap Negara Beruang Merah.
SKOR.id - Gelar kejuaraan dunia balap Formula 1 (F1) dianggap tidak sah selama pembalap Rusia dilarang berkompetisi.
F1 memutuskan menarik partisipasi pembalap asal Rusia mulai musim lalu menyusul invasi militer yang terjadi di Ukraina sejak Februari 2022.
Nikita Mazepin jadi korban atas keputusan tersebut. Ia dikeluarkan dari Haas setelah tim membatalkan kesepakatan sponsorship dengan perusahaan ayahnya, Uralkali.
Selain Haas, Motorsport UK juga menolak untuk mengakui lisensi dari federasi Rusia yang akan membuat Mazepin tidak dapat balapan di Sirkuit Silverstone seandainya ia mempertahankan kursinya.
Ditambah lagi dengan pencoretan Grand Prix Rusia dari kalender kompetisi.
Setelah pertemuan luar biasa yang dilakukan FIA, presiden Mohammed Ben Sulayem akhirnya mengizinkan pembalap Rusia dan Belarus berkompetisi dengan syarat menyandang status sebagai atlet netral yang berarti sama sekali tidak boleh menggunakan atribut kenegaraan. Termasuk menampilkan bendera, lagu kebangsaan, atau warna nasional.
Namun, opsi tersebut ditolak oleh Mazepin dan pembalap Rusia lainnya mengecam F1 karena mengesampingkan mereka yang mewakili negara tersebut.
Seperti yang diungkapkan mantan pembalap F1 asal Rusia, Vitaly Petrov.
"Tanpa Rusia, saya tidak menganggap satu pun juara atau gelar Olimpiade sah," kata Petrov kepada surat kabar Rusia Sport-Express.
"Kita harus berhenti takut pada rakyat kita dan membawa Rusia kembali ke olahraga dunia. Bagi saya, itu tidak dapat diterima. Saya sama sekali tidak mengerti absurditas memaksakan pendapat tertentu pada orang."
"Kita dapat menggunakan situasi saat ini sebagai dorongan untuk pengembangan olahraga motor, melatih generasi muda untuk membimbing mereka lebih jauh ke masa depan," ia melanjutkan.
Petrov berharap isolasi dalam kompetisi olahraga internasional ini tidak akan berlangsung selamanya bagi atlet Rusia.
"Saya mengerti ini sulit, tetapi tidak ada yang boleh menyerah," kata pria berusia 38 tahun itu.
"Saya sendiri ingin balapan di Formula 1 sepanjang hidup saya, jadi saya sangat memahami pembalap muda."
"Tapi mereka harus sabar, berlatih dan tidak berhenti percaya, jadi ketika kesempatan untuk kembali datang, kita semua akan siap," Pterov menuturkan.
Tercatat, hanya ada tiga pembalap Rusia dalam sejarah F1 dengan Petrov menjadi pembalap tersukses kedua di belakang Daniil Kvyat.
Seorang pembalap yang dibesarkan di Rusia memang turun ke trek pada musim lalu, yakni Robert Shwartzman. Namun, Shwartzman memilih balapan di bawah bendera Israel tempat ia dilahirkan.
Baca Berita F1 Lainnya:
Batalkan Kontrak, F1 Tak akan Gelar GP Rusia di Masa Depan
Kontrak Dibatalkan, Promotor GP Rusia Pertimbangkan Jalur Hukum Gugat F1